Cerita Sex Rumah Sakit 2Cerita Sex Rumah Sakit 2

CRTDALAM  Pada hari minggu pagi, Seorang gadis Chinese berwajah cantik sedang bermalas-malasan berbaring diatas sebuah kasur empuk, kulitnya putih mulus, rambutnya tergerai sepunggung , pinggangnya ramping, seksi , sepasang kakinya yang mulus tertekuk keatas mirip huruf “A”

Bibirnya yang mungil manyun cemberut, pikiran gadis Chinese bermata sipit dengan tinggi tubuh 157 CM itu menerawang mundur mengingat-ingat kejadian menyebalkan yang dialaminya kemarin siang.

***

Kemarin siang sepulang sekolah…
Fitri si Bintang pelajar tampak sedang menindih sesuatu diatas kursi Sofa Gadis itu mendesak-desakkan buah dadanya sambil sesekali merintih dan mendesah – desah.

Kancing baju seragam sekolah Fitri sudah sedari tadi meloncat-loncat dengan gembira dari tempatnya, baju seragam yang dikenakan oleh gadis itu tersibak kesamping kiri dan kanan.

Sambil menindih sesuatu dibawah dadanya kedua tangan gadis itu memegangi pinggiran baju seragam yang dikenakannya. Entah apa yang sedang ditangkap oleh gadis itu, sesuatu tampak bergerak-gerak dalam kurungan baju seragam Fitri.

“Achhh Miisdiii Ohh…”Gadis bermata sipit itu mendesah ketika misdi sibuk mengenyot-ngenyot buah Susu sebelah kanan Fitri yang tersembul sebelah dari Cup Branya.

“UUhh ahhh…..” mendadak Fitri tersentak dan menarik kurungan baju seragamnya dari kepala Misdi ketika merasakan sebuah gigitan nakal mampir diputting susunya.

Fitri memandangi mahluk kecil nakal dihadapannya, tubuh yang kurus berwarna kecoklatan, rambutnya diponi, tampangnya sih polos banget deh…sepolos tubuhnya yang telanjang bulat.

Jika mereka berdua berdiri maka wajah misdi tepat berhadapan dengan permukaan Vagina gadis itu. (Red : Ehhmmm… Euhhhh karena ini anak dapet nyulik dijalan, makanya redaksi juga bingung kaga tau umurnya berapa taon keke ke, jadi kurang lebihnya aja , 5 taun kali ya.. masih kelas 0 kecil )

Tangan misdi menarik dan menekan kepala Fitri kearah selangkangannya. Mata Fitri yang sipit memandangi Penis Misdi, mulutnya terbuka dan “Eemmhhh!” Fitri memasukkan jamur kecil itu kedalam mulutnya.
“Koq gitu sih nyedotin-nya… ngak enak… kemaren kan udah diajarin gimana caranya…!!!” Misdi Protes sambil menarik penisnya dari mulut Fitri

Fitri mencoba kembali memasukkan Penis Misdi kedalam mulutnya, kali ini sambil mengulum Penis Misdi lidah gadis itu menari-nari, mengulas-ngulas jamur kecil didalam mulutnya.
“Hehehe…nahhhh gitu dong” Misdi merem-melek keenakan, Misdi semakin dalam menekankan Penisnya kedalam mulut Fitri.

“Hmmm…emmm…mmmm!” Kepala Fitri bergerak maju mundur, “batang rokok kecil ” diselangkangan Misdi terlihat keluar masuk kedalam mulutnya yang mungil, mulut gadis itu kempot kembang kempis, ketika asik menyedot – nyedot Penis Misdi.

“He he he… Siiiippp Lahhh!! Fitri… kamu benar-benar bintang pelajar dehh…otak encer, cepet bisa… Body seksi…cantikkk…muluss.. Duhhhhh eenaknyaaaaa…huehehehe….bagus..bagus” Jagoan kecil kita menceracau tidak karuan , tangannya yang mungil menepuk-nepuk kepala Fitri yang masih Asik mempermainkan benda kecil diselangkangannya.

Beberapa lama kemudian, Misdi menarik Penisnya dari mulut Fitri.

“Udahhh… udahhhh…cukup sekarang gantian…. Duduk sini..” Misdi menyuruh Fitri duduk diatas Sofa sedangkan dirinya berlutut disebelah kiri kaki gadis itu.

Tangan Misdi mulai merayap dan menyibakkan Rok seragam gadis itu perlahan-lahan keatas..
Mata Fitri yang sipit memandangi tubuh sikecil misdi, “tempat” Fitri dengan bebas menyalurkan nafsunya dengan aman.

Tangan Misdi mulai merayapi permukaan paha Fitri yang putih mulus, tangan Misdi menarik celana dalam Fitri sampai akhirnya terlepas dari sepasang pahanya yang mulus, perlahan-lahan Fitri sedikit mengangkangkan kedua pahanya, punggung Fitri dengan rileks menyandar pada sandaran kursi yang empuk.

Misdi menggeser posisinya, sambil bergerak maju ia menekan kedua paha Fitri agar semakin mengangkang, kepala kecil itu menunduk dan..
“Ahhh…uuff….mmmhhh…aahmmm!” Fitri terpejam-pejam ketika Misdi giat menciumi belahan bibir Vaginanya.

Lidah Misdi begitu lincah mengorek-ngorek sela-sela vagina Fitri, lendir-lendir yang meleleh dari sela-sela belahan bibir vagina Fitri terasa asin dan nikmat, Misdi semakin rakus menjilati dan menghisap-hisap lendir yang meleleh itu sampai kering.

Misdi mengangkat wajahnya dari selangkangan gadis itu, mata Fitri yang sipit menatap wajah Misdi, ketika tangan Misdi menyibakkan Pakaian seragam gadis itu, agar terlepas dari tubuhnya yang putih mulus..
Setelah membuka Bra gadis itu, Misdi mengelusi buah dadanya dan menggesek-gesek putting susu Fitri, Mata Fitri terpejam merasakan rangsangan-rangsangan Misdi diBuah Susunya.

Misdi memandangi Fitri dengan tatapan matanya yang nakal, ia mendekatkan penis kecilnya pada belahan bibir Vagina Fitri dan…..!!

“Ahh Owwwww…..” Fitri membelakkan matanya, tersentak , merasakan sesuatu berusaha memasuki tubuhnya, secara otomatis kedua tangannya mendorong tubuh kecil dihadapannya.

“Waduh gimana sihhh!!! Padahal ampir masuk!!!” Misdi sewot karena keinginannya digagalkan Fitri.
Tubuh kecil itu memaksa untuk melaksanakan keinginan bejatnya, terjadilah aksi dorong mendorong antara Fitri Sibintang pelajar dan Misdi.sikecil mesum.

Satu tendangan yang kuat membuat Misdi terjengkang, Fitri melompat bangkit dari kursi Sofa, gadis itu buru-buru menurunkan Rok seragamnya, kedua tangannya bergerak menyilang menutupi buah dadanya yang bergelantungan dengan indah.
Fitri tercekat melihat Misdi, wajahnya tampak beringas

“MM. Misdi kamu kenn napa…?” Fitri bertanya ketakutan
“KENAPA ?!!! Gua Pengen Ngentotin elu..!!!” Misdi menghampiri Fitri.

Fitri menghindar ketika Jagoan kecil kita menerkamnya , Gadis Chinese cantik itu berlari ketakutan… sesekali fitri menjerit ketakutan ketika Misdi hampir berhasil merekam tubuhnya yang mulus. Misdi terus mengejar Fitri dari belakang…

“Whoooeeeeiii…!!! Sini Lu… Jangan lari kalo berani…!!!” sambil berlari mengejar, Misdi menantang gadis cantik bermata sipit itu.

(Red : Yaaa ngak berani lahhh… gimana sih jagoan kecil kita…!? Jelas aja Fitri ngacir ketakutan ketika mau disodok oleh jamur kecil diselangkangan Misdi yang teracung-acung dengan gagah… Ckk Ckkk Ckkk… kecil-kecil cabe rawit…)

Fitri buru-buru menaiki anak tangga menuju kamarnya, si kecil Misdi mengikuti langkah gadis itu dengan lincah.
Nafas Fitri terengah-engah, gadis itu melompat kedalam kamar……

Misdi secepat kilat melompat menerjang mengikuti Fitri yang sudah terlebih dahulu melompat kedalam kamar…!!! Tangan kecilnya siap siap menerkam tubuh Fitri…. “Hupppppp… Ciaaaaattttt..!!!”

“Huuuahhh ???? BLAMMM…..!!!” terdengar suara benturan keras., tubuh Misdi yang kecil mungil mirip Huruf “X” berciuman erat dengan Pintu kamar Fitri.
“BLUKKK….” tidak berapa lama Huruf “X” itu roboh kebelakang sambil meringis-ringis kesakitan.

***

”Tok-Tok-Tok… Fittt… Fitttrriiiii….” Lamunan Fitri terpecah oleh suara ketukan dipintu kamarnya, ia mendengus kesal mendengar suara Misdi berteriak-teriak sambil mengetuk pintu kamarnya.
Didepan pintu kamar Fitri, jagoan kecil kita nampak mondar – mandir gelisah. “Duhhh… gimana sihhh… mumpung lagi pada Jogging..”

Misdi garuk-garuk kepala dipagi hari ini ia hendak mengajak Fitri untuk “Berolah raga” jagoan kecil kita bener-bener Bloon deh. Ngak nyadar kalau Fitri lagi kesal pada dirinya, atau mungkin ngak tau diri kali ya ?

Otak Misdi berputar dengan cepat, ia berlari kecil kehalaman belakang…
Matanya memandangi jendela kamar Fitri yang terbuka lebar, tubuh kecil itu kini berusaha memanjat menuju jendela kamar gadis itu.

“Heuppp… Uhhh…” tangan Misdi yang mungil berusaha menggapai-gapai pinggiran jendela…tampaknya berhasil namun….
“Uuppss….wwhhuaaa….tuulluunngg!! Waduhh!!!” Misdi terpeleset untung pegangannya pada pinggiran Jendela kamar Fitri cukup kuat, nafasnya memburu karena kecapaian dan ketakutan.

“HHHAHHH… Misdiii….!!” Fitri melompat turun dari atas ranjang, ia kaget melihat sikecil Misdi berusaha bertahan mati-matian agar tidak terjatuh, Fitri berusaha menolong Misdi…

“Mampuss gua !!! dawhhh….WAAAAAAA!!!” pegangan Misdi terlepas tubuhnya meluncur tanpa ampunnn.. Fitri bergerak dengan cepat menyambar apapun yang dapat disambarnya dan hasilnya..!!!

“OWWW… kuping…HuuEEE!! Aaa duhhh” Misdi mendelik kesakitan.
(Red : Fiuhhh… untung ketangkep… kalo ngak… langsung tamat nih ceritanya.. hi hi hi hi ^ ^ )

“Aduhhh Missdiii beratttt uhhhh…!!!”
Sekuat tenaga Fitri menarik Misdi sambil menjatuhkan dirinya kebelakang “Aaa… aduhhh…Blukkk”

Mereka berdua terpelanting kebelakang, Fitri mengaduh jatuh keatas lantai sedangkan Kepala Misdi Jatuh tepat diantara belahan buah Susu Fitri., untuk sesaat mereka berdua berpelukan dengan nafas memburu kencang.

Tangan Misdi memencet buah Susu Fitri sebelah kiri.
“IHHHH…” Fitri menepiskan tangan Misdi kemudian mendorong tubuh Misdi dari atas tubuhnya.

“Aduhh aduhhh kuping guaa!!! Whuaaduhhhh…..” Misdi memegangi kedua daun telinganya…yang melepuh merah, kayanya baru tersadar dan merasa sakit Jagoan kecil kita ini.

Fitri bangkit berdiri kemudian ia duduk dipinggiran ranjang, cemberut..
Misdi melangkah mendekati.. tangannya terjulur hendak mencomot buah susu Fitri…
“Jangan kurang ajar…!!! Dikasih hati minta Jantung ” Fitri menepiskan tangan Misdi (Red : Nah Looo.. rasain ngak dikasih, biar tau rasa …., konak, meledak sampe keubun-ubun he he he.. ).

“Aku ngak minta jantung kamu koq, cuma minta isi didalam rok…”Misdi cengengesan mencoba menggoda Fitri.

Fitri cemberut menatap Misdi yang cengengesan, gadis itu tambah kesal, Buah Susunya turun naik dan pemandangan indah itu membuat Misdi meleletkan lidah, sambil berlama-lama memandangi buah Susu Fitri.

Tanpa diduga Fitri bangkit dan menjewer kuping Misdi…
“Wadawwww….!!!” Misdi berteriak kesakitan ketika kupingnya yang sudah memar kemerahan ditarik keatas oleh Fitri.
“Blammm…!!!!” Suara pintu terdengar dengan keras.

Jagoan kecil kita cuma bisa ngiler didepan pintu kamar Fitri, sambil mengusap-ngusap kupingnya yang terasa panas dan nyeri.
Selama berhari-hari Fitri mengacuhkan Misdi, Misdi cuma bisa menunduk lesu menahan Nafsu birahinya yang tidak tersalurkan, namun biarpun diacuhkan oleh Fitri, Misdi tetap bertebal muka selalu ikut kesekolah Fitri.

Hari itu hari Selasa, sepulang praktikum disekolah, suasana disekolah itu tampak sepi.
Misdi menengokkan kepalanya ketika pintu mobil dibuka, seorang gadis cantik masuk kedalam mobil, Misdi kembali menundukkan kepalanya, lemah, letih, lesu , encok, pegel linu serasa mendera tubuh kecilnya yang bersandar pada sandaran kursi mobil dengan lemah.

Fitri memperhatikan Misdi , entah kenapa ada rasa kasihan melihat Misdi yang sudah berhari-hari bengong , tanpa berani bersuara. Kalau ditanya jawabannya paling satu ,dua patah kata saja.

(red : Kemaren aja ada ayam tetangga yang bengong macem Sikecil Misdi besoknya langsung semaput….. Rest In Peace… bener-bener kritis nasib Jagoan kecil kita)

Tiba-tiba Fitri melompat mengangkangi Misdi, tangan Fitri meraih dan menekan kuat-kuat kepala misdi dari belakang sampai terbenam dibelahan dada gadis itu.
“Heuuhhh…ufffff!!” Misdi langsung bersemangat, mulutnya langsung sibuk mengecup kesana kemari, hidungnya mengendus-ngendus harum tubuh Fitri yang wangi merangsang.

Tangan Misdi mengelus-ngelus kedua Paha Fitri, yang sedang mengangkangi dirinya.

Fitri menarik dadanya dari wajah Misdi
“Awass kalo kamu berani macem-macem lagi..” Fitri mengancam sikecil Misdi.

“Ngakk… Ngakkk berani..pokoknya aku pasrah mau digimanain aja terserah kamu, mau diperkosa sekalian juga boleh!” Misdi menatap wajah Fitri dengan serius.

“Enakk aja..!! emangnya siapa yang mau memperkosa kamu. dasar..!!!! ” Fitri mencubit pipi Sikecil Misdi dengan gemas.

“Fitri…buka susunya…yaaa, dah lamaa banget ngak Netek..”Misdi merengek.
Fitri mengangguk, si kecil Misdi terkekeh-kekeh senang, tangannya dengan lincah mempreteli kancing baju seragam Fitri.
Misdi menelan ludah melihat Bra Fitri yang masih menyembunyikan Buah Susu gadis itu dari pandangannya.

Tangan Misdi menarik Cup Bra gadis itu kebawah, kedua buah Susu Fitri melompat keluar, bagian bawah buah dada gadis itu tersangga oleh Cup Branya.
Mata Misdi mendelik, kemudian dengan lahap dihisapinya puncak buah Susu Fitri, lidah Misdi mengulas-ngulas putting Fitri yang berwarna merah jambu.

“Sssssshhh… Aww.. Nnnhhh….” mata Fitri terpejam-pejam merasakan lidah Misdi yang mengait-ngait putting susunya.
“Ahhhh…aaahhh!” tangan Fitri mendekap kuat-kuat kepala Misdi ketika merasakan sedotan kuat dipuncak payudaranya sebelah kiri.

Sambil mengenyot-ngenyot puncak buah susu Fitri, Tangan Si kecil Misdi kembali asik mengelus-ngelus permukaan paha gadis itu yang halus mulus. Tangan kecil itu tampak menarik sesuatu dari selangkangan Fitri, kain segitiga pelindung vagina Fitri dibetot oleh Misdi sampai sebatas lutut gadis itu, Fitri menggerak-gerakkan kedua kakinya agar kain segitiga itu terlepas dari sepasang kakinya.

Fitri pindah kebangku mobil belakang, punggungnya bersandar pada daun pintu mobil, kaki sebelah kanannya tertekuk keatas, sedangkan kaki sebelah kiri terjuntai kebawah kursi. Rok seragamnya tersibak menampakkan sepasang kakinya yang halus dan mulus.

Jagoan kecil kita menciumi sepasang kaki mulus gadis itu, mula- mula dari betis kemudian naik semakin keatas , terus keatas dan teruss….

“Awww….” tubuh Fitri mengejang ketika sebuah ciuman Misdi mampir diselangkangannya, gadis itu menggeliat-geliat resah, ketika ciuman-ciuman Misdi menyerang gundukan mungil diselangkangannya dengan gencar.

Kedua jari jempol Misdi berusaha menekan pinggiran belahan tipis diselangkangan Fitri, mata Misdi memandangi daging kecil kegemarannya yang berwarna merah muda, lidahnya menjilat perlahan-lahan seakan – akan sedang menikmati rasa daging kecil itu dilidahnya.

Misdi membenamkan hidungnya pada belahan tipis diselangkangan Fitri.
Fitri menggelepar merasakan hembusan-hembusan nafas Misdi yang hangat diselangkangannya.
“Ahhh…mhhhh…uuhhh!! “Fitri mengejang nikmat, vaginanya berdenyut-denyut ketika cairan berwarna putih lengket itu menerjang keluar. Misdi mengemut vagina gadis itu, ditelannya cairan kenikmatan gadis itu sampai habis.

Fitri menggeliatkan tubuhnya, kemudian didorongnya kepala Misdi yang masih asik bersembunyi dibalik rok seragam sekolahnya.

Misdi kembali menerkam buah dada Fitri, nafsu sikecil Misdi kembali meledak-ledak. Fitri berusaha meredakan nafsu Misdi namun Misdi memohon-mohon “Sekali lagiii aja…, tolong.. ” wajah polos berambut poni itu benar-benar tampak memelas.

Fitri cuma dapat menghela nafas dan membiarkan Misdi kembali merayapi tubuhnya yang molek. (Red : Hi hi hi.., kecil-kecil tapi nafsunya gede juga ya…).

***

Pada pagi hari disebuah ruangan kelas disekolah itu…
“Siap Grak.. Beri hormat.. Grakk”
“Selamat Pagi Pakkk……”

“Selamat pagi semuanya.., hari ini ada murid baru pindahan dari Bandung…namanya Shierlen….dst…dst…” Pak Anto memperkenalkan seorang murid baru dikelas itu.

“Nah Shierlen…kamu duduk disebelah Fitri….”Pak Anto mengatur tempat duduk untuk Shierlen, Shierlen melangkah menuju meja paling belakang diujung kanan.
Shierlen tersenyum ramah pada teman baru semejanya, Fitri membalas senyuman Shierlen.

(red : ?????!! Huhhhh… koq tingkah Shierlen rada-rada aneh ya..? gadis itu sering mencuri-curi pandang kebagian buah dada Fitri.. terus matanya asik merayapi kemolekan tubuh Fitri)

Shierlen Halim, gadis Chinese berkulit putih mulus, wajahnya yang cantik terkesan nakal menggoda, tinggi badannya sekitar 158 CM, buah dadanya putih membusung padat, lekuk liku tubuhnya sangat mengundang selera bagi para penggemar seks.

Tidak terasa sudah dua bulan berjalan semenjak kepindahan Shierlen kesekolah itu, Sifat Shierlen sangat ramah pada Fitri, sangat menjaga dan juga sangat melindungi Fitri.

Pada jam istirahat Shierlen mengekori Fitri ke kamar mandi, Mata Shierlen tidak pernah lepas memandangi lekuk liku tubuh Fitri yang molek dari belakang.
“Ehhh… Shierlenn.. ? ” Fitri kaget karena Shierlen menerobos, ikut masuk kedalam kamar mandi. “Clikkkk….”

Shierlen tersenyum manis, Fitri berseru kaget ketika Shierlen tiba-tiba menyergapnya.
“Eee…ehhhh kamu ngapain sih…?!!” Fitri membentak seraya menepiskan tangan Shierlen yang menggerayangi pinggulnya.

Tiba-tiba terdengar suara murid-murid perempuan sedang bersenda gurau sambil memasuki ruangan itu, tampaknya para murid perempuan itu tidak mencurigai pintu kamar mandi yang sebelah kiri tertutup dengan rapat.

“Ssssstttt…jangan teriak… apa pikiran mereka kalau sampai ketahuan kita sedang berduaan….”Shierlen berbisik ditelinga Fitri, dengan nada setengah mengancam.

Shierlen semakin erat memeluk tubuh Fitri yang molek, bibir Shierlen melumat bibir Fitri dengan lembut, Fitri terdiam sambil mengatupkan bibirnya rapat – rapat.

Tangan kiri Shierlen meremas-remas buah pantat Fitri, Shierlen tersenyum ketika merasakan tubuh Fitri bergetar dengan hebat ketika tangan kanannya mulai meremas-remas buah dada Fitri yang masih rapi terbalut oleh seragam sekolahnya.

Tangan Shierlen melepaskan kancing-kancing baju seragam Fitri satu demi satu, kedua tangannya meraih baju Seragam Fitri disebelah depan pada bagian kiri dan kanan kemudian Shierlen menyentakan kedua tangannya melebar, baju seragam Fitri langsung tersibak menampakkan kemulusan tubuh gadis itu sebelah atas, mata Fitri membeliak, nafasnya terhenti sesaat.

Mulut gadis itu semakin ternganga lebar ketika merasakan tangan Shierlen merogoh buah dadanya dari sebelah atas cup bra, bahkan bukan cuma merogoh, tangan Shierlen meremas-remas lembut buah dada Fitri, si bintang pelajar. Shierlen kembali mencium bibir Fitri, kali ini Fitri membalas ciuman Shierlen, bibir mereka saling melumat, mulut Shierlen dan Fitri tampak kempot saling menghisap.

Suara diruangan itu kembali hening, namun Fitri tidak membentak lagi ketika Shierlen bersujud, lalu menyibakkan rok seragamnya dan mengecupi celana dalam gadis itu, Fitri juga tidak berontak ketika Shierlen menarik celana dalamnya sampai melorot sebatas lutut.

“Ahhh…” nafas Fitri tertahan-tahan merasakan jilatan-jilatan lidah Shierlen mengulas-ngulas belahan mungil diselangkangannya, wajah Fitri terangkat keatas, matanya yang sipit terpejam-pejam menikmati belaian lidah Shierlen pada Clitorisnya.

“Hhhhh…hhh…sssh!” nafas Fitri terdengar berat
“Aakkhh!” denyutan-denyutan kenikmatan melanda selangkangan Fitri hingga akhirnya mengeluarkan cairan kewanitaanya. Mata Shierlen berbinar-binar menyaksikan cairan lengket berwarna putih meleleh melalui sela-sela garis tipis diselangkangan Fitri.

Shierlen bangkit berdiri, tangannya membelai-belai rambut Fitri, tidak berapa lama kedua gadis Chinese bertubuh molek itu keluar dari dalam kamar mandi, wajah Fitri tampak kemerahan dan tertunduk malu.
Tangan Shierlen menuntun tangan Fitri erat-erat, wajahnya terlihat puas setelah berhasil melampiaskan gairah yang selama ini terus ditahannya selama berminggu-minggu.

***

Pada Suatu siang seusai praktikum kimia..
Shierlen menarik tangan Fitri kedalam ruangan olah raga, tangan Shierlen bergerak lincah berusaha menelanjangi Fitri walaupun Fitri mati-matian berusaha menolak keinginannya.

“Shierlen.. jangannn…ahhhh….nanti ketahuan orang” Fitri keberatan ketika tangan Shierlen mulai melucuti Pakaian seragam dari tubuhnya, (Sebelumnya jika Fitri bermain dengan Misdi didalam ruangan olah raga itu, paling Cuma buka-bukaan sedikit , tidak sampai telanjang bulat.)

Shierlen tersenyum nakal sambil terus melucuti pakaian seragam Fitri, tubuh Fitri yang mulus kini berdiri dihadapan Shierlen, kemudian tanpa malu-malu Shierlen mulai melepaskan pakaiannya sendiri. Shierlen menghampiri Fitri, kedua tangannya memeluk gadis itu, Shierlen mendesah merasakan kehangatan dan kemulusan Fitri si bintang pelajar.

Mulutnya mulai mengecupi bibir Fitri, lidahnya terjulur menjilati bibir Fitri, Fitri pun mulai membalas memeluk Shierlen, ada rasa enak ketika buah dadanya bergesekan dengan buah dada Shierlen.

Shierlen menarik Fitri kearah Matras Busa yang berada ditengah-tengah ruangan olah raga, didorongnya tubuh Fitri keatas matras busa “Blukk..” bunyi tubuh mulus Fitri ketika terjatuh keatas matras busa itu.

Shierlen berbaring disisi Fitri, tangannya merayapi permukaan buah dada Fitri, jari telunjuk Shierlen menggesek-gesek putting susu Fitri yang berwarna pink, Tangan Shierlen meremas-remas kedua buah dada Fitri.
“Ahhhh, Shierlen…aaww” Fitri memekik ketika Shierlen mengenyot putting susunya.

Shierlen menyodorkan buah dadanya kemulut Fitri, Fitri nampak ragu ketika akan menjilati putting Shierlen
“Akuu…aku ngak bisa Shier” Fitri menolak untuk menjilati payudara Shierlen, namun Shierlen terus membujuk-bujuk Fitri sambil membelai-belai rambut gadis itu.

Akhirnya karena terus menerus dibujuk dan dipaksa, Fitri membuka mulutnya ketika Shierlen menyodorkan kembali buah susunya sebelah kiri, mulut Fitri mulai menyedot-nyedot, semakin lama sedotan Fitri semakin rakus dan rakus.

Ahhh…jadi seperti inilah rasanya menyusu, pantesan Misdi senang banget menyusu dibuah dadanya. begitulah pikiran yang terlintas dikepala Fitri.

Shierlen tersenyum sambil semakin mendesakkan buah dadanya kemulut Fitri, tangannya kini mulai mencubiti putting susu Fitri, sebuah remasan-remasan kuat kadang-kadang menyelingi cubitan-cubitan Shierlen. Shierlen menarik buah dadanya dari mulut Fitri, setelah beberapa kali mengecupi kening Fitri, tubuh Shierlen mulai menindih tubuh Fitri, bibir Shierlen mulai melumat bibir mungil temannya itu.

“Hmmmm…eehhmhmm!” suara kedua gadis itu terdengar begitu mengasikkan, menggairahkan, membangkitkan birahi.

“Cuup…cuup…cepppkk…” Suara ciuman-ciuman mulut mereka berdua yang asik saling mengulum dan melumat semakin keras terdengar. Ciuman dan jilatan Shierlen mulai turun kearah payudara Fitri, satu hisapan lembut Shierlen di puting Fitri membuat tubuh Fitri menggelinjang kegelian, dengan lembut lidah Shierlen mengecupi dan menggelitik puting Fitri dengan lidahnya.

Fitri mendesah-desah, tubuhnya menggeliat-geliat dengan erotis, keringat-keringat nakal mulai membasahi tubuhnya yang mulus.

“Ahhh…oowwww!” tubuh Fitri melenting-lenting ketika lidah Shierlen mulai menjilati sela-sela belahan tipis diselangkangan gadis itu. Lidah gadis itu menggelitiki klitoris Fitri dengan lembut dikait-kaitnya daging mungil diselangkangan gadis itu, kemudian mulut Shierlen mulai menghisapi bibir vagina Fitri.

“Aakkhh…gua keluar Shier!!” erang Fitri dengan tubuh melenting ketika merasakan lubang vaginanya berdenyut-denyut dengan nikmat, Shierlen melahap cairan gurih yang meleleh dari vagina temannya. ditatapnya Fitri yang masih terengah-engah, sambil tersenyum Shierlen menarik tubuh Fitri, agar bersujud sedangkan ia berdiri dihadapan Fitri, kedua tangan Shierlen menekan kepala Fitri kearah selangkangannya.

Fitri mengendus-ngendus permukaan vagina Shierlen, kemudian Fitri mulai menciumi belahan tipis diselangkangan Shierlen, lidah Fitri mulai belajar mengait-ngait klitoris Shierlen membuatnya keenakan sehingga ia semakin mengangkangkan kedua kakinya.

Sesekali mulut Fitri mengemut-ngemut vagina Shierlen
“Shhhh…aahhh…terussshh Fi!” Shierlen mendesah-desah seperti kepedasan, cukup lama Fitri menciumi dan menghisapi Vagina Shierlen

“Hemm…ahhh….Crrrrr…” Shierlen mendekap kepala Fitri.
“Ufffff…heeemmmmm…iiihhh” Fitri menyeka pipinya yang terkena lelehan lengket dari vagina Shierlen.
Untuk beberapa saat kedua gadis bertubuh molek itu rebahan diatas matras busa sambil berpelukan erat. Sesekali bibir mereka bertaut rapat saling mengecup dan mengulum.

“HHHAHHH… Misdiii….!!” Fitri melompat turun dari atas ranjang, ia kaget melihat sikecil Misdi berusaha bertahan mati-matian agar tidak terjatuh, Fitri berusaha menolong Misdi…

“Mampuss gua !!! dawhhh….WAAAAAAA!!!” pegangan Misdi terlepas tubuhnya meluncur tanpa ampunnn.. Fitri bergerak dengan cepat menyambar apapun yang dapat disambarnya dan hasilnya..!!!

“OWWW… kuping…HuuEEE!! Aaa duhhh” Misdi mendelik kesakitan.
(Red : Fiuhhh… untung ketangkep… kalo ngak… langsung tamat nih ceritanya.. hi hi hi hi ^ ^ )

“Aduhhh Missdiii beratttt uhhhh…!!!”
Sekuat tenaga Fitri menarik Misdi sambil menjatuhkan dirinya kebelakang “Aaa… aduhhh…Blukkk”

Mereka berdua terpelanting kebelakang, Fitri mengaduh jatuh keatas lantai sedangkan Kepala Misdi Jatuh tepat diantara belahan buah Susu Fitri., untuk sesaat mereka berdua berpelukan dengan nafas memburu kencang.

Tangan Misdi memencet buah Susu Fitri sebelah kiri.
“IHHHH…” Fitri menepiskan tangan Misdi kemudian mendorong tubuh Misdi dari atas tubuhnya.

“Aduhh aduhhh kuping guaa!!! Whuaaduhhhh…..” Misdi memegangi kedua daun telinganya…yang melepuh merah, kayanya baru tersadar dan merasa sakit Jagoan kecil kita ini.

Fitri bangkit berdiri kemudian ia duduk dipinggiran ranjang, cemberut..
Misdi melangkah mendekati.. tangannya terjulur hendak mencomot buah susu Fitri…
“Jangan kurang ajar…!!! Dikasih hati minta Jantung ” Fitri menepiskan tangan Misdi (Red : Nah Looo.. rasain ngak dikasih, biar tau rasa …., konak, meledak sampe keubun-ubun he he he.. ).

“Aku ngak minta jantung kamu koq, cuma minta isi didalam rok…”Misdi cengengesan mencoba menggoda Fitri.

Fitri cemberut menatap Misdi yang cengengesan, gadis itu tambah kesal, Buah Susunya turun naik dan pemandangan indah itu membuat Misdi meleletkan lidah, sambil berlama-lama memandangi buah Susu Fitri.

Tanpa diduga Fitri bangkit dan menjewer kuping Misdi…
“Wadawwww….!!!” Misdi berteriak kesakitan ketika kupingnya yang sudah memar kemerahan ditarik keatas oleh Fitri.
“Blammm…!!!!” Suara pintu terdengar dengan keras.

Jagoan kecil kita cuma bisa ngiler didepan pintu kamar Fitri, sambil mengusap-ngusap kupingnya yang terasa panas dan nyeri.
Selama berhari-hari Fitri mengacuhkan Misdi, Misdi cuma bisa menunduk lesu menahan Nafsu birahinya yang tidak tersalurkan, namun biarpun diacuhkan oleh Fitri, Misdi tetap bertebal muka selalu ikut kesekolah Fitri.

Hari itu hari Selasa, sepulang praktikum disekolah, suasana disekolah itu tampak sepi.
Misdi menengokkan kepalanya ketika pintu mobil dibuka, seorang gadis cantik masuk kedalam mobil, Misdi kembali menundukkan kepalanya, lemah, letih, lesu , encok, pegel linu serasa mendera tubuh kecilnya yang bersandar pada sandaran kursi mobil dengan lemah.

Fitri memperhatikan Misdi , entah kenapa ada rasa kasihan melihat Misdi yang sudah berhari-hari bengong , tanpa berani bersuara. Kalau ditanya jawabannya paling satu ,dua patah kata saja.

(red : Kemaren aja ada ayam tetangga yang bengong macem Sikecil Misdi besoknya langsung semaput….. Rest In Peace… bener-bener kritis nasib Jagoan kecil kita)

Tiba-tiba Fitri melompat mengangkangi Misdi, tangan Fitri meraih dan menekan kuat-kuat kepala misdi dari belakang sampai terbenam dibelahan dada gadis itu.
“Heuuhhh…ufffff!!” Misdi langsung bersemangat, mulutnya langsung sibuk mengecup kesana kemari, hidungnya mengendus-ngendus harum tubuh Fitri yang wangi merangsang.

Tangan Misdi mengelus-ngelus kedua Paha Fitri, yang sedang mengangkangi dirinya.

Fitri menarik dadanya dari wajah Misdi
“Awass kalo kamu berani macem-macem lagi..” Fitri mengancam sikecil Misdi.

“Ngakk… Ngakkk berani..pokoknya aku pasrah mau digimanain aja terserah kamu, mau diperkosa sekalian juga boleh!” Misdi menatap wajah Fitri dengan serius.

“Enakk aja..!! emangnya siapa yang mau memperkosa kamu. dasar..!!!! ” Fitri mencubit pipi Sikecil Misdi dengan gemas.

“Fitri…buka susunya…yaaa, dah lamaa banget ngak Netek..”Misdi merengek.
Fitri mengangguk, si kecil Misdi terkekeh-kekeh senang, tangannya dengan lincah mempreteli kancing baju seragam Fitri.
Misdi menelan ludah melihat Bra Fitri yang masih menyembunyikan Buah Susu gadis itu dari pandangannya.

Tangan Misdi menarik Cup Bra gadis itu kebawah, kedua buah Susu Fitri melompat keluar, bagian bawah buah dada gadis itu tersangga oleh Cup Branya.
Mata Misdi mendelik, kemudian dengan lahap dihisapinya puncak buah Susu Fitri, lidah Misdi mengulas-ngulas putting Fitri yang berwarna merah jambu.

“Sssssshhh… Aww.. Nnnhhh….” mata Fitri terpejam-pejam merasakan lidah Misdi yang mengait-ngait putting susunya.
“Ahhhh…aaahhh!” tangan Fitri mendekap kuat-kuat kepala Misdi ketika merasakan sedotan kuat dipuncak payudaranya sebelah kiri.

Sambil mengenyot-ngenyot puncak buah susu Fitri, Tangan Si kecil Misdi kembali asik mengelus-ngelus permukaan paha gadis itu yang halus mulus. Tangan kecil itu tampak menarik sesuatu dari selangkangan Fitri, kain segitiga pelindung vagina Fitri dibetot oleh Misdi sampai sebatas lutut gadis itu, Fitri menggerak-gerakkan kedua kakinya agar kain segitiga itu terlepas dari sepasang kakinya.

Fitri pindah kebangku mobil belakang, punggungnya bersandar pada daun pintu mobil, kaki sebelah kanannya tertekuk keatas, sedangkan kaki sebelah kiri terjuntai kebawah kursi. Rok seragamnya tersibak menampakkan sepasang kakinya yang halus dan mulus.

Jagoan kecil kita menciumi sepasang kaki mulus gadis itu, mula- mula dari betis kemudian naik semakin keatas , terus keatas dan teruss….

“Awww….” tubuh Fitri mengejang ketika sebuah ciuman Misdi mampir diselangkangannya, gadis itu menggeliat-geliat resah, ketika ciuman-ciuman Misdi menyerang gundukan mungil diselangkangannya dengan gencar.

Kedua jari jempol Misdi berusaha menekan pinggiran belahan tipis diselangkangan Fitri, mata Misdi memandangi daging kecil kegemarannya yang berwarna merah muda, lidahnya menjilat perlahan-lahan seakan – akan sedang menikmati rasa daging kecil itu dilidahnya.

Misdi membenamkan hidungnya pada belahan tipis diselangkangan Fitri.
Fitri menggelepar merasakan hembusan-hembusan nafas Misdi yang hangat diselangkangannya.
“Ahhh…mhhhh…uuhhh!! “Fitri mengejang nikmat, vaginanya berdenyut-denyut ketika cairan berwarna putih lengket itu menerjang keluar. Misdi mengemut vagina gadis itu, ditelannya cairan kenikmatan gadis itu sampai habis.

Fitri menggeliatkan tubuhnya, kemudian didorongnya kepala Misdi yang masih asik bersembunyi dibalik rok seragam sekolahnya.

Misdi kembali menerkam buah dada Fitri, nafsu sikecil Misdi kembali meledak-ledak. Fitri berusaha meredakan nafsu Misdi namun Misdi memohon-mohon “Sekali lagiii aja…, tolong.. ” wajah polos berambut poni itu benar-benar tampak memelas.

Fitri cuma dapat menghela nafas dan membiarkan Misdi kembali merayapi tubuhnya yang molek. (Red : Hi hi hi.., kecil-kecil tapi nafsunya gede juga ya…).

***

Pada pagi hari disebuah ruangan kelas disekolah itu…
“Siap Grak.. Beri hormat.. Grakk”
“Selamat Pagi Pakkk……”

“Selamat pagi semuanya.., hari ini ada murid baru pindahan dari Bandung…namanya Shierlen….dst…dst…” Pak Anto memperkenalkan seorang murid baru dikelas itu.

“Nah Shierlen…kamu duduk disebelah Fitri….”Pak Anto mengatur tempat duduk untuk Shierlen, Shierlen melangkah menuju meja paling belakang diujung kanan.
Shierlen tersenyum ramah pada teman baru semejanya, Fitri membalas senyuman Shierlen.

(red : ?????!! Huhhhh… koq tingkah Shierlen rada-rada aneh ya..? gadis itu sering mencuri-curi pandang kebagian buah dada Fitri.. terus matanya asik merayapi kemolekan tubuh Fitri)

Shierlen Halim, gadis Chinese berkulit putih mulus, wajahnya yang cantik terkesan nakal menggoda, tinggi badannya sekitar 158 CM, buah dadanya putih membusung padat, lekuk liku tubuhnya sangat mengundang selera bagi para penggemar seks.

Tidak terasa sudah dua bulan berjalan semenjak kepindahan Shierlen kesekolah itu, Sifat Shierlen sangat ramah pada Fitri, sangat menjaga dan juga sangat melindungi Fitri.

Pada jam istirahat Shierlen mengekori Fitri ke kamar mandi, Mata Shierlen tidak pernah lepas memandangi lekuk liku tubuh Fitri yang molek dari belakang.
“Ehhh… Shierlenn.. ? ” Fitri kaget karena Shierlen menerobos, ikut masuk kedalam kamar mandi. “Clikkkk….”

Shierlen tersenyum manis, Fitri berseru kaget ketika Shierlen tiba-tiba menyergapnya.
“Eee…ehhhh kamu ngapain sih…?!!” Fitri membentak seraya menepiskan tangan Shierlen yang menggerayangi pinggulnya.

Tiba-tiba terdengar suara murid-murid perempuan sedang bersenda gurau sambil memasuki ruangan itu, tampaknya para murid perempuan itu tidak mencurigai pintu kamar mandi yang sebelah kiri tertutup dengan rapat.

“Ssssstttt…jangan teriak… apa pikiran mereka kalau sampai ketahuan kita sedang berduaan….”Shierlen berbisik ditelinga Fitri, dengan nada setengah mengancam.

Shierlen semakin erat memeluk tubuh Fitri yang molek, bibir Shierlen melumat bibir Fitri dengan lembut, Fitri terdiam sambil mengatupkan bibirnya rapat – rapat.

Tangan kiri Shierlen meremas-remas buah pantat Fitri, Shierlen tersenyum ketika merasakan tubuh Fitri bergetar dengan hebat ketika tangan kanannya mulai meremas-remas buah dada Fitri yang masih rapi terbalut oleh seragam sekolahnya.

Tangan Shierlen melepaskan kancing-kancing baju seragam Fitri satu demi satu, kedua tangannya meraih baju Seragam Fitri disebelah depan pada bagian kiri dan kanan kemudian Shierlen menyentakan kedua tangannya melebar, baju seragam Fitri langsung tersibak menampakkan kemulusan tubuh gadis itu sebelah atas, mata Fitri membeliak, nafasnya terhenti sesaat.

Mulut gadis itu semakin ternganga lebar ketika merasakan tangan Shierlen merogoh buah dadanya dari sebelah atas cup bra, bahkan bukan cuma merogoh, tangan Shierlen meremas-remas lembut buah dada Fitri, si bintang pelajar. Shierlen kembali mencium bibir Fitri, kali ini Fitri membalas ciuman Shierlen, bibir mereka saling melumat, mulut Shierlen dan Fitri tampak kempot saling menghisap.

Suara diruangan itu kembali hening, namun Fitri tidak membentak lagi ketika Shierlen bersujud, lalu menyibakkan rok seragamnya dan mengecupi celana dalam gadis itu, Fitri juga tidak berontak ketika Shierlen menarik celana dalamnya sampai melorot sebatas lutut.

“Ahhh…” nafas Fitri tertahan-tahan merasakan jilatan-jilatan lidah Shierlen mengulas-ngulas belahan mungil diselangkangannya, wajah Fitri terangkat keatas, matanya yang sipit terpejam-pejam menikmati belaian lidah Shierlen pada Clitorisnya.

“Hhhhh…hhh…sssh!” nafas Fitri terdengar berat
“Aakkhh!” denyutan-denyutan kenikmatan melanda selangkangan Fitri hingga akhirnya mengeluarkan cairan kewanitaanya. Mata Shierlen berbinar-binar menyaksikan cairan lengket berwarna putih meleleh melalui sela-sela garis tipis diselangkangan Fitri.

Shierlen bangkit berdiri, tangannya membelai-belai rambut Fitri, tidak berapa lama kedua gadis Chinese bertubuh molek itu keluar dari dalam kamar mandi, wajah Fitri tampak kemerahan dan tertunduk malu.
Tangan Shierlen menuntun tangan Fitri erat-erat, wajahnya terlihat puas setelah berhasil melampiaskan gairah yang selama ini terus ditahannya selama berminggu-minggu.

***

Pada Suatu siang seusai praktikum kimia..
Shierlen menarik tangan Fitri kedalam ruangan olah raga, tangan Shierlen bergerak lincah berusaha menelanjangi Fitri walaupun Fitri mati-matian berusaha menolak keinginannya.

“Shierlen.. jangannn…ahhhh….nanti ketahuan orang” Fitri keberatan ketika tangan Shierlen mulai melucuti Pakaian seragam dari tubuhnya, (Sebelumnya jika Fitri bermain dengan Misdi didalam ruangan olah raga itu, paling Cuma buka-bukaan sedikit , tidak sampai telanjang bulat.)

Shierlen tersenyum nakal sambil terus melucuti pakaian seragam Fitri, tubuh Fitri yang mulus kini berdiri dihadapan Shierlen, kemudian tanpa malu-malu Shierlen mulai melepaskan pakaiannya sendiri. Shierlen menghampiri Fitri, kedua tangannya memeluk gadis itu, Shierlen mendesah merasakan kehangatan dan kemulusan Fitri si bintang pelajar.

Mulutnya mulai mengecupi bibir Fitri, lidahnya terjulur menjilati bibir Fitri, Fitri pun mulai membalas memeluk Shierlen, ada rasa enak ketika buah dadanya bergesekan dengan buah dada Shierlen.

Shierlen menarik Fitri kearah Matras Busa yang berada ditengah-tengah ruangan olah raga, didorongnya tubuh Fitri keatas matras busa “Blukk..” bunyi tubuh mulus Fitri ketika terjatuh keatas matras busa itu.

Shierlen berbaring disisi Fitri, tangannya merayapi permukaan buah dada Fitri, jari telunjuk Shierlen menggesek-gesek putting susu Fitri yang berwarna pink, Tangan Shierlen meremas-remas kedua buah dada Fitri.
“Ahhhh, Shierlen…aaww” Fitri memekik ketika Shierlen mengenyot putting susunya.

Shierlen menyodorkan buah dadanya kemulut Fitri, Fitri nampak ragu ketika akan menjilati putting Shierlen
“Akuu…aku ngak bisa Shier” Fitri menolak untuk menjilati payudara Shierlen, namun Shierlen terus membujuk-bujuk Fitri sambil membelai-belai rambut gadis itu.

Akhirnya karena terus menerus dibujuk dan dipaksa, Fitri membuka mulutnya ketika Shierlen menyodorkan kembali buah susunya sebelah kiri, mulut Fitri mulai menyedot-nyedot, semakin lama sedotan Fitri semakin rakus dan rakus.

Ahhh…jadi seperti inilah rasanya menyusu, pantesan Misdi senang banget menyusu dibuah dadanya. begitulah pikiran yang terlintas dikepala Fitri.

Shierlen tersenyum sambil semakin mendesakkan buah dadanya kemulut Fitri, tangannya kini mulai mencubiti putting susu Fitri, sebuah remasan-remasan kuat kadang-kadang menyelingi cubitan-cubitan Shierlen. Shierlen menarik buah dadanya dari mulut Fitri, setelah beberapa kali mengecupi kening Fitri, tubuh Shierlen mulai menindih tubuh Fitri, bibir Shierlen mulai melumat bibir mungil temannya itu.

“Hmmmm…eehhmhmm!” suara kedua gadis itu terdengar begitu mengasikkan, menggairahkan, membangkitkan birahi.

“Cuup…cuup…cepppkk…” Suara ciuman-ciuman mulut mereka berdua yang asik saling mengulum dan melumat semakin keras terdengar. Ciuman dan jilatan Shierlen mulai turun kearah payudara Fitri, satu hisapan lembut Shierlen di puting Fitri membuat tubuh Fitri menggelinjang kegelian, dengan lembut lidah Shierlen mengecupi dan menggelitik puting Fitri dengan lidahnya.

Fitri mendesah-desah, tubuhnya menggeliat-geliat dengan erotis, keringat-keringat nakal mulai membasahi tubuhnya yang mulus.

“Ahhh…oowwww!” tubuh Fitri melenting-lenting ketika lidah Shierlen mulai menjilati sela-sela belahan tipis diselangkangan gadis itu. Lidah gadis itu menggelitiki klitoris Fitri dengan lembut dikait-kaitnya daging mungil diselangkangan gadis itu, kemudian mulut Shierlen mulai menghisapi bibir vagina Fitri.

“Aakkhh…gua keluar Shier!!” erang Fitri dengan tubuh melenting ketika merasakan lubang vaginanya berdenyut-denyut dengan nikmat, Shierlen melahap cairan gurih yang meleleh dari vagina temannya. ditatapnya Fitri yang masih terengah-engah, sambil tersenyum Shierlen menarik tubuh Fitri, agar bersujud sedangkan ia berdiri dihadapan Fitri, kedua tangan Shierlen menekan kepala Fitri kearah selangkangannya.

Fitri mengendus-ngendus permukaan vagina Shierlen, kemudian Fitri mulai menciumi belahan tipis diselangkangan Shierlen, lidah Fitri mulai belajar mengait-ngait klitoris Shierlen membuatnya keenakan sehingga ia semakin mengangkangkan kedua kakinya.

Sesekali mulut Fitri mengemut-ngemut vagina Shierlen
“Shhhh…aahhh…terussshh Fi!” Shierlen mendesah-desah seperti kepedasan, cukup lama Fitri menciumi dan menghisapi Vagina Shierlen

“Hemm…ahhh….Crrrrr…” Shierlen mendekap kepala Fitri.
“Ufffff…heeemmmmm…iiihhh” Fitri menyeka pipinya yang terkena lelehan lengket dari vagina Shierlen.
Untuk beberapa saat kedua gadis bertubuh molek itu rebahan diatas matras busa sambil berpelukan erat. Sesekali bibir mereka bertaut rapat saling mengecup dan mengulum.

By adminmg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *