Cerita SEX Kakak Kandungku PART 5Cerita SEX Kakak Kandungku PART 5

crtdalam Saya telah ketahui mana yang wajib saya tuju. Klitoris itu saya mainkan dengan llidahku. Kakakku langsung berteriak.“ Ahhhh ahhh lezat dek. Ahhh ohh ooooh enak… ahhhh geli dek… ooohhh sayang… ahhhhh dedek… ooohhhhh… I love you dek”

Seluruh permukaan Miss V nya saya gosok dengan lidahku berkali kali. Ia tidak dapat membuka matanya sebab nikmat yang ia bisa dari game lidahku. Air mata nya hingga keluar membasahi mukanya yang menawan. Saya setelah itu menciumi wajah menawan itu dengan nafsu.

Kedua tangannya kembali merangkul leherku kembali serta ia malah membalikan tubuhku sehingga ia saat ini terletak di atas tubuhku. Dengan nafsu binatangnya, ia melumat bibirku hingga tidak membiarkan saya bernafas.

Ia pula setelah itu turun menjilati dadaku serta perutku yang berotot itu. Yang kutunggu ataupun ditakuti olehku kesimpulannya datang. Penisku mulai dipegang oleh tangan kakakku. Ia menatapku dengan senyum bandel serta mulai mengusap usap batang kemaluanku dengan bandel.

Penisku setelah itu dikocok kocok dengan pelan. Sangat Saya gemetar dengan kelembutan tangannya yang memegang penisku. Belum lagi ditambah senyum manja serta bandel nya yang menggoda iman itu membuatku nyaris saja pingsan.

Ia seakan lagi menggoda diriku dengan mengocok penis ku sembari tersenyum menggoda serta sesekali tertawa.“ Mengapa Dek? Dari tadi mendesah mulu? Terdapat yang ingin dikeluarkan ya? Hehhe. Memiliki dedek gede. Cece cium ya. Kasih cupang pula. Supaya jadi ciri jika burung ini memiliki cece. Jadi dedek gak dapat berbagai berbagai nanti.

“ Ce… emang cece… Udah pernah… be.. begituan?” Tanyaku dengan penuh rasa gugup serta khawatir.

“ Gak lah dek. Cece pula sama seperti dedek. Sempat nonton pula. Belum lagi cece dokter. Memandang ini mah dah gak aneh lagi” katanya dengan santai serta tersenyum.

Ia dengan setia mengocok serta memainkan penisku. Senyumnya tidak sempat lenyap dari mukanya seakan penisku itu merupakan mainan barunya yang menarik. Dengan pelan tangannya yang lembut naik turun memijat penisku serta mengurut nya.

Saya tidak menyudahi mendesah sebab rasa nikmat. Penisku dimainkan oleh wanita yang sangat saya cintai serta ia lagi dalam kondisi telanjang bundar. Matanya tetap memandang penisku dengan senyuman yang manis menghiasi wajah cantiknya.

“ Ce… Enak… asyik ce… uhhhhh… ce… jangan kelamaan… uhhh.. dedek… ter… siksa… ce… uhhh” kataku sambil meminta.

“ Supaya aja. Heheh. Ini kan mainan baru cece saat ini. Cece yang memiliki burung ini. Bukan dedek. Hihihi. Dedek kasihan ya. Tentu merana… terdapat yang ingin dikeluarkan tetapi gak dapat. Hehehe” kata kakakku dengan tawa devil nya itu.

“ Ce… Saya mohon… ce… enak… dedek… mo… hon… ke… luar… in…” pintaku kepadanya.

“ Hmmm… keluarin gak ya… hmm… kasih gak ya… hehehe… amati nanti ya dedek sayang. Nah sedangkan dedek mari. Cece pangku dahulu. Dedek jika ingin nenen ama cece pula boleh.” Katanya meledek.

Ia membebaskan tangannya dari penisku serta saya merangkak ke arahnya buat duduk di atas pangkuan nya. Tangan kirinya menahan punggungku serta tangan kanannya masih memainkan penisku.

Ia setelah itu berbisik,“ maaf ya dek. Tadi cece dah usil. Mari cece bantu keluarkan. Tabah ya dedek sayang.” Katanya dengan lembut serta mengecup bibirku.

Saya telah mulai menangis sebab terharu serta ketahui jika penderitaanku hendak berakhir.“ Dedek. Jika dedek dah ingin keluar, ngomong ya… cece dah siapin tissue. Supaya nanti gak belepotan ke mana mana. Hehehe” katanya dengan senyum.

Cerita SEX Kakak Kandungku PART 4

Ia setelah itu menyodorkan payudaranya ke wajahku. Saya setelah itu menghirup puting susu nya serta memainkan lidahku. Ia mulai mendesah tetapi ia lebih fokus membagikan saya kepuasan. Kocokan nya yang tadi lelet saat ini mulai jadi lebih kilat serta terus menjadi kilat.

Saya kesimpulannya membebaskan payudaranya dari mulutnya serta mulai mendesah. Kakakku yang tau saya hendak memperoleh orgasme mulai memelukku dengan erat.

“ Dek… tahan dek… tahan dedekku sayang… cece peluk mari sayang…” Katanya sembari berbisik.“ Aargh ahhhhh.. ce… cece… ahhh… I love you…”

Saya juga memperoleh orgasme ku dengan dorongan tangan kakakku yang lembut. Ia memeluk ku dengan sangat erat serta setelah itu ia mensterilkan seluruh spermaku dengan tissue.

Kakakku memelukku di pangkuan nya hingga saya merasa lebih aman serta setelah itu dekapan itu pelan pelan dilepas. Tubuhku diturunkan di atas ranjang dalam posisi terlentang. Ia menatapku dengan lembut serta penuh rasa sayang.

Tidak lama setelah itu, ia mengecup bibirku serta membelai wajahku. Entah mengapa ia menangis.“ Cece mengapa nangis?” Tanyaku.

“ Cece bahagia aja amati dedek tadi kayaknya bahagia bener” kata nya.

“ Dedek. Lusa Tommy tiba loh. Nah esok malam cece ingin siapin kejutan buat dedek. Hehehe” kata kakakku.

“ Kejutan apa ce?” Tanyaku

“ Kejutan ya kejutan. Make tanya… Heheh” katanya.

“ Dedek. Ayo ke kamar mandi. Kita mandi bareng lagi. Ayo dek.” Ajak kakakku sembari mengulurkan tangannya.

Kamipun mandi bersama lagi di dasar pancuran air hangat serta melanjutkan ciuman kami lagi. Bagiku, yang tadi terjalin itu… semacam mimpi jadi nyata. Rasanya nikmat serta aneh pula khawatir. Iya khawatir. Entah mengapa tetapi saya menikmatinya.

Malamnya, kami kembali ngobrol saat sebelum tidur.“ Gimana Dek? Asyik kan tadi? Hehehe” tanya kakakku sembari tertawa iseng.

“ Asyik ce, cuma… ya gimana ya? Rasanya aneh saja sih ce” kataku.

“ Nanti pula gak aneh lagi. Aman gak dipangku sama cece?” Tanya dia

“ Aman ce. Terlebih cocok cece peluk saya dengan erat.” Kataku malu.

Kami juga tertawa serta kembali tidur tanpa baju sama sekali. Esok hari, tidak banyak yang kami perbuat tidak hanya membereskan kamar spesial Tommy. Ya esok ia hendak tiba. Ia sih orangnya pendiam serta lumayan tampan.

Sore harinya, saya padat jadwal menyapu taman di luar serta kakakku lagi mempersiapkan suatu di kamar. Ia bilang nanti malam hendak terdapat kejutan. Saya sangat penasaran tetapi itu hendak terjawab sesaat lagi.

Malam hari, kami mandi bersama lagi serta kakakku dari sore tadi mengunci kamarnya. Saat ini ia menutup mataku serta menyuruhku masuk ke kamar serta dikala mataku dibuka… wow… wow… wow…

Kamar kakakku yang biasa saya tidur bersamanya tiap hari telah dipermak olehnya jadi kamar pengantin. Terdapat banyak kelopak bunga di atas ranjang itu. 5 parafin aromatherapy telah dinyalakan. Lampu terbuat redup. Kami berdua masih mengenakan handuk serta kakakku langsung melepas handukku.

Ia yang masih mengenakan handuk menutupi badan indahnya naik ke atas ranjang serta mengulurkan tangannya mengajakku buat tiduran bersamanya. Saya juga menerima uluran tangannya serta saat ini kami berdua telah di atas ranjang.

“ Dek. Saat ini dedek ama cece hendak menikmati malam awal kita. Kenangan saat sebelum kita ke luar negri. Tommy esok tiba serta kita telah tidak dapat leluasa semacam umumnya. Jadi malam ini wajib dimanfaatkan dengan baik” kata kakakku.

Kami berdua telah tiduran di atas ranjang serta silih berhadapan pula berpegangan tangan seperti serbuan pacar yang lagi bermesraan. Saya membelai wajah cantiknya serta ia mengusap pipiku.

Sangat ia sangat menawan sekali malam ini seperti bidadari. Saya mendekatkan wajahku buat mengecup bibirnya serta disambut hangat olehnya. Ia juga membalas kecupan bibirku serta napas kami terus menjadi menderu semacam mesin pesawat.

Ciuman kami dipadati nafsu fauna serta bisa jadi ini merupakan ciuman terpanas serta sangat ganas dan buas yang sempat kami jalani. Badan kami silih bergulingan di atas ranjang yang langsung berhamburan sebab nafsu fauna kami.

Buah dada indah itu saat ini kuremas dengan kedua tanganku. Puting susu bercorak pink itu pula mulai saya mainkan hingga membeku. Kakakku telah mendesah dari tadi sebab rangsangan yang saya bagikan. Kedua buah dada itu saya jilat puting nya serta dengan lidahku, puting itu saya mainkan serta saya colek.

Suara desahan surgawi itu begitu kencang terdengar serta sesekali ia berteriak.

“ Ahhh.. dek… ahhh… sayang.. sayangku… enak… sayang… ah… lagi… terus… ahhhhhh… ahhhhhhh… ohhhh.. dek… enak…” omongannya telah mulai kacau tidak terkontrol.

“ Ce… cece… dedek sayang banget sama cece..” kataku sembari berbisik di telinganya.

Saya sedangkan waktu masih mau menikmati kedua gunung kembar itu. Sangat disayangkan buat dilewatkan begitu saja terlebih ini merupakan dikala dikala yang sangat indah di kamar yang telah terbuat sedemikian rupa seperti kamar pengantin yang dalam waktu pendek hendak jadi saksi cinta terlarang kita.

Sehabis kedua tanganku mulai pegal memainkan buah dada kakakku, kepalaku langsung mengarah Miss V nya. Lidahku telah siap menyapu bersih seluruh Miss V nya yang masih perawan itu. Sesaat Saya memandang keindahanya Miss V kakakku saat sebelum Miss V itu jadi tidak perawan lagi.

Tidak lama setelah itu, lidahku langsung menjilati Miss V nya dari dasar hingga atas berkali kali. Kakakku berteriak kencang serta suara desahan dari nya penuhi kamarnya. Klitoris nya setelah itu kumainkan dengan jari jariku.

Cerita SEX Kakak Kandungku PART 3

Ia, ntah sadar ataupun tidak, mulai meremas kedua payudaranya sendiri dengan kedua tangannya. Mulutnya senantiasa terbuka membentuk hutuf O.

“ Ahhh… ohhhhh… ohhhhh… yes!!! Oh my God… yes!!! Yes!!! Bagus… dek… ohhh. Dedek… dedek sayang. Cece.. oh… oh… suka…”

Saya senantiasa memainkan Klitoris kakakku dengan tempo yang terus menjadi kencang serta teriakan ia terus menjadi kacau. Kesimpulannya Saya menghentikan jari jari ku serta kembali berciuman dengannya sembari menggulingkan badannya sehingga ia saat ini terletak di atas tubuhku.

Kami kembali berciuman serta nyatanya ia tidak ingin menghabiskan banyak waktu buat berciuman denganku. Mulutnya… ya mulutnya saat ini mulai menjilati kemaluanku dari dasar hingga atas. Entah apa yang kakakku pelajari di kampus situ tetapi ia sangat ketahui apa yang wajib dicoba.

Dengan pelan lidah nya menyusuri batang penisku serta lidahnya berbalik putar di kepala penisku. Saya yang merasakan nikmat luar biasa langsung meremas bantal yang terdapat di dekatku. Saya juga mendesah serta sesekali berteriak.

Kakakku nampak puas dengan pekerjaannya serta ia saat ini mulai mengulum penisku. Seluruh batang penisku masuk ke dalam mulutnya. Kepala Kakakku naik turun serta menjilati kemaluanku di dalam mulutnya. Rasanya? Jangan ditanya. Nikmat bukan main.

Sehabis ia menyiksaku dalam sebagian menit, ia setelah itu kembali menciumi bibirku. Saya setelah itu membalikkan badannya sehingga saya saat ini terletak di atas badan kakakku. Tangannya telah memegang penisku serta siap ditunjukan ke Miss V nya.

Perasaanku?

Pilu✅

Senang✅

Takut✅

Kagum✅

Tegang✅

Penasaran✅

Serta seluruhnya dicampur aduk.

Dengan pelan, penis yang lagi di dasar kekuasaan kakakku itu lagi digesek gesekan di Miss V nya. Pelan pelan kepala penis itu masuk serta terus menjadi dalam, tetapi ia setelah itu membuka kedua matanya dengan besar.“ Nahhhhhhh yaaaaa… dah ngarep ya?? Bandel dedek ya… hehehehe”

Sangat saya nyaris mati kena serbuan jantung. Kagetnya tuh seperti… ketahuan orang tua nonton film porno atau… ketahuan nyontek sama kepala sekolah. Jika telah sempat ya… selamat menikmati dah.

Aku… jengkel tapi… kok lega? Ya jelas aja.. dikira ena ena sama kakak kandung sendiri tuh… gak bakal kena permasalahan apa? Ya jika gak ketahuan ya berlagak dodol aja.. jika ketahuan? Suruh siapa bilang bilang? Penisku tiba- tiba impoten dalam hitungan detik. Ya jelas saja. Siapa yang tidak?

Kesal… Saya peluk kakakku serta saya tipu kupingnya. Geli? Coba saja tanya istri masing masing situ. Jangan coba coba ke istri orang sebelah ya. Ia berteriak kencang sembari tertawa tetapi tenaga ku jauh lebih kokoh darinya serta ia tidak dapat melawan serta berbuat banyak.

Sehabis Saya puas, saya mencium bibirnya supaya ia langsung“ kurang ingat” dengan geli yang ia rasakan. Bisa jadi metode ini dapat dipakai oleh dokter bedah apabila obat bius telah habis. Siapa ketahui kan? Coba aja sendiri. Sehabis kami menyudahi berciuman, kami silih memandang serta tertawa.

Kakakku merasa puas telah mengerjai saya serta saya pula telah puas membalas dendam ku dengan memperkosa telinganya. Lah gak terdapat pelanggaran hukum kan? Hanya ditiup. Orangnya masih perawan kok… Kami berdua setelah itu berangkat ke kamar mandi buat mandi bersama.

Dikala lagi mandi bersama, saya tetap memasang muka sungguh- sungguh sebab Saya tidak ketahui apakah hidup kami nanti hendak berganti? Apakah saya wajib bahagia serta bangga? Ataupun apakah saya sepatutnya malu? Ntah lah.. biarlah waktu yang menanggapi.

By adminmg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *