Cerita SEX Kakak Kandungku PART 4Cerita SEX Kakak Kandungku PART 4

crtdalam Esok paginya kami bersiap siap buat kembali. Sehabis melewati ber jam jam di dalam pesawat, kami kembali ke rumah serta membereskan benda benda kami. Tidak lama sehabis setelah itu, kami istirahat.

Besoknya kakakku lekas mengurus pesan pesan yang dibutuhkan buat pindah ke Jerman situ. Proses memakan banyak waktu serta duit pula. Ia sendiri mulai belajar bahasa Jerman bersamaku.

Sesuatu malam, kakakku mengajakku keluar. Di dekat rumah kami terdapat lapangan kosong. Ia mau memandang bintang bintang di malam hari. Dahulu waktu kami kecil, kami bahagia berangkat ke situ buat memandang panorama alam langit di malam hari.

“ Dek. Jalur jalur ke lapangan ayo dek. Amati bintang. Bosan di rumah mulu. Ayo temenin cece.” Katanya sembari menggenggam tanganku.

“ Ayuk ce. Dah lama gak amati. Kangen pula masa Masa itu” kataku dengan semangat.

Kesimpulannya kami berdua berjalan ke lapangan kosong itu. Lapangan ini tidak jelas siapa yang memiliki serta cuma dibersihkan apa terdapatnya tetapi senantiasa apik tidak terdapat ilalang. Kami telah di lapangan serta duduk berdampingan di atas rerumputan sembari memandangi bintang. Kakakku menyandarkan kepalanya di bahuku dengan senyum.

“ Dek. Nanti jika terdapat bintang jatuh, cece dahulu yang nunjuk ya… nanti jika terdapat lagi.. baru dedek ya… ok?” Katanya sembari tersenyum manja.

“ Beres ce. Asal cece seneng dah. Hehehhe.” Kataku.

Suatu bintang jatuh turun serta Patricia menggenggam tangannya semacam orang berdoa.“ Saya mau saya serta adikku senantiasa bersama selamanya serta silih menyayangi.”

Cerita SEX Kakak Kandungku PART 3

Kami bersanding bertatapan serta tersenyum. Ia mendekatkan mukanya ke arahku serta kami juga berciuman mesra lagi. Sehabis kami berciuman, Saya menyuruh kakakku duduk di pangkuan ku serta sebagian dikala kemudian… suatu bintang jatuh lagi.

“ Saya ingin saya serta kakakku senantiasa bersama selamanya, silih menyayangi serta tidak hendak terpisahkan.” Kataku. Patricia langsung memelukku dengan manja serta mulai menangis.

“ Malam ini rasanya indah banget dek. Sepi tetapi hati damai. Dingin tetapi rasanya hangat sebab terdapat dedek di samping cece. Dek. I love you.” Kata kakakku.

“ I love you too, ce” kataku sembari memeluknya dengan erat serta mesra. Saya juga memgecup dahi nya dengan lembut serta mesra. Saya tidak dapat membayangkan jika kakakku tidak terdapat di sampingku. Rasanya semacam makhluk hidup tanpa kehidupan.

“ Ce. Rasa sayangku ke cece lebih dalam dari lautan. Rasanya Saya gak dapat menyayangi perempuan lain tidak hanya cece seseorang.” Kataku sembari memandang matanya dengan dalam serta berbinar binar.

“ Cece pula sangat sayang sama dedek. Rasanya berat jika cece wajib hidup tanpa terdapat dedek di samping cece.” Kata kakakku yang masih menangis. Saya terus memeluknya serta menciumnya.

Di lapangan tidak terdapat siapapun yang melalui sebab di malam hari, nyaris tidak sempat terdapat orang. Tempat ini dapat dibilang terbengkalai” serta para penunggu setempat tidak hirau lagi dengan lapangan ini. Dulu sekali, saya ingat saya serta kakakku berlari lari di mari pada malam hari serta bermain layangan.

Sehabis kakakku menyudahi menangis, saya ingin ke rumah sebentar mengambil layangan yang masih saya simpan di tempat yang nyaman. Tidak lama setelah itu saya kembali bawa layanganku yang masih utuh serta sehat.

Saya serta kakakku berlali lari di lapangan kosong itu sembari bermain layangan di malam hari bersinarkan cerah bintang serta bulan. Seperti anak anak. Kami berdua tertawa, kejar kejaran serta hingga berguling guling di atas rerumputan itu.

Terbawa atmosfer, kamipun berciuman kembali sembari bergulingan di atas rumput. Perasaanku sangat kacau balau. Terharu, cinta, nafsu, kenangan serta apapun itu terletak di benakku membuatku tidak dapat berpikir jernih.

Kami menghentikan ciuman kami kembali main kerjar kejaran semacam tadi.“ Dek. Ayo kembali. Dah malam. Hahaha. Rasanya seru nya.. kembali ke masa kemudian” katanya.

“ Iya ce. Seru. Ayo kembali ce” kataku sembari menggenggam tangannya serta berjalan mengarah rumah. Kami mandi lagi sebab kotor. Jelas saja. Guling guling di rerumputan. Malam itu, sebab terbawa atmosfer, kami berciuman kembali serta lebih merajalela dari lebih dahulu.

Tanganku telah bergerilya di dadanya. Desahan darinya terus menjadi kencang. Saya juga terus menjadi bergairah serta dengan lekas membuka gaun malamnya sehingga saya dapat memandang jelas kedua payudaranya yang indah itu.

Saya juga mulai menghisapnya dengan lembut serta pelan. Ia menggelinjang sebab geli serta kedua tangannya memegang kepalaku seakan ia tidak ingin membebaskan saya. Saya juga turun ke perutnya serta menciumnya seraya membayangkan jika saja rahim itu diisi oleh ku.

Kakakku terus menjadi mendesah serta gairahnya terus menjadi memuncak. Saya mulai membebaskan celana dalamnya serta nampak telah kemaluan indah itu. Cuma sedikit rambut kemaluan yang berkembang di wilayah situ serta saya mulai berupaya mengecup vaginanya serta menjilatnya.

Ia berteriak dengan kencang. Saya memanglah belum sempat bercinta Dengan perempuan tetapi saya sempat menontom film porno pula. Normal saja selaku laki laki. Saya ketahui titik nikmat yang disukai perempuan di mana serta saya juga menciptakannya.

Klitoris itu tetap kujilat serta saya mainkan dengan ujung lidah ku. Ia berteriak dengan kencang serta berteriak memanggilku.“ Dek. Dedek… ohhhhh. Dek. Enak… oh… ahhh. Telah dek..” katanya sembari memelas.

Saya juga menghentikan kegiatanku serta kembali menciumi dirinya. Ia dengan kedua tangannya melepas celana serta celana dalamnya sehingga kami berdua telah dalam kondisi telanjang.

Bibir kami kembali silih beradu serta lidah kami silih bermain. Tangannya telah meremas remas kemaluanku. Ia setelah itu membalikan tubuhku serta kembali menciumi bibirku dengan jauh lebih buas dari lebih dahulu.

Kepalanya saat ini tiduran di atas dadaku yang bidang sebab saya giat berolahraga. Ia nampak sangat aman di situ serta mukai tertidur dengan lelap. Saya juga pula bimbang serta galau dan khawatir. Saya jujur tidak mau melewati dikala dikala semacam ini tetapi ia kakakku sendiri.

Kami terbangun di pagi hari serta kami berdua tersenyum malu dengan apa yang kami perbuat tadi malam.“ Dek. Bandel ya tadi malam. Belajar dari mana hayoooo?” Kata kakakku dengan senyumnya yang bandel.

Saya jawab,“ ya… namanya lelaki ce. Ingin gimana lagi? Hehehe…” kataku tersenyum malu.

“ Awas jika dedek coba coba ama wanita lain ya…!” Kata kakakku mengecam serta tersenyum.

“ Gak hendak ce. Gak hendak. Cece tenang aja. Hanya cece di hatiku. Saya sayang cece. selamanya.” Kataku sembari mengusap pipinya serta mencium bibirnya kembali.

Kamipun setelah itu mandi bersama lagi. Kami terus menjadi semacam suami istri daripada kakak adik. Kami tidak malu lagi buat bergandengan tangan ke manapun kami berangkat.

Hari hari yang tidak jelas tidak hanya belajar bahasa serta olah raga bersama, kami berdua yang bahagia olah raga ingin berupaya belajar muaythai. Tidak hanya buat kesehatan serta sebab telah bosan di tempat gym yang isinya itu itu aja… ya udah coba aja yang 1 ini. Buat jaga jaga aja, bukan cari permasalahan loh… Dengan aktivitas baru ini, badan kami berdua terus menjadi tercipta serta nampak lebih berotot.

Sesuatu hari, kedua orang tua kami kembali. Kami berempat mangulas tentang rencana kami di masa depan nantinya. Seluruh nampak baik baik saja… sampai…

” Patricia. Nak. Kalian dah lumayan berusia buat menikah. Kalian belum ingin menikah? Ingin mama carikan calon untukmu nak?”

” gak ma. Belum ingin. Saya ingin jadi dokter dahulu” Kata Ibuku

” iya tau. Tetapi bukan maksudnya gak menikah kan?” Kata kakakku

” iya itu mah gak dapat janji. Siapa yang hendak ketahui?” Kataku

” jika dapat sih menikah aja. Dokter mah nanti aja. Heheh” Kata Ayahku

” kata aku sih mending nanti aja dah. Menikah itu opsi. Memiliki anak pula opsi. Ini abad 21. Bukan jaman saat sebelum masehi. Jadi jangan sangat jadi beban ataupun merasa terdapat kewajiban.” Kataku

” kalian ini ketahui apa?! Kalian bukannya ambil jurusan ekonomi buat usaha papa kalian malah kalian jadi arsitek. Mengapa coba sih?!” Kata Ibuku

” sudahlah ma. Jika ia ingin nya begitu ya… ingin gimana lagi?” Kata kakakku

” kalian harusnya dengar omongan kami dari dahulu. Terserah kalian lah. Sangat nanti usaha papa kasih ke paman kalian saja. 5. 50″ Kata Ayahku

” terserah kamu. Kami bukan robot yang dapat kamu atur semena mena.” Kataku

” dek. Tahan dek. Tabah.” Kata kakakku

” mama letih urus kamu. Gak ingin nurut seluruh. Buat orang jengkel saja.” Kata ibuku

” ya ini deh ma, pa. Terima kasih atas seluruhnya. Tetapi kami kan telah berusia buat memastikan jalur hidup kami sendiri.” Kata Kakakku

” senantiasa saja begini masing- masing kali kami kembali. Gak terdapat damai. Gak dapat sekali saja bahagia. Buat hidup orang sulit saja” Kata Ayahku

” lah itu kan opsi kamu sendiri. Maksa saya nikah lah. Suruh dedek kuliah ekonomi lah. Kami anak loh. Manusia pula. Bukan hewan!” Kata Kakakku

” kakak adik sama saja. Gak terdapat kelainannya. Sulit diatur!!” Kata Ibuku

” suruh siapa ngatur? Saat ini amati saja.. siapa yang sulit sendiri?” Kataku

“*menghela napas panjang* ya telah lah. Papa memohon maaf. Papa gak hendak paksa kamu berdua lagi.” Kata Ayahku

” kita amati saja nanti. Mudah- mudahan kamu dapat berganti.” Kata Ibuku

” berganti jadi apa? Anjing? Biar dapat kamu atur?” Kataku

” dek. Telah dek. Telah! Denger kata cece. Telah. Tahan…” Kata kakakku

” mengapa sih kamu gak dapat buat orang bahagia?” Kata Ibuku

” emang kami es krim apa dapat buat seluruh orang bahagia? Sekolah? Kami seluruh pintar serta senantiasa ranking 1. Kami hidup sehat. Gak terdapat ulah berbagai berbagai. Saya gak tidur dengan laki kali yang gak jelas. Dedek gak sempat membawa wanita gak jelas masuk. Duit gak sembarang gunakan. Seluruh jelas. Gak terdapat buat omong kosong.” Kata Kakakku

” ce. Tabah ce. Tabah. Tahan ya.” Kataku

” telah!!! Lumayan!!! Ma… telah lah. Mereka berhak memastikan jalur hidup mereka. Aku gak ingin mereka semacam aku. Supaya mereka mengejar impian mereka. Jangan seperti papa. Dahulu papa pula ingin jadi dokter tetapi gak kesampaian.” Kata Ayahku

“*menangis* pa. Makasih pa. Hiks…” Kata Kakakku

” nak. Sayang. Papa sayang kamu seluruh. Pergilah serta kejar cita cita kamu. Soal industri papa, tenang saja. Kamu hendak senantiasa memperoleh hak kamu. Papa jamin itu.” Kata Ayahku

” makasih ya pa. Makasih banyak.” Kataku

” baiklah.. mama mau terbaik buat kamu berdua, tetapi*ikutan nangis aja dia* mama rasa harapan serta realitas tidak senantiasa sejalan. Pergilah kamu mengejar cita cita kamu. Serta mama gak hendak paksa kalian menikah lagi nak.” Kata Ibuku

Kakakku sembari menangis” Makasih ma. Saya sayang kamu seluruh.”

” telah telah. Pusing amati opera sabun seperti ini. Nanti malam kita makan bersama ya… esok siang mama serta papa wajib ke luar kota lagi.” Kata Ayahku

Kamipun berempat berangkat makan malam bersama. Seluruh berjalan baik baik saja serta berakhir makan malam, kami kembali serta malam ini kami tidak tidur bersama. Saya tidur sendiri serta kakakku pula sama.

Rasanya aneh serta sangat hambar semacam sayur tanpa garam malam itu. Dingin serta hening. Mau rasanya saya menyusup ke kamar kakakku tetapi saya tidak ingin kena permasalahan. Bisa jadi saja kakakku blm tidur.

Saya coba mendatangi ia serta nyatanya ia pula sama saja… merasa hampa serta aneh. Kami terus berbicara hingga kami tidur lewat hp. Saat sebelum kami bangun, kedua orang tua kami telah berangkat ke airport mengarah luar kota.

Walaupun kami berdua tetap hadapi konflik dengan kedua orang tua kami, mereka senantiasa orang tua kami serta kami senantiasa sayang mereka. Perihal yang normal rasanya konflik anak serta orang tua.

Kali ini kami telah merdeka dalam artian tidak terdapat beban lagi di dalam hati kami. Kami leluasa memilah jalur hidup yang kami mau. Kakakku nyatanya memutuskan buat mengambil gelar s2 di bidang medis.

Kami berdua sesungguhnya mempunyai banyak sahabat tetapi kami lebih suka menyendiri serta fokus dengan riset serta cita cita kami. Sahabat hura hura tidak jelas cuma jadi penghalang. Memanglah sangat disayangkan mengingat usia kami masih relatif muda tetapi opsi merupakan opsi. Hidup merupakan opsi.

Ya Kami memilah buat menempuh hiduo kami tanpa hirau orang lain seakan mereka tidak sempat terdapat. Di mata serta hatiku cuma terdapat kakakku seoang saja. Saya menempuh hidupku dengan damai walaupun dapat dibilang monoton untuk sebagian orang tetapi saya tidak hirau.

Urusanmu merupakan urusanmu. Urusanku merupakan urusanku. Urus urusan masing masing. Dengan perilaku semacam inilah mengapa dikala sma banyak siswi yang tertarik padaku tetapi ya.. Saya tidak tertarik dengan drama sma. Sekolah ya sekolah, tempat belajar, bukan biro jodoh.

Hari berubah hari. Bulan berubah bulan. Kami setelah itu hendak mengalami tes bahasa Jerman. Kami yang telah merasa fasih ini pasti saja melewatinya dengan nilai gemilang serta hampir sempurna.

Seluruh dokumentasi telah siap. Akomodasi pula telah beres. Yang butuh kami jalani merupakan tinggal membawa tubuh( serta baju) ke situ. Kami hendak berangkat ke situ dalam waktu 2 pekan. Sedangkan itu Tommy*, sepupu kami hendak tiba sebagian hari saat sebelum kami berangkat.

( Tommy bukan kepribadian berarti. Cuma figuran saja).

Dalam waktu tinggal 2 pekan ini, kami mau manfaatkan dengan baik. Menghabiskan waktu bersama sebagian sahabat kami merupakan salah 1 nya serta tidak perlu banyak waktu buat mereka. 2 hari saja telah lumayan.

Dengan terdapatnya kami berdua di rumah, kami leluasa melaksanakan apapun yang kami ingin. Mandi bersama telah jadi kewajiban kami. Tidur berdua telah tentu. Dikala kami menyaksikan drama di kamar, kakakku terbawa atmosfer. Biasa.. perempuan.

Ia menyandarkan kepalanya di bahuku. Saya membelai rambutnya serta mencium kepalanya dengan mesra serta lembut. Tidak lama setelah itu, mukanya menghadap ke arah ku serta tangannya memegang daguku memalingkan pandanganku ke arahnya.

Kami berciuman lagi dengan mesra. Saya dapat merasakan kelembutan tangannya di wajahku. Ia menutup matanya serta sangat menikmati ciumannya bersamaku. Bagiku, ia telah semacam pacar serta istriku, bukan cuma kakakku saja.

Ia menaikan Kedua kakinya di pangkuan ku serta saya telah tau artinya. Ia memohon digendong ke kamar serta dibaringkan di atas ranjang. Saya juga menggendong nya serta meletakan badannya di atas ranjang. Kami juga melanjutkan ciuman kami yang tertunda tadi.

Kecupan demi kecupan beriringan dengan suara desahan kami berdua di kamar itu. Tidak ketahui hingga kapan ikatan terlarang ini hendak berakhir ataupun bisa jadi hendaknya tidak berakhir. Saya yang telah terangsang kesimpulannya membebaskan baju kakakku yang cuma mengenakan kemeja ku bercorak putih yang ukurannya sangat besar buatnya serta tidak mengenakan bra.

Ia pula tidak memakai celana tidak hanya celana dalam. Bukan perihal yang susah buatku buat membebaskan pakaiannya serta celana dalamnya. Dengan badan yang telah telanjang ini, saya terus menjadi bernafsu dengan keelokan badan kakakku. Kakakku yang telah telanjang ini setelah itu membebaskan seluruh pakaianku.

Kami berdua telah telanjang bundar. Kedua mata kami silih bertatapan dengan dalam serta penuh arti serta cinta. Kakakku setelah itu tersenyum serta mulai merangkul leherku dan menciumi bibirku dengan penuh nafsu.

Cerita SEX Kakak Kandungku PART 2

Saya pula yang telah sangat bergairah ini turut mencium nya dengan penuh nafsu serta kedua lidah kami telah silih bertukar serbuan. Kakakku setelah itu menghentikan Ciumannya serta memegang wajahku dengan kedua tangannya seraya memandang kedua mataku dengan senyuman.

Saya juga tersenyum manja serta ia mengecup bibirku. Saya setelah itu membenamkan wajahku ke buah dada nya. Ia mulai mendesah serta tersenyum bandel. Tangan diriku meremas payudaranya dengan lembut. Serta mulutnya memainkan puting buah dada 1 nya lagi yang bercorak pink itu.

Puting itu saya pijat pijat serta saya putar putar sehingga ia mulai tertawa geli tetapi tawa itu lenyap sebab desahan langsung menyusulnya. Saya sangat bahagia memainkan puting susunya yang telah membeku itu. Tidak lama setelah itu saya mulai menyedot dadanya.

Ia berperan seperti seseorang bunda yang lagi berikan asi ke anaknya. Dengan tabah serta lembut ia membelai kepalaku serta punggungku seakan ia mempersilahkan saya melaksanakan apapun yang saya ingin dengan buah dada nya yang indah itu. Sehabis berakhir memainkan payudaranya, saya setelah itu mencium kedua buah dada indah itu selaku perkataan terima kasih.

Saya setelah itu turun ke perutnya serta menciumi pusarnya. Sangat badan nya indah seperti gambar model. Perutnya rata serta kencang. Dengan iseng kujilat pusar itu serta ia mulai tertawa geli. Saya pula tertawa serta langsung turun ke vaginanya.

By adminmg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *