Penikmat gadis berhijab Sang Penakluk Akhwat 4Penikmat gadis berhijab Sang Penakluk Akhwat 4

CRTDALAM Ukhti Hafshah mengambil studi di jurusan Teknik Fisika. Ukhti Hafshah sudah masuk ke semester 3 saat ini dan menjabat sebagai salah satu pimpinan di KMI Fakultas Teknik di PTN tersebut.

Awal pertemuan ukhti Hafshah dan akhi Farid adalah ketika ospek jurusan. Saat itu tengah ada lomba antar kelompok ospek. Di sanalah ukhti Hafshah mulai tertarik dengan aura kepemimpinan akhi Farid. Meskipun fisik dan wajah akhi Farid tergolong biasa saja dengan kulit sawo matang, namun kepiawaian berbicara dan kemampuan memimpin kelompok membuat setiap akhwat dalam kelompok ospek itu tertarik padanya.

Di lain hari, ukhti Hafshah menyadari bahwasanya akhi Farid mengambil jurusan yang sama denfan dirinya, hanya saja ia berbeda kelas dengannya. Setiap hari, ukhti Hafshah selalu memperhatikan gerak-gerik akhi Farid bahkan sampai teman-teman dekatnya. Hingga suatu saat ukhti Hafshah mendapatkan info bahwasanya akhi Farid mendaftar sebagai kader KMI. Ukhti Hafshah pun segera mencari informasi tentang pendaftaran KMI di Fakultasnya.

Hafshah : Afwan kak, masih open recruitment kah?

Panitia : Ohh masih.. ini silakan diisi dulu lembar formulir pendaftaran.. Ukhti Hafshah dengan antusias mengisi formulir pendaftaran KMI.

Ia pun juga mendaftar di departemen yang sama dengan akhi Farid. Singkat cerita akhirnya ukhti Hafshah diterima menjadi anggota KMI dan juga sesuai dengan keinginannya untuk bisa satu departemen dengan akhi Farid. Departemen ukhti Hafshah adalah departemen kaderisasi yang bertugas untuk menseleksi dan memastikan setiap anggota KMI memahami proker, visi misi, dan tujuan utama KMi.

Setiap kali ada pertemuan departemen kaderisasi, mata ukhti Hafshah tak bisa lepas dari akhi Farid. Meskipun terkadang ia menunduk khawatir pandangan diketahui akhi Farid. Di KMI hubungan antara ikhwan dan akhwat sangat dibatasi. Memang ada beberapa anggota KMI yang mencuri-curi kesempatan untuk berpacaran di luar sana. Namun pendirian ukhti Hafshah meyakini bahwasanya pacaran adalah hal yang dilarang oleh agama. Bahkan sudah termasuk ranah yang mendekati zina dan hal ini sangat bertentangan dengan visi misi KMI.

Semakin lama ukhti Hafshah semakin merasa ada bibit-bibit rasa sayang di dalam hatinya yang tumbuh pada akhi Farid. Meskipun selama ini ketika berjumpa, mereka hanya berbicara sebatas keperluan tidak lebih. Akhi Farid pun berusaha menjaga jarak dengan wanita, apalagi akhwat aktifis dakwah kampus. Ukhti Hafshah hanya mampu memendam rasa di dalam dirinya dan hanya bisa mengadukannya di sepertiga malam.

Namun sekuat apapun iman seorang aktifis dakwah yang sering duduk dalam kajian-kajian kemuslimahan, rasa futur ataupun lemah iman sering menyerang. Begitupun dalam diri ukhti Hafshah. Saat ia pulang ke kontrakan dan sedang sendiri di kamar tanpa ada kegiatan, ia sering membayangkan bisa berduaan dengan akhi Farid layaknya orang lain yang berpacaran. Bahkan ia sering berkhayal bisa mencium bibir akhi Farid. Seorang akhwat tetaplah wanita yang memiliki hati dan lelaki yang menjadi idaman dalam kehidupannya.

Suatu ketika, ada tugas dari dosen yang mengharuskan mahasiswanya untuk mencari tutorial tentang salah satu mata kuliah yang diajarkan. Berhubung di kontrakan tidak ada wifi, ukhti Hafshah pun bergegas menuju warnet. Ini pertama kalinya ukhti Hafshah datang ke warnet. Ia pun menempati salah satu bilik warnet. Memang semua bilik di warnet yang ia datangi memiliki pembatas yang tingfi sehingga privasi pengguna internet benar-benar terjamin. Namun bagi ukhti Hafshah sama sekali tidak ada bedanya, toh dia beranggapan hanya akan mencari video tugasnya saja. Beberapa menit browsing, akhirnya ukhti Hafshah mendapatkan video yang dia cari. Sembari menunggu download selesai, terbesit pikiran untuk menstalker sosial media akhi Farid.

Ukhti Hafshah kembali terbuai dalam angan-angan ketika ia melihat-lihat foto-foto akhi Farid di sosial media. Tak lama kemudian ia mendapatkan notifikasi download telah selesai, namun dengan cerobohnya ukhti Hafshah langsung men-close pop up notification itu padahal ia tidak tahu di mana lokasi penyimpanan videonya barusan. Akhirnya terpaksa ia harus mencari satu per satu folder yang ada. Sampai ukhti Hafshah menemukan folder berisi banyak sekali video. Ia beranggapan mungkin ini folder destinasi setiap download pelanggan di sini.

Tanpa pikir panjang ukhti Hafshah melihat-lihat nama file video di folder itu, namun hampir semua nama video berupa angka tidak ada yang mendeskripsikan tentang isi file videonya. Akhirnya ukhti Hafshah melakukan random klik ke file video yang ada. Ia pun tak lupa memasang headset.

Ketika video telah dimulai, betapa terkejutnya ukhti Hafshah ternyata yang ia buka adalah file video porno. Ukhti Hafshah yang panik langsung berupaya mematikan video yang barusan ia play. Namun ternyata PC yang ia gunakan tidak merespon pointer mousenya. Akhirnya terpaksa ukhti Hafshah menonton video yang ada di PC nya. Karena banyak orang yang lalu lalang di depan biliknya, ia berfikir kalau panik malah akan menimbulkan perhatian.

Ukhti Hafshah berupaya tetap tenang dengan berusaha menutup mata sembari jemarinya tetap berusaha mengklik tombol close video itu. Namun karena headset masih menempel di kepalanya, ukhti Hafshah pun mau tidak mau harus mendengar suara erotis video itu. Ukhti Hafshah tau benar ini adalah hal yang dilarang oleh agama, namun rasa penasaran pada dirinya mendorongnya untuk mengetahui apa yang ada di video itu.

Nampak dalam video itu seorang wanita pirang tengah telanjang bulat dan sibuk memainkan memeknya. Tiba-tiba datang seorang laki-laki dengan kontol besar dan panjang menuju si perempuan. Kemudian mereka saling berciuman dengan mesranya sementara tangan si lelaki membelai lembut toket si wanita. Ukhti Hafshah memperhatikan setiap aksi mereka dengan seksama. Dalam hatinya berkecamuk antara bisikan malaikat dan bisikan setan. Akhirnya ukhti Hafshah berkata pada hatinya kalau sekali-sekali inshaaAllah tidak masalah. Akhirnya bisikan setan itupun ia ikuti.

Kini si wanita mulai menjilati kontol si lelaki dan mulai memasukkan kontol besar dan panjang itu ke mulutnya. Ukhti Hafshah yang baru pertama kali melihatnya pun merasa eneg bercampur mual, namun rasa penasarannya mengalahkan itu semua. Nampak wanita dalam video itu begitu menikmati mengoral kontol si lelaki, akhirnya adegan-adegan dalam video itu pun perlahan mempengaruhi ukhti Hafshah.

Hafshah : *Ahh.. emang kemaluan ikhwan selezat itukah??* gumam nya dalam hati.

Ukhti Hafshah pun mulai mengganti posisi duduknya dengan membuka sedikit pahanya. Kini adegan dalam video berganti si lelaki mengulum puting si wanita secara bergantian. Desahan dan rintihan si wanita membuat pikiran ukhti Hafshah menjadi tak karuan. Si wanita dalam video terlihat begitu menikmati setiap rangsangan yang diberikan oleh si lelaki. Ukhti Hafshah yang mengenakan setelan Jilbab antem hitam dan gamis hitam panjang mulai merasakan rangsangan mengalir di tubuhnya. Kini tangannya mulai meremas-remas toketnya dari balik jilbab hitam yang ia kenakan. Ia pun mencoba memainkan putingnya.

Ukhti Hafshah merasakan geli kenikmatan pada putingnya. Tanpa ia sadari desahan lembut mulai keluar dari mulutnya.

Hafshah : Mmhhhh.. sshhh..ahh..

Ukhti Hafsah semakin penasaran dengan apa yang akan diperbuat lelaki dalam video itu selanjutnya. Kini si lelaki mulai menjiati dan menghisap memek si wanita. Si wanita dalam video itu pun merintih mendesah menahan nikmat. Lidah si lelaki mulai menyeruak masuk ke dalam memek si wanita. Ukhti Hafshah yang sudah terangsang pun mulai meraba-raba memeknya yang masih tertutup gamis dan CD. Merasa kurang, Ukhti Hafshah lebih menekan jari-jemarinya di memeknya dan mulai menggerakkan jarinya seperti gerakan jilatan lelaki di video itu.

Hafshah : Sshhhh.. Mmmhhhh.. Mmffhhh.. Aaaahhh..

Tanpa sadar rintihan dan desahan ukhti Hafshah semakin intens. Rasa nikmat yang ia rasakan di memek dan putingnya membuatnya lupa akan dirinya yang seorang akhwat aktifis dakwah. Kini si lelaki mulai melesakkan kontolnya ke memek si wanita dan mulai menggenjotnya. Suara hantaman tubuh kedua manusia di video itu dan suara desahan si wanita membuat syahwat ukhti Hafshah memuncak. Ia pun sudah tak menghiraukan keadaan kiri-kanannya. Ukhti Hafshah dengan gencarnya memainkan memeknya, sementara tangannya kini menyusup ke balik gamis dan meremas-remas toketnya langsung. Sebenarnya ukhti Hafshah tau benar ini hal yang dilarang oleh agama, bahkan salah satu ustad yang ia kagumi pun menekankan pentingnya seorang akhwat menghindari hal-hal seperti ini, namun itu semua hanya menjadi angin lalu baginya hari ini. Gelora syahwat telah benar-benar menguasainya. Memeknya pun terasa makin becek, matanya terpejam merasakan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan selama ini. Ukhti Hafshah menggerak-gerakkan tubuhnya, mencoba mengejar syahwatnya yang tak terbendung. Rintihan dan desahannya pun semakin kuat. Nafasnya memburu cepat seakan ia tengah berlari.

Hafshah : Sshhh.. Mmhhh.. Ahhhhh.. Ahhhh.. Nghhh.. Sshhhh.. Mmhhhh..

Tak lama kemudian ukhti Hafshah merasakan sensasi seperti ingin buang air kecil namun kali ini terasa nikmat. Ia pun tak tahan lagi dan menekan jemarinya sedalam mungkin ke selakangannya. Kedua pahanya menjepit erat tangan kanannya yang berada di selakangannya, sementara tangan kirinya meremas kuat toket kanannya, kepalanya menunduk dengan bibir bawahnya ia gigit.

Hafshah : NNNGGHHHHHHH..

Ukhti Hafshah melenguh melepaskan orgasme pertamanya seumur hidup. Sensasi kenikmatan yang tiada tara ia rasakan untuk pertama kalinya. Memeknya berdenyut-denyut melepaskan birahi yang tertahan. Ia pun kemudian tersandar lemas di tembok bilik warnet. Nafasnya masih tersengal-sengal setelah merasakan kenikmatan dosa duniawi.

Setelah beberapa saat, ukhti Hafshah kembali mendapatkan kesadarannya. Ia pun merasa bersalah dengan apa yang telah ia lakukan. Sebagai seorang muslimah yang taat kenapa dirinya bisa terjerumus dalam hal ini. Bulir air mata pun mulai muncul dan membuat matanya berkaca-kaca. Rasa bersalah akibat masturbasi yang ia lakukan begitu membekas pada dirinya hari itu. Namun tangisan kecilnya tertahan ketika ia mendapatkan telpon dari temannya. Ukhti Hafshah pun menanyakan bagaimana cara mematikan/merestart PC dalam kondisi seperti itu. Akhirnya ukhti Hafshah berhasil mengembalikan tampilan PC seperti sedia kala. Notifikasi dari billing pun muncul, ukhti Hafshah pun tak mau ambil pusing untuk menseleksi satu per satu file yang ada. Ia pun mencopy seluruh isi folder itu ke flashdisknya.

Sesampainya di kontrakan, ia segera mengunci pintu dan rebahan di kasur kamar. Ukhti Hafshah masih merasa bersalah dengan kejadian tadi. Namun dalam hati kecilnya berbisik bahwa manusia tak bisa lepas dari salah dan lupa, dan ia juga teringat dengan pesan ustadnya bahwa Allah maha pengampun selama hambanya mau beristighfar setelah berbuat dosa. Ilmu yang ia dapat dari kajian-kajiannya membuatnya sedikit lega. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya, ia pun tertidur dengan jilbab dan gamis masih melekat di tubuhnya.

Suara adzan Ashar membangunkan ukhti Hafshah dari tidurnya. Ia pun bersegera mandi junub. Ketika tengah mandi, tak sengaja telapak tangannya menyentuh putingnya beberapa kali dan memberikan sensasi seperti tadi.

Hafshah : *Ahhh.. geli enakk.. apa lanjut yaahh?* Gumamnya dalam hati.

Namun tak lama ingatannya tentang dosa mencegahnya dari berbuat yang lebih jauh. Selesai mandi ia pun sholat. Jam menunjukkan 16.03 saat ia teringat kembali dengan tugas video dari dosennya. Ukhti Hafshah merasa ragu-ragu untuk membuka isi folder di flashdisknya, khawatir ia akan kembali terjerumus dalam kenikmatan dosa sesaat itu. Tapi apa daya, kalau tidak di cek satu per satu bagaimana dia akan tau. Akhirnya ukhti Hafshah kembali menseleksi satu per satu video.

Hafshah : Alhamdulillah ketemu.. gak harus download lagi dehh..

Ukhti Hafshah pun menyimpan file tugasnya di folder tersendiri. Menjadi kebiasaan ukhti Hafshah kalau sedang di kamar, ia biasanya hanya mengenakan jilbab instan dan daster tanpa dalaman karena menurutnya mengenakan dalaman membuatnya risih. Sementara jendela kamarnya cukup tinggi sehingga tirainya tak mampu menutup bagian atas jendelanya. Ia mengenakan jilbab khawatir apabila ada orang-orang yang iseng mengintip ke kamarnya.

Kini ukhti Hafshah pun hendak menghapus video-video lainnya, namun setan dalam dirinya kembali membisikinya kalau siapa tau nanti ia membutuhkan video itu. Tak hanya itu, ukhti Hafshah juga penasaran dengan salah satu video yang sempat tadi ia play dimana pemeran wanitanya berjilbab layaknya orang asia dan bercadar.

Hafshah : *Ternyata ada juga akhwat yang kayak gini.. jadi penasaran..* gumamnya dalam hati.

Ukhti Hafshah kembali lebih menuruti hawa nafsunya. Tak lupa earphone ia gunakan. Tanpa ragu ukhti Hafshah pun mem-play video akhwat itu. Sang akhwat dalam video mengenakan jilbab segi empat hitam, cadar tali hitam dan berkacamata namun tanpa busana, hanya bagian kepalanya saja yang tertutup jilbab.

Hafshah : NNNGGHHHHHHH..

Ukhti Hafshah melenguh melepaskan orgasme pertamanya seumur hidup. Sensasi kenikmatan yang tiada tara ia rasakan untuk pertama kalinya. Memeknya berdenyut-denyut melepaskan birahi yang tertahan. Ia pun kemudian tersandar lemas di tembok bilik warnet. Nafasnya masih tersengal-sengal setelah merasakan kenikmatan dosa duniawi.

Setelah beberapa saat, ukhti Hafshah kembali mendapatkan kesadarannya. Ia pun merasa bersalah dengan apa yang telah ia lakukan. Sebagai seorang muslimah yang taat kenapa dirinya bisa terjerumus dalam hal ini. Bulir air mata pun mulai muncul dan membuat matanya berkaca-kaca. Rasa bersalah akibat masturbasi yang ia lakukan begitu membekas pada dirinya hari itu. Namun tangisan kecilnya tertahan ketika ia mendapatkan telpon dari temannya. Ukhti Hafshah pun menanyakan bagaimana cara mematikan/merestart PC dalam kondisi seperti itu. Akhirnya ukhti Hafshah berhasil mengembalikan tampilan PC seperti sedia kala. Notifikasi dari billing pun muncul, ukhti Hafshah pun tak mau ambil pusing untuk menseleksi satu per satu file yang ada. Ia pun mencopy seluruh isi folder itu ke flashdisknya.

Sesampainya di kontrakan, ia segera mengunci pintu dan rebahan di kasur kamar. Ukhti Hafshah masih merasa bersalah dengan kejadian tadi. Namun dalam hati kecilnya berbisik bahwa manusia tak bisa lepas dari salah dan lupa, dan ia juga teringat dengan pesan ustadnya bahwa Allah maha pengampun selama hambanya mau beristighfar setelah berbuat dosa. Ilmu yang ia dapat dari kajian-kajiannya membuatnya sedikit lega. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya, ia pun tertidur dengan jilbab dan gamis masih melekat di tubuhnya.

Suara adzan Ashar membangunkan ukhti Hafshah dari tidurnya. Ia pun bersegera mandi junub. Ketika tengah mandi, tak sengaja telapak tangannya menyentuh putingnya beberapa kali dan memberikan sensasi seperti tadi.

Hafshah : *Ahhh.. geli enakk.. apa lanjut yaahh?* Gumamnya dalam hati.

Namun tak lama ingatannya tentang dosa mencegahnya dari berbuat yang lebih jauh. Selesai mandi ia pun sholat. Jam menunjukkan 16.03 saat ia teringat kembali dengan tugas video dari dosennya. Ukhti Hafshah merasa ragu-ragu untuk membuka isi folder di flashdisknya, khawatir ia akan kembali terjerumus dalam kenikmatan dosa sesaat itu. Tapi apa daya, kalau tidak di cek satu per satu bagaimana dia akan tau. Akhirnya ukhti Hafshah kembali menseleksi satu per satu video.

Hafshah : Alhamdulillah ketemu.. gak harus download lagi dehh..

Ukhti Hafshah pun menyimpan file tugasnya di folder tersendiri. Menjadi kebiasaan ukhti Hafshah kalau sedang di kamar, ia biasanya hanya mengenakan jilbab instan dan daster tanpa dalaman karena menurutnya mengenakan dalaman membuatnya risih. Sementara jendela kamarnya cukup tinggi sehingga tirainya tak mampu menutup bagian atas jendelanya. Ia mengenakan jilbab khawatir apabila ada orang-orang yang iseng mengintip ke kamarnya.

Kini ukhti Hafshah pun hendak menghapus video-video lainnya, namun setan dalam dirinya kembali membisikinya kalau siapa tau nanti ia membutuhkan video itu. Tak hanya itu, ukhti Hafshah juga penasaran dengan salah satu video yang sempat tadi ia play dimana pemeran wanitanya berjilbab layaknya orang asia dan bercadar.

Hafshah : *Ternyata ada juga akhwat yang kayak gini.. jadi penasaran..* gumamnya dalam hati.

Ukhti Hafshah kembali lebih menuruti hawa nafsunya. Tak lupa earphone ia gunakan. Tanpa ragu ukhti Hafshah pun mem-play video akhwat itu. Sang akhwat dalam video mengenakan jilbab segi empat hitam, cadar tali hitam dan berkacamata namun tanpa busana, hanya bagian kepalanya saja yang tertutup jilbab.

Rintik hujan membasahi jilbab instan pet antem miliknya ketika bu Zaskia berlari dari gerbang menuju rumahnya. Malam itu ia dihantar pulang oleh bu Susan dari gerai. Sesampainya di dalam rumah ia segera melepas jilbab dan gamisnya, berganti dengan daster tipis sepaha tanpa BH hanya CD saja. Gunung kembarnya yang berukuran 40H menonjol jelas dan menjadi kebanggaan bu Zaskia.

Bu Zaskia : Huuff.. Sepi deh rumah.. baru inget kalo Hamdan sama Alisa lagi ada acara makrab.. dihh.. enaknya Alisa bisa di entot Hamdan semaleman.. Gumam bu Zaskia yang sedikit kesal sembari ia duduk di depan TV di ruang tengah.

Kaki kanannya ia silangkan di atas kaki kirinya menyebabkan kaki jenjangnya yang putih mukus dengan pahanya yang kencang terawat nampak jelas tak tertutup sehelai benang pun. CD hitam berendanya nampak mengintip di antara jepitan paha bu Zaskia, nampak kontras dengan selakangannya yang putih bersih tanpan cela.

Tung.. Ting..

Bu Zaskia : Hem? WA siapa nih?

Diana : Assalamualaikum.. bener nomer Zaskia?.. isi chat WA dari nomer baru yang masuk ke HPnya.

Bu Zaskia : Wa’alaykumsalam.. Benar.. ini siapa ya?

Diana : Alhamdulillah.. ini aku Diana.. temen kuliahmu dulu waktu kita aktif di LDK itu..

Bu Zaskia : Ehhh.. MashaaAllah.. gimana kabar? Lama gak ketemu lhoo..

Diana : Alhamdulillah baik.. kamu sendiri gimana Zas? Masih langgeng kan?

Bu Zaskia : Emmm.. gimana yaa ceritanya.. yaa pokoknya gitu dehh.. ehh lagi dimana?

Diana : Ohh.. yasudah gak usa diceritain.. ini lagi mau ke jogja, aku sekarang di Semarang sama Yusuf.. lagi mau otw ke Jogja..

Bu Zaskia : Hah? Yusuf yang culun itu? Kamu nikah sama dia?? Kok bisa? Kayaknya dulu kamu ngebet sama akhi Ridwan to??

Diana : Iyaa.. ahahah.. gimana yaa.. ya Allah sudah kehendak gitu..

Bu Zaskia : Yaa Alhamdulillah.. sejak lulus gak pernah kontak-kontakan lagi jadi baru tau kamu nikah lhoo..

Diana: Iya aku juga Zas.. Ehh.. dadakan nih kamu malam ini luang gak? Nih yang lain pada ngajakin kumpul.. itu anak-anak KKN dulu..

Bu Zaskia : Ehh iya.. Yusuf juga satu kelompok sama kita ya.. Luang nih.. Dimana? Kangen juga aku ngobrol sama mereka..

Diana : Yaudah kamu standby aja sekarang, nih si Andra, Luqman, dll uda ready mau jemput kamu..

Bu Zaskia : Lhoh.. emang mereka tau rumahku?

Diana : Share lok sini dah.. ntar aku share ke mereka..

Bu Zaskia : Aku akhwat sendirian dong ntar.. malu aku..

Diana : Bentar aja.. ntar aku sama mas Yusuf juga kesitu kok..

Bu Zaskia : Yaudah deh.. nih aku share lok yaa..

Diana : Oke Zas.. Get ready..

Bu Zaskia yang tadinya sempat bad mood kini berubah semangat. Memang masa masa KKN adalah masa yang menyenangkan. Dimana mahasiswa dari berbagai jurusan berkumpul untuk saling memacu ide-ide mereka untuk perkembangan desa yang mereka datangi. Termasuk bu Zaskia, ia sempat menyukai salah seorang ikhwan yang ada di kelompoknya, meskipun berbeda jurusan. Namun pada akhirnya bu Zaskia menikah dengan orang yang lain karena sang Ikhwan harus kembali ke daerahnya.

Bu Zaskia : *Mm.. pake baju apa yaa? Kebanyakan baju malah bingung sendiri* gumamnya dalam hati.

Akhirnya ia memutuskan untuk mengenakan setelan gamis hitam dan jilbab pet antem sleeve dengan aksen lis kuning. Wajah bu Zaskia yang putih bersih terlihat semakin cantik dengan setelan hitam-hitam. Perawatan tubuh yang selalu ia lakukan tiap minggunya menjaga keindahan tubuhnya yang mulai mendekati 40an. Selesai berias, bu Zaskia kembali duduk di ruang tengah. Jam menunjukkan pukul 18.15 saat tiba-tiba ada nomer WA baru masuk.

Bu Zaskia : Hem? Siapa lagi ini?

Luqman : Assalamualaikum.. Zaskia ya? Ini Luqman..

Bu Zaskia : Wa’alaykumsalam.. ohh Luqman.. gimana kabar?

Luqman : Alhamdulillah.. aku tadi dapat nomer kamu dari Diana.. jadi kan ikutan kumpul?

Bu Zaskia : Jadi dong.. dah sampai mana?

Luqman : Nih uda sampe.. Rumah mu gede banget Zas..

Bu Zaskia : Ohh yaa.. bentar aku keluar dulu yaa..

Sesaat setelah bu Zaskia hendak keluar dari rumahnya, terdengar suara klakson mobil. Bu Zaskia pun keluar dan mendapati mobil CRV 2020 warna hitam.

Luqman : Zaskia yaa.. yuk buruan.. keburu ujan basah ntar.. Luqman melambaikan tangannya dari jendela tengah mobil.

Bu Zaskia pun bersegera menuju mobil mereka, tak lupa ia mengunci pintu dan gerbang rumahnya.

Bu Zaskia : *Mm.. pake baju apa yaa? Kebanyakan baju malah bingung sendiri* gumamnya dalam hati.

Akhirnya ia memutuskan untuk mengenakan setelan gamis hitam dan jilbab pet antem sleeve dengan aksen lis kuning. Wajah bu Zaskia yang putih bersih terlihat semakin cantik dengan setelan hitam-hitam. Perawatan tubuh yang selalu ia lakukan tiap minggunya menjaga keindahan tubuhnya yang mulai mendekati 40an. Selesai berias, bu Zaskia kembali duduk di ruang tengah. Jam menunjukkan pukul 18.15 saat tiba-tiba ada nomer WA baru masuk.

Bu Zaskia : Hem? Siapa lagi ini?

Luqman : Assalamualaikum.. Zaskia ya? Ini Luqman..

Bu Zaskia : Wa’alaykumsalam.. ohh Luqman.. gimana kabar?

Luqman : Alhamdulillah.. aku tadi dapat nomer kamu dari Diana.. jadi kan ikutan kumpul?

Bu Zaskia : Jadi dong.. dah sampai mana?

Luqman : Nih uda sampe.. Rumah mu gede banget Zas..

Bu Zaskia : Ohh yaa.. bentar aku keluar dulu yaa..

Sesaat setelah bu Zaskia hendak keluar dari rumahnya, terdengar suara klakson mobil. Bu Zaskia pun keluar dan mendapati mobil CRV 2020 warna hitam.

Luqman : Zaskia yaa.. yuk buruan.. keburu ujan basah ntar.. Luqman melambaikan tangannya dari jendela tengah mobil.

Bu Zaskia pun bersegera menuju mobil mereka, tak lupa ia mengunci pintu dan gerbang rumahnya.

By adminmg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *