Cerita SEX Menikmati Tubuh Ibuku Yang Awet MudaCerita SEX Menikmati Tubuh Ibuku Yang Awet Muda

crtdalam Ibuku, kau yang terindah dalam hidupku. Kau bagai matahari yang senantiasa menyinari hati. Kau bagaikan air yang menetes sejuk di tengah panasnya jiwa. Kaulah yang menyegarkan hati.

Kau bekerja buat menyambung hidup orang- orang tersayang. Kau tidak hirau apa kata orang. Yang kau ketahui cumalah demi kasih sayang buat hidup lebih panjang. Buat dijalani baik siang ataupun malam. Bagiku kaulah yang tercantik. Kaulah yang terindah.

Kaulah yang terindah dari indahnya bunga yang menghias Halaman Eden. Ibuku tersayang, kaulah desah nafasku. Ibuku menawan, memanglah kuakui ibuku menawan, ibuku pintar di atas rata- rata kepintarannya.

Ibuku murah hati ingin membantu siapapun pula yang memerlukan, ibuku ramah ingin bergaul dengan siapapun, ibuku sopan menghormati yang lebih tua.

Ibuku sexy dengan kerling matanya tiap laki- laki tunduk kepadanya ibuku awet muda ibuku sangat menggoda banyak laki- laki tua ataupun muda menyimpan hati pada ibuku berharap memperoleh cintanya tiap laki- laki berputus asa hendak memperoleh cinta kasih ibuku.

Di dikala aku sakit, tiada hentinya ibuku memelukku membelaiku, kayaknya ibuku tidak hendak membebaskan benda sekejap juga dari tatapan matanya.

Dikala ku pilek, ibuku senantiasa berikan obat Serta wanti- wanti biar aku tidak membeli es, Serta senantiasa mencermati tiap santapan yang hendak masuk ke mulutku demi kesehatanku.

Aku tidak menyesal dikala teman- temanku mencari gadis- gadis muda sebaya serta kayaknya aku tidak dapat turut berlari mencari wanita yang sebaya denganku.

Kaki ini bagai kaki kijang yang tidak berdaya yang terjerat oleh tali pemburu. Jika juga kudijerat seseorang pemburu, sangat aku tidak pilu. Sebab si pemburu membagikan rumput yang terbaik memberiku air yang sejuk dari mata air yang membual tiada habisnya.

Aku pula tidak menyesali tatkala terdapat sahabat yang cemburu kepada pacarnya memberi warna romantika cinta, sebab aku tidak butuh hendak sempat cemburu kepada kepada kekasihku, sebab kekasihku merupakan belahan jiwaku, untuk kekasihku, jiwaku merupakan jiwanya, air mataku merupakan airmata yang keluar dari mata jernihnya.

Apabila ibuku kembali dari kantor, seperti itu saatnya yang kutunggu- tunggu. Bukannya tidak terdapat yang terletak di rumah yang menemaniku, terdapat mBak Ipah, pembantu ibuku, terdapat pula Suster Santi yang menolong merawatku semenjak aku baru sebagian hari lahir.

Terdapat ayahku, namun kerap berangkat. Nenekku yang telah pensiun, senantiasa terletak di rumah, namun apabila berangkat dapat satu pekan lebih, bagiku itu lama sekali.

Di sekolah, aku sebangku dengan Agus. Sesuatu dikala, jam pelajaran diawali. Hari ini ulangan bahasa Indonesia. Lembaran demi lembaran soal dibagikan. Dikala yang mengasyikkan apabila dapat menanggapi pertanyaan- pertanyan yang diisi pada lembar jawaban.

Aku tidak menutupi jawabanku, kubiarkan terbuka, sebab sahabat sebangkuku senantiasa memintaku buat tidak menutupi jawabanku, sebab ia ingin meniru jawabanku.

Dikala keluar, Dia memukulku, katanya, pelit amat sih! aku menanggapi, aku tidak pelit, yang melarang bu guru, aku balas jam. Perkelahian tidak terelakkan.

Kami berdua distrap sebab berkelahi. Disaksikan sahabat satu kelas. Berdiri di depan kelas dengan satu kaki dinaikan ke atas.

di lain hari, ulangan lagi pelajaran IPS Dia menyontek lagi, ditegur lagi. Kali ini Agus distrap berdiri di depan kelas dengan satu kaki dinaikan, sehabis itu, bu guru berikan waktu buat mengerjakan ulangannya sendiri sampai berakhir. Agus kembali lebih lelet dari umumnya.

Di rumah aku baru saja dibuatkan ketapel oleh bapak buat menembak burung, dengan tanah liat pelurunya. Ketapel kubawa ke mana- mana.

Dikala di tanah kosong yang banyak ditumbuhi pepohonan ku mencari burung, aku ingin membidik burung, burung apa aku tidak ketahui namanya. Agus kelihatannya ramah padaku.

Dia nampak dari kejauhan berlari kearahku. Dikala mendekat, mana kubantu Mano. kutunjukkan pelurunya berbentuk butiran- butiran tanah liat.

Ohitu jika kena burungnya tidak hendak apa- apa. katanya, kemudian Dia meminjam ketapelku, aku tidak keberatan, dicarinya batu bundar sebesar kelereng. Ini baru mantap, katanya.

Dipasangnya ketapel itu tempat peluru, direntangkan ketapel itu kearahku. tuing sakitnya bukan main. aku menangis sejadi- jadinya, disaksikan banyak orang.

Ibu- ibu menolongku, menggendongku ke rumah, kepalaku berdarah. Agus berlari sekuat- kuatnya mengarah ke rumah. ini bu lestari, cucunya musibah, kata yang menggendongku, tetapi terdapat yang mengatakan, ditembak gunakan ketapel sama Agus.

Nenekku menelpon ibuku, kemudian kudibawa ke dokter. Ibuku menyusulku ke dokter, sembari menangis, ibuku bertanya, terdapat apa anakku?

Kami kembali berempat, aku di balik dipangku nenek, sebaliknya ibuku yang bawa mobil, susterku di samping ibuku. Sesungguhnya, aku telah tidak butuh suster lagi, namun Suster Santi ingin bekerja di keluarga ibuku.

Terdapat ayahku, namun kerap berangkat. Nenekku yang telah pensiun, senantiasa terletak di rumah, namun apabila berangkat dapat satu pekan lebih, bagiku itu lama sekali.

Di sekolah, aku sebangku dengan Agus. Sesuatu dikala, jam pelajaran diawali. Hari ini ulangan bahasa Indonesia. Lembaran demi lembaran soal dibagikan. Dikala yang mengasyikkan apabila dapat menanggapi pertanyaan- pertanyan yang diisi pada lembar jawaban.

Aku tidak menutupi jawabanku, kubiarkan terbuka, sebab sahabat sebangkuku senantiasa memintaku buat tidak menutupi jawabanku, sebab ia ingin meniru jawabanku.

Dikala keluar, Dia memukulku, katanya, pelit amat sih! aku menanggapi, aku tidak pelit, yang melarang bu guru, aku balas jam. Perkelahian tidak terelakkan.

Kami berdua distrap sebab berkelahi. Disaksikan sahabat satu kelas. Berdiri di depan kelas dengan satu kaki dinaikan ke atas.

di lain hari, ulangan lagi pelajaran IPS Dia menyontek lagi, ditegur lagi. Kali ini Agus distrap berdiri di depan kelas dengan satu kaki dinaikan, sehabis itu, bu guru berikan waktu buat mengerjakan ulangannya sendiri sampai berakhir. Agus kembali lebih lelet dari umumnya.

Di rumah aku baru saja dibuatkan ketapel oleh bapak buat menembak burung, dengan tanah liat pelurunya. Ketapel kubawa ke mana- mana.

Dikala di tanah kosong yang banyak ditumbuhi pepohonan ku mencari burung, aku ingin membidik burung, burung apa aku tidak ketahui namanya. Agus kelihatannya ramah padaku.

Dia nampak dari kejauhan berlari kearahku. Dikala mendekat, mana kubantu Mano. kutunjukkan pelurunya berbentuk butiran- butiran tanah liat.

Ohitu jika kena burungnya tidak hendak apa- apa. katanya, kemudian Dia meminjam ketapelku, aku tidak keberatan, dicarinya batu bundar sebesar kelereng. Ini baru mantap, katanya.

Dipasangnya ketapel itu tempat peluru, direntangkan ketapel itu kearahku. tuing sakitnya bukan main. aku menangis sejadi- jadinya, disaksikan banyak orang.

Ibu- ibu menolongku, menggendongku ke rumah, kepalaku berdarah. Agus berlari sekuat- kuatnya mengarah ke rumah. ini bu lestari, cucunya musibah, kata yang menggendongku, tetapi terdapat yang mengatakan, ditembak gunakan ketapel sama Agus.

Nenekku menelpon ibuku, kemudian kudibawa ke dokter. Ibuku menyusulku ke dokter, sembari menangis, ibuku bertanya, terdapat apa anakku?

Kami kembali berempat, aku di balik dipangku nenek, sebaliknya ibuku yang bawa mobil, susterku di samping ibuku. Sesungguhnya, aku telah tidak butuh suster lagi, namun Suster Santi ingin bekerja di keluarga ibuku.

Pindah ke tempat baru bagiku tidak permasalahan. Bagiku terdapat saja sahabat yang baru. Aku butuh berkenalan dengan yang yang lain. Namun tidak buat ibuku. Ibuku kilat sekali diketahui orang- orang sekitarnya, paling utama kakak- kakak laki- laki sampai bapak- bapak. Ibuku senantiasa ramah kepada mereka serta senantiasa sediakan waktu untuk mereka buat mendatangi ibuku.

Nyatanya, mereka ketahui dari warung nasi pecel ibuku. Lagi- lagi terdapat kata baru yang kukenal, rumah wanita. Sebab jika mereka tiba ke rumah ibuku, mereka hendak mengatakan ke rumah wanita, kadangkala terdapat yang mengatakan, rumah sang menawan. Jadi nyaris tiap orang memanggil ibuku wanita ataupun menawan. Aku merasa lucu, sebab dikala terdapat yang mencari ibuku, dengan menyebut namanya, Sonia, tidak terdapat yang ketahui.

Dikala hari libur, yang di rumah cuma aku serta ibuku, nenek berangkat serta pembantu juga lagi tidak terdapat. Nenekku memanglah kerap berangkat meninggalkan rumah, jika berangkat dapat lama hingga berminggu pekan lagi ayahku berangkat liburan bersama sahabatnya, ayahku berangkat sepanjang 2 pekan sebab libur panjang. Pagi itu Ibuku memasak suatu, aku mulai menyumbuinya, ku pegang payudaranya Serta kuremas- remas.

Ibuku mendesah setelah itu mengatakan, bunda lagi buat santapan sayang. aku menanggapi, tetapi dapat disambil main kan kita. ibuku cuma menanggapi pendek,≈Ўaãa≈ terserahlah. Ibuku membereskan suatu namun menyudahi sejenak kala aku membuka celana dalamnya. Sehabis celana dalamnya terbuka, ibuku mengatakan, bentar yasayang.

setelah itu melanjutkan melaksanakan aktifitasnya, ibuku memasukkan bumbu- bumbu ke dalam sesuatu masakan serta mengecilkan apinya setelah itu ibuku membuka roknya, duduk di sofa yang terdapat di dapur vaginanya ditonjolkan ke depan buat mempermudah kusetubuhi, aku menghasilkan penisku dari celanaku, kemudian kuarahkan penisku ke Miss V ibuku, Serta ibuku memasukkan penisku ke dalam lobang vaginanya, kudorong pelan- pelan Serta bleeeesss penisku masuk hinggga pangkalnya.

Rasanya hangat Serta nikmat semacam dipijit pijit kubiarkan sesaat Serta kutarik pelan biar pijitan Miss V ibuku kurasakan kenikmatannya. Kupeluk badan ibuku Serta ibuku juga memelukku. Kugenjot Miss V ibuku dengan dorongan ataupun tarikan terus menjadi kilat. Ibuku mendesah desah, Serta sesekali tertawa, nenek Serta ipah dapat tiba seketika Nomor, Serta kujawab, supaya bu, Ibuku mendesah- desah Serta aku terus menggenjotnya, bunda separuh berteriak, bunda ingin keluar Nomor,

Aku senantiasa menggenjotnya serta bunda mengerang, bunda keluaaaaaar Serta penisku terasa basah oleh cairan Miss V ibuku, aku masih terus menggenjotnya Serta seketika aku mau berkemih aku menahannya Serta nyatanya aku tidak dapat menahannya Serta akirnya crooot crooot crooot seertinya banyak sekali aku mengeluarakan cairan Serta rasanya lezat sekali dikala aku menghasilkan cairan itu, ibuku separuh kaget bertanya dengan tersengal, Mano berkemih ya?

Aku mengiaKan Serta memohon maaf kepada ibuku, Serta ibukupun mengatakan, tidak apa- apa, Serta nampak tidak marah. Sesungguhnya aku masih ingin tetapi oleh sebab peristiwa itu aku jadi ga lezat, kesimpulannya bunda menciumku Serta mengambil celana dalamnya. Serta aku hendak lebih hati- hati lagi, hingga nantinya aku hendak berkemih lebih dahulu saat sebelum menyetubuhi ibuku.

Masakan telah matang ibuku mengajakku makan, sehabis makan ibuku mengajakku jalan- jalan ke mall. Aku Serta ibuku jalan- jalan di mall sampai malem, serta ibuku berikan apa yang kuminta, Serta saat sebelum kembali kami berdua nonton film, sampai pulangnya larut malam.

Malam ini hawa dingin, Serta aku merasa agak capai. rasanya ingin tidur Serta ingin berkemih dahulu, kulihat ibuku telah tiduran. Aku menyusulnya Serta tangan aku menyelinap di dasar roknya Serta aku menarik celana dalamnya, ibuku mengangkut pinggulnya biar aku gampang menarik celana dalamnya, ibuku membuka kancing roknya Serta bangkit buat membuka bajunya, aku membantunya buat melepas beha yang dipakainya.

Kucium ibuku, ibuku membalas ciumanku. Ibuku beranjak menciumiku menghadap ke wajahku yang menghadap ke atas, payudaranya menggantung Serta aku memegangnya, ibuku membiarkannya Serta penisku mulai tegang, ibuku memegang penisku yang menjulang ke atas, kemudian memasukkan ke dalam lobang vaginanya pelan- pelan, ibuku merendahkan pantatnya pelan- pelan sehingga penisku masuk sedikit demi sedikit ke dalam lobang Miss V ibuku.

Setelah itu mengangkut pantatnya lagi sehingga penisku keluar pelan- pelan, ibuku menggerakkan pantatnya naik turun terus menjadi lama terus menjadi kilat Serta rasanya luar biasa nikmatnya, ibuku masih terus menggoyangkan pantatnya Serta kadangkala bergoyang berputar- putar Serta payudaranya bergoyang goyang sangat indah.

Ibuku dengan hati hati memencet kebawah sampai penisku masuk sampai pangkal buat sebagian dikala setelah itu ibuku mengangkut pantatnya sampai penisku keluar dari vaginanya, ibuku setelah itu tiduran disampingku dengan kedua kakinya dinaikan ke atas dengan tanpa menghasilkan perkataan seolah- olah mempersilahkan aku buat memasukkan penisku ke dalam vaginanya.

Aku dengan kilat bangun dari posisi semula Serta secepatnya memasukkan penisku ke dalam lobang Miss V ibuku. Ibuku membuka lobang vaginanya dengan tangannya, Serta aku lekas menggenjotnya Serta kadangkala aku pelankan Serta aku tekan sebagian dikala sampai sedalam- dalamnya. Ibuku mengerang Serta aku terus menggenjotnya, seketika Miss V ibuku menyemburkan cairan.

Serta ibuku mengerang bersamaan dengan keluarnya cairan dari vaginanya. Aku masih menggenjotnya Serta seketika aku ingin berkemih namun tidak dapat menahannya Serta crrrot croooot croooot aku berkemih menyembur di dalam lobang Miss V ibuku. Aku lemas namun rasanya lezat sekali. Aku bimbang Serta aku memohon maaf kepada ibuku

Serta ibuku malah menghiburku tidak butuh takut ibuku tidak hendak marah, namun sehabis itu ibuku memelukku serta mengajakku tidur aku bagi saja sebab aku merasa bersalah Serta ibuku kayaknya mengecek air berkemih yang kusemburkan ke dalam Miss V bunda, Serta ibuku mengatakan padaku kalau yang keluar dari penisku bukan air berkemih namun mani, bunda dapat Berbadan dua oleh sebab mani itu sayang, Serta kalian hendak memiliki anak dari bunda.

Pagi hari sehabis bangun kulihat ibuku berdandan menawan sekali, payudaranya nampak terbuka setengahnya Serta mengenakan rok pendek sekali, Serta jika duduk vaginanya nampak dengan jelas ditumbuhi bulu- bulu halus sebab tidak mengenakan celana dalam, pahanya putih bersih.

Kepalaku bagaikan kesetrum listrik bertegangan tingggi dibuatnya. Mari Mano! panggil ibuku. Aku tiba, Serta ibuku membuka celanaku Serta menghasilkan penisku, penisku mengencang Serta PErasaanku sangat bahagia sebab bunda tidak memarahi aku dikala aku menghasilkan berkemih ke dalam Miss V ibuku, yang kata ibuku itu merupakan mani Serta saat ini tentu ibuku mengajakku buat bersetubuh.

Ibuku memegang penisku Serta tangannya mengocok penisku kadangkala nampak geregetan. Baru kali ini merasakan penisku. Dikocok, serta rasanya lezat sekali. Aku tidak sempat mengocok penis sebab apabila aku merasa mau bersetubuh tinggal kuminta Sama ibuku buat kusetubuhi Serta ibuku tidak sempat menolak. Ibuku terus mengocok penisku Serta aku merasakannya sangat lezat sekali, Serta kesimpulannya croooot crooot keluarlah cairan dari penisku, ibuku menjilati Serta menelan cairan itu Serta saat ini mengisap penisku, aku merasakan sangat luar biasa nikmatnya, Serta sehabis itu ibuku menyuruhku mandi.

Sehabis mandi ibuku mengajakku makan. Santapan telah dihidangkan di atas meja, serta dikala makan ibuku mengatakan, mano nanti jika kalian meniduri bunda, spermamu supaya keluar di dalam. Memek bunda, kalian telah dapat memiliki anak Mano; jadi yang kalian bilang kalian berkemih itu mani. Serta aku menganggukkan kepala, Mano ga harus khawatir, Mano dapat memiliki anak dari bunda.

Aku mengatakan kepada ibuku, Bunda, Mano sangat sayang pada bunda, namun Mano mau senantiasa menyetubuhi bunda, ibuku memelukku Serta berbisik kepadaku, bunda pula mau Disetubuhi Mano, Serta senantiasa ingin bersetubuh dengan Mano setubuhi ibumu sayang, buatlah anak di rahim bunda, hamili ibumu, anakku sayang, kemudian aku mengatakan kepada ibuku, hingga usia berapa bunda dapat Berbadan dua?

Ibuku menanggapi dengan lirih, bisa jadi hingga berusia 5 puluh 5 tahun, anakku, namun bunda inginnya jika dapat lebih tua lagi. Serta aku mengatakan, jika Mano hamili bunda saat ini, jika Berbadan dua pria nanti jika telah segede Mano, dapat menghamili bunda pula yabu? ibuku menganggukkan kepala Serta aku mengatakan, bunda, aku ingin menghamili bunda,

Serta nanti jika bunda Berbadan dua anak pria nanti anak- laki laki itu menghamili bunda pula, Mano mau bunda Berbadan dua anak pria bu ibuku menanggapi dengan berbisik, jika begitu, setubuhi bunda lagi anakku, biarlah bunda Berbadan dua dari kalian anakku, Serta apabila memanglah itu keinginanmu, anak yang hendak bunda lahirkan nanti biarlah menyetubuhi bunda sampai Berbadan dua, marilah anakku, setubuhi ibumu lagi.

Aku meraba Miss V ibuku, ibuku berdiri Serta kulepaskan roknya, kuelus_elus vaginanya, kuraba- raba pinggulnya, kucium pangkal paha ibuku, kucium perutnya, ibuku meninggikan kaosnya, Serta ibuku membuka kaosnya, payudaranya menggantung Serta saat ini ibuku tidak mengenakan baju Sama sekali, sebab ibuku tidak mengenakan celana dalam roknya kulepas Serta tidak mengenakan beha ibuku melepas kaos yang dipakai.

Koremamas- remas payudaranya kutarik- tarik kuremas berputar- putar kutarik kekiri Serta kEkanan kupermainkan buah dada ibuku Serta ibuku masih senantiasa berdiri diam saja payudaranya kubuat mainan. Kucium pipinya tanganku merayap ke arah vaginanya Serta kuelus dengan lembut, jariku menyusup ke tempat belahan Miss V ibuku.

Ku beringsut ke balik ibuku, kuremas- remas pantatnya Serta kubuka belahan pantat ibuku. Kumohon ibuku buat tiduran, ibuku membaringkan badannya Serta kucium bibirnya kubuka mulutku, ibukupun membuka mulutnya kujilat lidah ibuku, ibuku membalas menjilat lidahku kususuri rongga mulut ibuku Serta kuhisap lidah ibuku,

Serta ibuku membiarkan lidanya kuhisap rasanya gurih sekali sedangkan tanganku memijit- mijit Miss V ibuku tangan kiriku memeluk leher ibuku sebaliknya tangan ibuku memelukku Serta kupeluk ibuku erat- erat kedua tanganku menarik kepala ibuku.

Ibuku duduk dengan merentangkan pahanya di atas kursi Vaginanya dibuka lebar- lebar buat memuaskan birahiku, darahku mendesir, ibuku dengan tabah membuka vaginanya buat kunikmati dengan penisku, ayolah anakku, kalian telah dapat menghamili, kalian telah memiliki mani setubuhi ibumu anakku, mari anakku, Miss V Ibumu siap!

Menerima penismu anakku aku menanggapi, iya ibuku tersayang, anakmu hendak lekas memasukkan penisku ke dalam vaginamu bu, namun anakmu hendak mencium Miss V bunda tempat di mana anakmu dahulu lahir Serta anakmu hendak membuat anak yang hendak keluar melalui Miss V bunda. Aku mencium Miss V ibuku Serta aku memeluk kedua pahanya,

Lama sekali aku mencium Miss V ibuku Serta rasanya aku sangat mencintai Miss V ibuku, ibuku senantiasa membuka vaginanya sedangkan aku masih senantiasa mencium vaginanya Serta aku mengatakan, bunda ciumlah pipi anakmu dengan vaginamu yang indah ini bu, bunda sangat Miss V bunda sangat berharga bagiku,

Apabila saja dapat kubawa, Miss V bunda hendak kubawa ke mana juga anakmu berangkat, apabila anakmu tidur, hendak kupeluk Miss V bunda, apabila anakmu lagi di sekolah Miss V bunda hendak taruh di atas kepala, biarlah Miss V bunda mengajari gimana membongkar seluruh kesusahan bu.

kataku Serta ibuku menanggapi, oh anakku sayang, bawalah Miss V ibumu kemana kalian berangkat anakku, Miss V bunda hendak bunda serahkan kepadamu anakku. sehabis aku puas mencium Miss V ibuku, kuelus elus Miss V ibuku dengan penisku, Serta penisku membeku Serta kumasukkan penisku Serta kugenjot vaginanya serta ibuku membiarkan payudaranya kupegang erat jadi tumpuan berat badanku,

Aku terus menggenjot Miss V ibuku Serta ibuku menggumam membuatku bergairah,≈Ўaãa≈ begitu, terrus anakku, setubuhi ibumu, mari terus anakkuoh ssss mari terus anakku, nikmati Miss V ibumu sepuasnya, mari terus, terus anakkumemek bunda menikmati sodokan kontolmu anakkuayo anakku saat ini lagi masa produktif ibumu anakku, kalian hendak memiliki anak dari ibumu anakku..

ah begitu, anak bunda betul- betul pintar, anak bunda benar benar pintar menyetubuhi ibumu anakku. yyaaaaaahhyaaaaaah. aaaaahaaaaaah bunda ingin keluar anakkuayo semprotkan spermamu ke rahim ibumu anakku aku masih menggenjotnya Serta Miss V ibuku telah menyemburkan cairan Serta aku masih menggenjot Miss V ibuku

Serta aaah aaaah aaaaah rasanya nikmat sekali bagai di awang awang croooot crrrooot crrrrrrot penisku menghasilkan mani ke dalam Miss V ibuku Serta aku memencet dalam- dalam Serta kubiarkan penisku tinggal dalam Miss V ibuku sampai spermaku tumpah seluruh di dalamnya.

By adminmg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *