Hari ini merupakan hari jumat, telah jam 10 malam, serta saya sedari tadi terletak di kamar mengurung diri. Ya saya lagi ngambek kepada mamaku, lebih tepatnya pura– pura ngambek, sebagian kali mamaku memintaku buat membuka pintu kamarku. “ Sayang… Salah saya apa? hikss… hikss… hikss” ucap mamaku di seberang pintu situ sembari menangis Saya sesungguhnya tidak tega, tetapi ingin gimana juga saya wajib terus berpura– pura ngambek kepada mamaku. tidak kujawab pertanyaannya, bimbang pula sesungguhnya saya mencari alibi apa saya ngambek kepada mamaku, soalnya mamaku ini nyaris senantiasa perfect di mataku, jadi saya cuma dapat mendiamkan pertanyaannya. “ Maafin saya ya sayang kalo saya terdapat salah… hikss… hikss… hikss” ucap mamaku diseberang sembari senantiasa menangis Kemudian terdengar suara suara pintu dibuka serta ditutup. Kayaknya mamaku masuk kekamarnya. Lumayan lama soalnya ia menangis di depan pintu kamarku, kala kulihat jam nyatanya telah membuktikan jam 11: 30. Saya juga terus terletak di kamarku, sampai kala jam 12: 00 saya juga keluar kamar sembari bawa kue ulang tahun serta hadiah yang sudah kumasukan di saku celanaku. Saya juga membuka pintu kamar, semacam biasa tidak di kunci, kala pintu kubuka kulihat mamaku tiduran di kasur membelakangiku, tubuhnya terlihat bergetar serta suara isak tangis terdengar lumayan menyayat hatiku. Tidak tahan sesungguhnya saya memandang mamaku menangis semacam ini, tetapi apa boleh buat, saya mau membagikan kejutan kepadanya di hari ulang tahunnya. Saya juga mendekat kearahnya, nampaknya ia tidak mengenali kehadiranku, saya juga duduk di pinggiran kasur. “ Nia Sayang” panggilku lembut sembari memegang pundaknya. Hehe awal kalinya saya berani menyebut nama mamaku langsung tanpa embel– embel kata‘ mama’ sebab dahulu rasanya tidak sopan tetapi saat ini sehabis kedekatanku dengan mamaku terus bertambah mama kuberanikan diri memaanggil namanya langsung. “ Maafin saya ya hikss… hikss” ucapnya tersedu– sedu tanpa berani menengok kearahku. “ Mari donk sayang liat kearahku nanti baru saya maafin” ucapku sembari mengelus– elus lengannya. Mamaku juga berputar buat memandang kearahku, mukanya nampak pilu dengan air mata membasahi pipinya. Ia juga terlihat kaget kala melihatku bawa rainbow cake kesukaannya dengan parafin berupa angka 37 cocok dengan usianya saat ini yang merambah umur ke 37 tahun. Raut mukanya juga tidak lagi pilu. “ Selamat ulang tahun sweetie” ucapku bersemangat Mamaku bangkit serta duduk diatas kasurnya, matanya melirik tajam kearahku, dengan satu gerakan kilat ia mencapai tanganku kemudian digigitnya lumayan keras. “ Aduhhh sakit sayang… Kok digigit sih?” ucapku sembari meringis kesakitan “ Jahat sihh… Gak liat apa saya sampe nangis ini kalian diemin daritadi… Jadinya gemes pengen gigit” ucapnya jengkel dengan kelakuanku “ Iya saya memohon maaf… Tetapi gak harus gigit donk sakit tau” ucapku dengan suara agak meninggi “ Tuhkan marah lagi… hikss… hikss… hikss” ucapnya sembari menangis lagi Diapun menutup mukanya dengan kedua tangannya sembari kembali terisak, saya juga tidak tega melihatnya kembali menangis. Saya langsung mendekatinya serta merangkul badannya. “ Cup.. Cup.. Cup.. Enggak marah kok sayang… Nih liat saya senyum gini… Maafin saya ya” ucapku lembut sembari kuciumi rambutnya Akupun menampakan senyuman manisku. “ Beneran gak marah lagi?” ucapnya menghilangkan tangannya dari mukanya, kemudian ia melihatku dengan tatapan pilu tetapi menggemaskan. “ Iya sayangku… Gak marah lagi… Janji” ucapku sembari mencubit gemas kedua pipinya yang berair “ Udah ya gak harus pilu lagi… Tiup dahulu nih lilinnya… Jangan kurang ingat make a wish dahulu” ucapku kembali Saya juga menyodorkan kue kesukaannya itu kehadapannya. Raut wajah serta sorot matanya terlihat kembali terang sehabis memandang kue favoritnya itu. Matanya terpejam serta kedua tangannya silih terkepal, mulutnya kemudian komat– kamit tanpa suara, tidak lama diapun membuka mata serta meniup parafin berupa angka 37 itu. “ Makasihhh bangettt benny sayang… Muachhhh” ucapnya sembari mengecup pipiku “ Sama– Sama sayangkuu… merem lagi donk matanya plisss” ucapku memohon Diapun terlihat bimbang dengan apa yang hendak kulakukan berikutnya tetapi ia menuruti keinginanku dengan memejamkan kembali matanya. “ Jangan ngintip ya… kalo ngintip gak saya cium lagi nanti lho” ucapku memperingatinya “ Iya iya bawel… emangnya ingin mengapa sih?” tanyanya penasaran “ Udah nurut aja ya syg… ntar pula tau” Kutaruh dahulu kuenya di meja, kemudian akupun mengambil box kecil di saku celanaku, box bercorak merah tersebut saat ini terletak di tanganku. Kubuka box tersebut serta terpampanglah kalung berlian yang sangat indah. “ Saat ini buka matanya sayang” ucapku kepadanya Taraaa… Diapun terlihat kaget sembari menutup mulutnya dengan tangannya, ia kaget dengan kalung berlian yang saat ini terletak dihadapannya. Sesaat setelah itu matanya terlihat berbinar– binar, senyum manisnya mengembang indah. “ ini buat saya sayang?” ucapnya riang “ iya donk… buat pacar terhebatku” “ ihh tetapi inikan mahal banget? Emangnya gapapa?” “ iya sih mahal tetapi gpp kok syg… buat bidadari cantikku apa sih yang enggak… mencapai bulan juga saya rela” “ ihh gomballl” ucapnya sembari mencubitku mesra “ Ehh bener taukkk… ayo mari kupasangin kalungnya” ucapku sembari mendekatinya Akupun mengambil kalungnya kemudian kusibakan rambutnya supaya tidak menutupi lehernya, kupasangkan kalung itu di lehernya, terlihat nampak sesuai serta indah kalung itu di lehernya. “ Udahh syg… hmm sesuai banget… kalung yang menawan dipakai oleh wujud perempuan cantik… perfect” ucapku memujinya “ He’ emm baguss banget… saya sukaaaaa… makasih ya syanggg” ucapnya memelukku “ iya sama– sama… ayo dimakan dahulu kue kesukaan kalian” ucapku menegaskan kembali ke kue kesukaannya yg pernah terlupakan. Saya serta mamaku juga lalu memakan kue itu, kita silih menyuapi. Saya pula menjahilinya dengan mencolekan krim kue itu ke mukanya, ia terlihat cemberut tetapi tidak lama diapun melaksanakan perihal yang sama kepadaku, kita juga silih tertawa menikmati momen ini. Saking asiknya bercengkrama, tidak terasa jam sudah membuktikan jam 2 dini hari. Saya juga hendak pamit buat kembali ke kamar tetapi mamaku menahan tanganku. “ Temenin tidurrrr disini ya!!” ucapnya penuh harap “ ih manja ini seperti anak wanita aja” godaku “ Biarinn… weekkkk” ucapnya sembari memeletkan lidahnya, gemesin banget. “ Yaudah bentar… saya ke kamar mandi dulu… ingin mencuci muka serta sikat gigi” “ Ikutttt… tetapi gendong” ucapnya manja Aishhh beneran mirip anak wanita aja kelakuannya saat ini, tetapi saya suka banget mamaku jadi manja gitu, soalnya gemesin jadi pengen cium mulu. “ Yaudah… ayo syg” ucapku sembari membelakanginya. Diapun naik ke punggungku, nemplok seperti cicak, memeluk erat leherku, kedua pahanya kutahan dengan kedua tanganku. Tidak terasa berat sedikitpun, sebab memanglah mamaku ini terkategori emak– emak berbody anak wanita. Saya juga berjalan ke arah kamar mandi, sesampainya disitu mamaku warnanya tidak ingin turun dari gendonganku, diapun kesimpulannya yang membilas mukaku serta membantuku menggosok gigi, ribet sih tetapi saya suka perlakuannya. Akupun kembali berjalan ke kamarnya mengarah kasur tidurnya, sesampainya disitu mamaku turun kemudian menarik tanganku buat turut naik keatas kasurnya. Akupun rebahan di kasurnya, kemudian kutarik tubuhnya supaya turut rebahan pula. Semacam biasa ia menempatkan kepalanya di dadaku. “ Ayo bobo… udah malem” ucapku. Semacam biasa kala hendak tidur saya senantiasa mengelus– elus rambutnya serta sesekali mengecup rambutnya pula. “ He’ em” gumamnya sembari mengangguk pelan Kupegang dagunya supaya kepalanya menengadah menghadap kearahku. “ Good nite my princess!!” ucapku sembari mengecup bibirnya “ Nite too my prince!!” balasnya sembari mengecup balik bibirku Kudekap erat badannya, tidak lama terdengar suara dengkuran halus dari perempuan di sebelahku, tidak lama akupun turut tertidur. Saya terbangun jam 8 pagi, kulihat mamaku masih tertidur disampingku, posisi tidurnya membuat sang bauman terbangun pagi hari ini. Mamaku tadi malam tidur memakai piyama satin tanpa dalaman, piyama tsb saat ini tersingkap sehingga pagi ini buah dada serta vaginanya samar– samar mengintip dari balik piyama itu. Saya juga mulai mengelus– elus pahanya yang terekspos jelas, lumayan lama saya mengelus– elus pahanya, kala elusanku terus menjadi naik ke arah vaginanya, tangan mamaku menahan tanganku, kulihat mukanya nyatanya ia telah terbangun. “ Bandel” ucapnya pelan “ hehe… siapa suruh tidur pake pakaian begitu… kan saya jadi gemes pengen ngelus ini” ucapku sembari meraba vaginanya “ ihh gak boleh ya… saya itu mamaku… masa mamanya sendiri dinakalin” godanya tersenyum genit “ biarin… mamanya aja suka kan?” ucapku sembari mengelus– elus klitorisnya “ He’ em ahhhhh… terussss sayanggg” desahnya kala kumainkan vaginanya Kala mamaku telah terlihat lumayan terangsang, kuhentikan permainanku di vaginanya. “ Udah ah… ingin mencuci muka& sikat gigi dahulu” ucapku cuek sembari lalu kearah kamar mandi “ ihh jahat bangettt sihhhh” ucapnya jengkel sembari melemparkan bantal kearahku Sesampainya dikamar mandi akupun langsung mencuci muka kemudian sikat gigi, kala saya lagi sikat gigi mamaku masuk ke kamar mandi kemudian memelukku dari balik. Terasa payudaranya memencet punggungku, ia juga memasukan tangannya ke celanaku serta menggenggam penisku yang tegang optimal sebab dampak pagi hari kemudian dikocoknya pelan. “ Enakk sayang?” bisiknya di telingaku “ Ughh.. En… Enakkk yang” ucapku menikmati kocokannya “ Ohh yaudah” ucapnya menghentikan kocokannya, kemudian berangkat keluar dari kamar mandi meninggalku, saya juga cuma dapat bengong. “ Arghh… Balas dendam ceritanya nih ya” ucapku jengkel sedikit berteriak “ Emang enakk kentang hihi” balasnya sedikit berteriak dari luar kamar mandi Saya juga menyesaikan ritual pagi terlebih dulu, kemudian saya keluar kamar mandi serta tidak kutemukan mamaku. Akupun lanjut mengarah lantai dasar, nyatanya mamaku telah duduk di sofa meja makan, di meja telah ada 2 jatah bubur ayam. “ Bubur ayam darimana?” ucapku sembari duduk di sofa meja makan “ Barusan beli yang melalui di depan rumah” ucapnya sembari mengawali melahap bubur ayamnya “ Hmm lezat pula” ucapku sehabis memakan sedikit bubur ayamnya “ Nanti malem kita dinner ya syg… Saya udah pesen tempatnya kemarin” ajakku sembari tersenyum “ Sungguh- sungguh? gak becanda lagi kan?” tanyanya memastikan “ Sungguh- sungguh lha syg… Kalian kan hari ini ulang tahun… Jadi kalian hendak kuperlakukan laksana ratu di istana bintangku” “ Gombal mulu dehh” “ Yee sungguh- sungguh tau syg… Orang istimewa wajib diperlakukan secara istimewa juga… Jadi gimana ingin kan dinner?” Diapun cuma mengangguk dengan tersenyum manis, ah manis sekali senyuman di bibir tipisnya itu jadi pengen cium teruss. Kita juga melanjutkan makan pagi kita sampai habis. Kita melanjutkan kegiatan hari ini semacam biasa, berolahraga ringan bersama, menghidupkan seluruh kendaraan cuma buat memanaskan mesinnya, kemudian bercengkrama serta bermesraan di ruang keluarga sambil menyaksikan kegiatan tv sampai tidak terasa sore hari juga datang. Malam Harinya dekat jam 7 malam saya serta mamaku telah siap buat berangkat ke tempat kita hendak melakukan dinner, saya memakai kemeja putih dibalut jas gelap serta celana katun gelap, mamaku nampak begitu menawan serta elok dengan memakai dress bercorak merah. “ Udah siap kan syang?” tanyaku sembari memerhatikan penampilan yg membuatku takjub “ Udah ayo berangkat… eh kok gak pake dasi sih syg? Bentar ku ambilin dlu” balasnya sembari lalu kedalam kamarku Tidak berapa lama ia kembali bawa dasi serta memakaikannya di leherku. Mukanya dengan wajahku sangat dekat, bibir tipisnya nampak begitu menggoda dengan balutan lipstick bercorak merah membuatku mau melumatnya, rias mukanya buatnya terus menjadi nampak menawan. “ Nah kalo ini kan kian ganteng” ucapnya sehabis berakhir memasangkan dasi di leherku “ Iya donk… kan pacarnya pula menawan ini” ucapku sembari menjawil hidungnya “ ihh jgn pegang² sayanggg… nanti luntur make up ku tau” ucapnya sembari cemberut menggemaskan “ Biarinnn wekkkk… ayo berangkat… lest gooo” ucapku mencubit pipinya yang digelembungkan, kemudian saya menggenggam serta menarik tangannya kearah garasi Sesampainya di garasi ia terlihat kaget. “ Sayang ini mobil siapa?” tanyanya sembari menoleh kearahku “ Mobil kita syang hehe… baru beli kmaren” ucapku sembari cengengesan “ ihh kan mahal mobil beginian… gapapa emangnya?” tanyanya kembali “ Gapapa kok syang… duit nya lumayan kok… tabunganku selaku pemilik industri masih lumayan banyak… ayo ah berangkat sembari test drive mobil baru kita hehe” ucapku sembari membukakan pintu penumpang “ Silahkan masuk tuan gadis” ucapku lagi mempersilahkannya merambah mobil “ Terimakasih pangeranku” balasnya merambah mobil sembari tersenyum Akupun masuk kedalan sofa pengemudi. Oh ya jadi saya kemarin itu membeli suatu Supercar Ferrari. Ya sesungguhnya telah lama saya mau mempunyai Supercar terlebih sebentar lagi saya hendak mulai aktif menduduki sofa jabatanku di perusahaanku, hingga selaku Pemilik gengsiku lumayan besar buat mempunyai suatu Supercar. Akupun melaksanakan Supercar 2 pintu ini kearah pinggiran kota bandung, jalanan di malam pekan ini terlihat begitu ramai. Tidak perlu waktu lama saya juga hingga disebuah restoran elegan, restoran yang terletak di dataran besar kota bandung, nuansa restoran yang terasa sangat sesuai buat dinner bersama pendamping. Sehabis memarkirkan mobil saya serta mamaku langsung mengarah meja yang sudah saya pesan, saya serta mamaku bergandengan tangan dengan sangat mesra membuat sebagian pasang mata memandang iri kepada kita. Saya telah memesan meja di balkon restoran itu yang pemandangannya langsung menuju ke gemerlap lampu kota bandung, saya pula telah memesan supaya zona di dekat balkon itu dikosongkan supaya kita berdua bisa dengan tenang dinner di restoran ini. Saya serta mamaku sudah hingga di balkon itu, mamaku nampak takjub dengan panorama alam di dekat serta nuansa meja yang begitu romantis dipadati dengan parafin serta bunga. “ Tempatnya bagus bgt syang… makasih yaa” ucapnya sembari memandang mataku “ Sama– sama… ayo silahkan duduk tuan gadis” ucapku menarik sofa di meja yang sudah kupesan Kutarik sofa kemudian mempersilahkannya duduk sembari kukecup tangannya. “ Iya pangerankuu” ucapnya sembari tersenyum Mamaku juga duduk, saya lalu duduk pula di sofa seberangnya. Tidak lama 2 orang waitress membawakan santapan serta minuman buat makan malam kita. Saya serta mamaku juga langsung menyantap santapan serta minuman tsb, kemudian kita juga bercengkrama dengan silih berpegangan tangan sembari menikmati atmosfer romantis di tempat ini. Tidak terasa jam telah membuktikan jam 9 malam, saya serta mamaku juga lalu berjalan keluar buat kembali. Mamaku terlihat begitu bahagia serta senang dengan dinner yang kita berdua laksanakan hari ini, selama ekspedisi di memeluk erat lenganku sembari sesekali memandang mataku. Kita juga merambah mobil kembali serta meninggalkan restoran itu dengan seluruh kenangan indahku bersama mamaku di hari ini. “ Gimana tuan gadis suka dinnernya?” tanyaku kepadanya dikala mobilku sudah melaju lumayan jauh dari restoran “ Suka banget… makasih ya pangeranku… tadi ialah makan malam terindah dalam hidupku” ucapnya dengan tersenyum manis “ Apapun hendak kulakukan buat tuan putriku” ucapku sembari mengecup punggung tangannya Kita juga terus mengobrol selama ekspedisi sampai tidak terasa saya serta mamaku sudah hingga dirumah, sehabis saya memarkirkan mobil, saya juga membukakannya pintu buat keluar, kujulurkan tanganku buat membantunya berdiri, ia juga cuma tersenyum sembari menerima juluran tanganku. Sehabis ia berdiri, ia lalu menarikku mengarah kamarnya dengan tergesa– gesa, saya yang bimbang cuma menurutinya. Sesampainya dikamarnya ia menyuruhku duduk di tepian kasur kemudian ia berjalan kearah pintu kamar serta menguncinya. Ia juga kembali berjalan kearahku sembari membuka dress merahnya dengan gerakan erotis, saya juga cuma dapat melongo menimati panorama alam didepanku. Ia juga berjalan menghampiriku dengan cuma menggenakan bra serta celana dalam, ia pula masih memakai high heels nya yang buatnya sangat nampak seksi saat ini ini. “ Setubuhi saya sekarang… bercintalah denganku pangeranku” ucapnya sembari duduk di pangkuanku Akupun kaget dengan apa yang ia ucapkan. “ Be… Benerannn ini kan?” ucalku terbata– bata masih kaget dengan ucapannya “ Beneran sayang… lakukanlah… saya milikmu seluruhnya saat ini” ucapnya sembari mengelus pelan pipiku Sehabis nyaris 1 tahun kita melaksanakan ikatan tubuh tanpa penetrasi tetapi kesimpulannya saat ini ia membolehkanku buat menyetubuhinya, ah sangat bahagianya hatiku. Saya juga mulai dengan mencium bibirnya dengan lembut, diapun membalas ciumanku dengan tidak kalah lembutnya. Bibir kita silih mengecup serta silih mengulum secara lama- lama. Saya juga memasukan lidahku kedalam mulutnya, kujelajahi seluruh isi mulutnya dengan lidahku. Kemudian akupun mencari lidahnya serta sehabis ketemu lidah kita juga silih membelit, silih menghirup serta silih menjelajahi mulut masing– masing. Sembari terus berciuman tanganku mulai menjamah dadanya, kuremas dadanya dari luar bra nya. Tidak lama kubuka branya kemudian kubuang entah kemana bra tsb, saat ini akupun meremas kembali payudaranya tanpa pengahalang apapun lagi. “ Aaahhhhsss emmmmmhhhh” Suara desahan kecil juga mencuat dari mulutnya kala kita berciuman sambil tanganku meremas serta memelintir pelan putingnya. Ciuman yang sangat pelan serta lembut membuatku serta mamaku sangat aman berlama lama buat berciuman. Ciumanku saat ini turun kearah leher jenjangnya, kukecup leher yang begitu lembut itu, kujilati segala lehernya, tidak kurang ingat kuberi sebagian cupangan buat menunjukkan kalau ini ialah wilayah jajahanku. Saat ini mamaku kurebahkan lama- lama ke kasur, kutindih dirinya kemudian akupun mulai memainkan payudaranya. Buah dada yang indah, permukaannya begitu putih lembut, wujudnya masih kencang serta membulat tidak kendor sedikitpun, putingnya kecil coklat bercorak kemerah mudaan dengan aerola yang tidak sangat besar. “ Payudaramu indah sayang… saya suka bangetttt” ucapku memujinya Saat ini akupun mulai menjelajahi payudaranya, kuciumi permukaannya, kemudian kujilati seluruh permukaannya sampai permukaan payudaranya nampak mengkilap, kuberi sebagian cupangan pula di payudaranya. “ Emmmhhhh uhhhhh” Saat ini saya mulai memainkan putingnya, desahan kecil juga sebagian kali terdengar. Kujilati putingnya memakai lidahku, kemudian kucaplok serta kukulum puting itu bak anak balita yang menyusu kepada ibunya. Tidak kurang ingat kuremas buah dada sebelahnya, pula sebagian kali kupelintir putingnya. Kumainkan kedua buah bukit kembarnya secara bergantian, lumayan lama saya memainkan payudaranya. Kemudian akupun mengangkut kedua tangannya keatas kemudian kujilati serta kukecup ketiaknya yang putih lembut tanpa bulu itu. “ Emmmhhh jorokk sayang..” ucapnya yang tidak kuhiraukan Sehabis puas menjilati serta mengecup kedua ketiaknya, ciumanku saat ini turun keperutnya, kukecup serta kujilati pula permukaan perutnya. Kujilati pula bagian pusarnya sampai permukaan perutnya saat ini nampak mengkilap oleh ludahku. Saat ini saya turun kebagian vaginanya, kuraba vaginanya dari luar celana dalamnya, kutekan pelan serta kugesek– gesek Miss V mamaku dari luar celana dalamnya. Saat ini saya juga memegang celana dalamnya buat kupelorotkan. Kupandangi mukanya buat memohon persetujuan, seakan paham ia juga mengangguk pelan sembari matanya sayu memandang kearahku. Saya juga memelorotkan celana dalamnya kemudian kulempar entah kemana. Saat ini dihadapanku nampak Miss V mamaku yang terlihat begitu indah dimataku, Miss V yang masih nampak semacam Miss V anak wanita itu saat ini sudah basah, Miss V dengan permukaan putih bersih dengan disekitar lubangnya bercorak merah muda. Miss V yang saat ini tanpa bulu sedikitpun. “ Vaginamu senantiasa membuatku terpesona… Miss V yang cuma milikku seseorang” ucapku sembari memainkan vaginanya “ Emmhhh iya sayang… seluruh tubuhku hanya memiliki kalian” Miss V tempatku dahulu keluar kedunia, saat ini sebentar lagi hendak kembali kumasuki. Saat ini saya mendekatkan wajahku ke vaginaku, tercium aroma khas Miss V mamaku yang senantiasa berbau harum tidak semacam Miss V lain yang sempat kunikmati. “ Miss V kalian senantiasa harumm… saya suka” “ Iyaa… kan senantiasa kubersihkan untukmu” Saat ini saya mulai menjilati vaginanya, kujelajahi permukaan vaginanya dengan lidahku. Saat ini saya mulai bergeser menjilati bagian klitorisnya, kemudian ku kulum serta kuhisap klitoris itu sampai sebagian kali dia menggelinjang sembari mendesah lumayan keras. “ Ahhhhh enakkk banget sayanggg uhhhh” Lumayan lama saya menjilati klitorisnya, akupun meningkatkan permainanku di vaginanya dengan memasukan satu jariku kedalam lubang vaginanya sembari terus mengulum klitorisnya. Kutambahkan lagi satu jariku buat mengocok lubang vaginanya, kemudian kukocok dengan kilat sehabis terasa vaginanya mulai berkedut– kedut. “ Ahhhh sayang akuuu ingin keluarrrrrrr” Vaginanya terasa menjepit kedua jariku, tubuhnya mengejang kemudian terasa cairan vaginanya membasahi tanganku. Serrrr… Serrrr… Serrrr… Serrrr… Serrrr… Badannya merenggang, matanya terpejam dengan napas ngos– ngosan. Kudiamkan sejenak ia buat menikmati pasca orgasmenya. Saya juga turut tiduran di sebelahnya sembari mengelus serta mengecup rambutnya. Tidak lama ia bangkit, kemudian mulai membuka segala pakaianku sampai saya telanjang bundar. “ Saat ini giliranku syangg” ucapnya dengan tersenyum menggoda Diapun mulai dengan mengemut pentilku sembari mengelus– elus perut sixpack ku. “ Hmmm saya suka tubuhmu… bagusss serta atletisss” ucapnya disela– sela mempermainkan badan atasku Tangannya mulai menggenggam kontolku, dikocoknya pelan sembari mulai menjilati segala badan bagian atasku. Mamaku juga saat ini bergeser ke kontolku, digenggamnya kontolku sembari mempermainkan lubang kencingku. “ Hei kalian saat ini milikku ya… gak boleh masuk lubang lain… awas lho nanti saya hukum kalian kalo bandel” ucap mamaku kepada penisku Diapun mendekatkan kepalanya kearah kontolku, kemudian ia mulai memasukan kontolku kedalam mulutnya. Mulut mungilnya terlihat kesulitan menampung kontol besar serta panjangku. Mamaku memaju mundurkan kepalanya mengocok penisku dengan mulutnya. Sesekali ia berupaya deepthroat tetapi senantiasa nampak kesulitan sebab dimensi kontolku yang besar serta panjang itu. Tidak lama ia juga menyudahi kegiatannya mengulum penisku, kemudian ia tiduran di sampingku sembari merenggangkan kedua pahanya. “ Ayoo sayang… setubuhi aku… setubuhi mamamu yang saat ini jadi kekasihmu ini… bercinta lah denganku pangeranku” ucapnya sembari memandang sayu mataku Saya juga beranjak bangun, kemudian saya mulai memposisikan diriku di antara kedua pahanya, ku posisikan kontolku di depan lubang vaginanya. Ia juga menolong memposisikan kontolku supaya pas di depan lubang vaginanya. “ Ayoo dorong syang… lakukanlah saya laksana permaisuri mu pangeranku” Saya dengan lama- lama mulai mendesak kontolku buat merambah lubang vaginanya. Dengan lama- lama kontolku mulai merambah lubang vaginanya yang terasa kecil itu. Kulakukan sembari terus memandang matanya. “ Ahhhhsss… saya seutuhnya milikmu saat ini pangeranku… jangan sia siakan cintaku… ahhhhhhh gede bangettt penis kalian” Sehabis kontolku seluruhnya sudah sukses masuk kedalam vaginanya, kudiamkan terlebih dulu supaya vaginanya yang sudah lama tidak dimasuki itu terbiasa terlebih dulu dengan kedatangan kontolku. “ Kalian saat ini milikku sayangku… saya telah sangat cinta sama kamu… jadi takkan kusia siakan cintamu kepadaku… cuma maut yang bisa memisahkan kita” ucapku kemudian mengecup bibirnya, kita juga berciuman mesra silih menyalurkan kasih sayang. Sehabis lumayan lama kusudahi ciumanku, saya juga mulai menggerakan pinggulku buat memompa lubang vaginanya. Kulakukan secara lama- lama sembari terus memandang matanya. “ Ahhhhssss… Emmmmhhh… Uhhhhh… Ahhhhh… Ahhhhh” desahnya membuat malam ini terus menjadi terasa begitu menggairahkan Sehabis lumayan lama saya juga menaikan tempo genjotanku, saat ini kontolku keluar masuk lubang vaginya dengan tempo standar. Lumayan lama saya menggenjotnya dengan tempo standar, tanganku tidak tinggal diam, tanganku secara aktif meremas payudaranya serta memilin milin putingnya. “ Ahhhh enakkk bangettt… Akkuu ingin keluarrr lagi sayangggg” Sehabis mengenali mamaku hendak kembali orgasme, saya juga mulai gencar menaikan tempo genjotanku. Tidak lama badan mamaku melengkung diiringi desahannya yg lumayan keras. Vaginanya terasa memeras kontolku kemudian sesaat kemudiaan kontolku terasa hangat disiram oleh cairan orgamesnya. Mamaku juga kembali terkulai lemas, akupun menghentikan genjotanku sebab kasihan memandang kekasihku terlihat begitu keletihan. “ Mari lanjutinn lagi sayang” ucapnya kepadaku supaya melanjutkan penetrasiku Akupun mulai menggerakan kembali pinggulku menggenjot vaginanya. “ Ahhhh penismu enakkk bangettt sayang… Saya passtiii ketagihannn penis gede serta panjangmu ini… Terasa penuh serta mentok di memekku” ucapnya “ ughhh iya sayanggg… Kontolku ini milikmu… Kapanpun kalian ingin saya siapp melaksanakannya kembali denganmu… Saya pula tentu ketagihan vaginamu yang enakk ini… Sempitt serta empot– empottann” balasku Saya saat ini menggenjot vaginanya dengan agak kilat, sesekali saya mencium bibirnya serta mengulum puting payudaranya. Saya suka sekali ekspresi keenakannya kala kugenjot vaginanya, ekspresinya begitu menggairahkan. “ Ahhhh syanggg… Saya ingin keluaarrr lagiii… Barengin syannggg… Hamili akuuuu… Saya mauuu mengandunggg anakmu… Anak kitaaa” ucapnya Akupun mulai terus menjadi memesatkan genjotanku, spermaku mulai terasa telah hendak keluar. Tidak lama mamaku menggelinjang hebat diiringi teriakannya, badannya melengkung kemudian mengejang serta vaginanya juga menyempotkan cairan cintanya. “ Ahhhh… akuuu Keluarrrrrr” Serrrr… Serrrrr… Serrrr… Serrrr… Serrrr Badannya merenggang dengan mata terpejam, saya terus menggenjot vaginanya secara kilat, tidak lama akupun membenamkan kontolku sedalam bisa jadi didalam vaginanya, saya juga mengejang kemudian spermaku melompat keluar mengisi rahimnya. “ Ahhhhh… Saya keluaarrrr sayangku… Terima spermakuuuuu ini… Terimaalaahh calon anak kitaaaa” Crotttt… Crotttttt… Crottttt… Crottttt… Crotttt… Crotttttt… Crottttt… Crottttt… Saya juga merenggang diatas badannya. Kita berdua terdiam lumayan lama menikmati sisa– sisa klimaks kita. Tidak lama akupun bangkit, kukecup keningnya kemudian kuusap rambutnya ciri sayangku kepadanya. Kucabut kontolku dari vaginanya, sesungguhnya kontolku masih berdiri tegak siap buat ronde kedua tetapi saya kasihan memandang mamaku terlihat begitu keletihan. Saya juga tiduran di sebelahnya. “ Terima kasih sayangkuuu… Terima kasih sudah jadi milikku… Terima kasih sudah mencintaiku… Terima kasih atas malam ini yang takkan sempat kulupakan… I love you tuan putriku” ucapku sembari memandang kearah wajah cantiknya Mamaku juga memandang kearahku dengan tersenyum manis, wajah cantiknya menampakan keletihan yang amat sangat, mukanya yang saat ini mengkilap dipadati keringat hasil pertarungan kita. “ Sama sama syangg… Saya bahagiaa banget malamm ini… Malam terindah yang sempat kurasakan… Saya telah sangat cinta kepadamu… Jadi saya mohon jangan tinggalkan saya pangeranku” ucapnya memandang mataku lekat– lekat “ Saya takkan sempat meninggalkanmu… Saya mau kita hidup senang selamanya… Saya mau kita memiliki anak darimu… Saya hendak senantiasa disampingmu” ucapku kemudian menarik badannya kearahku Ia juga merebahkan kepalanya di dadaku, ku elus– elus rambutnya. Tangan ia juga tidak terencana meraba kontolku. “ ihh kok masih berdiri… Belum puass ya syangg? Tapii saya udh capee bangettt” ucapnya memelas “ Hehe iya syangg… Sesungguhnya masihh pgn nambah sihhh… Tetapi gapapa dehh mending kita tidur aya yukk” ucapku sembari menarik selimut “ He’ em” balasnya singkat Tidak lama terdengar suara dengkuran halus dari mamaku, kilat sekali ia tertidur, berarti benar ia sangat keletihan. Untungnya saya tidak berlagak egois dengan memaksanya kembali melanjutkan ke ronde kedua, dapat dapat pingsan ia hehe. Kulihat jam nyatanya telah jam 12 malam, tidak terasa 2 jam kita bercinta. Bercinta cuma dengan style misionaris. Bisa jadi kedepannya saya hendak terus menjadi berupaya bermacam alterasi style bercinta dengan mamaku. Saya pula bersungguh– sangat hendak menghamili mamaku sendiri, biarlah perihal ini ialah dosa sekalipun, intinya saya cuma mau terus bersama mamaku, menikmati hari– hari bersama. Dewa juga hendak kulawan bila wajib kulakukan buat terus bersama mamaku, cintaku telah sangat dalam kepada mamaku sampai susah rasanya buat berpisah dengannya. Sehabis lumayan lama merenung, saya juga mulai berupaya memejamkan mataku sampai tidak terasa akupun tertidur disamping pacar hatiku ini. Post navigation Tragedy Incest Family 4 Tragedy Incest Family 6