Cerita SEX Kakak Kandungku PART 1Cerita SEX Kakak Kandungku PART 1

crtdalam Kami berdua kesimpulannya jalur bersama ke tempat shower serta mandi bersama sembari berciuman. Saya belum berani memegang badan kakakku hingga tangannya memegang tangaku serta mengarahkannya ke payudaranya.

Saya nyaris berteriak tetapi gak jadi. Ia tertawa serta mengatakan buat senantiasa tenang dan meyakinkanku jika seluruhnya hendak baik baik saja. Pastinya selaku lelaki, saya pula tidak bisa menahan rasa birahi ini serta tanganku mulai bergerak memainkan buah dada kakakku serta memutar mutar puting susunya yang bercorak pink.

Badan semacam ini sangat indah buat terdapat di dunia nyata yang fana ini. Lebih sesuai di hentai ataupun fantasi tetapi yang saya amati serta pegang ini nyata. Asli nyata bukan mimpi serta khayalan belaka( kecuali cerita ini). Ia tersenyum dikala saya memainkan payudaranya serta bertanya apakah saya menikmatinya ataupun tidak.

Patricia, kakakku yang menawan ini setelah itu membasuh seluruh tubuhku hingga bersih. Saya pula melaksanakan perihal yang sama alias memegang seluruh badan nya tercantum bagian private nya itu. Dikala Saya memegang bagian itu, ia mulai mendesah serta saya tidak hirau serta senantiasa mensterilkan bagian itu hingga saya rasa bersih.

Kakakku memasang muka cemberut manja.“ Deeeek.. jadi orang jangan nanggung nanggung seperti tadi napa.. hieeeee” kata kakakku manja. Saya menanggapi,“ ya maaf kak. A.. saya tadi ragu. Takut… kelepasan…”.

“ Ooh… kirain. Heheh. Habis lezat dek. Makasih dek. Tubuh cece jadi bersih saat ini. Hehehe..” kata kakakku sembari tersenyum. Kamipun keluar dari kamar mandi serta berpakaian. Kami belum mengantuk jadi kami lanjut ngobrol 1001 omong kosong hingga kami berdua tidur.

Semenjak peristiwa Itu, kami senantiasa mandi berdua hingga kami kembali ke rumah. Tidak tidak sering kami berdua kadangkala tidur telanjang. Kakakku saat ini mulai mengenakan lingerie tanpa bra tetapi mengenakan kimono masing- masing kali tidur.

Dikala pembagian rapor juga datang serta kakakku mewakili orang tua kami yang tidak terdapat di tempat, walhasil ia tiba ke sekolahku bersamaku. Seluruh mata memandang kami berdua. Para siswi di situ langsung mendatangi kakakku.

“ Ce. Sang Lawrence gimana jika di rumah? Ia cool banget loh. Pendiam tetapi pintar serta jago olah raga sama musik.” Tanya Karen, sahabat sekelas ku. Ia memanglah senantiasa setia melekat ku semacam t4ik keinjek aja. Menawan kagak. Bawel iya. Sial emang.

“ Ia emang pendiam tetapi jika sakit, seperti anak kecil. Suka bermanja manja sama cece nya. Hehehe. Tetapi ia anak baik. Sayang banget sama cece. Cece ya pula sayang banget sama ia. Hehe” kata kakakku yang didengarkan seluruh siswi sekelas ku. Mereka seluruh tertawa melihatku serta saya langsung merangkul kakakku dari balik, sontak mereka seluruh kaget tidak yakin jika kami bertingkah seperti pacar.

“ Normal dong bermanja manja sama cece. Ia pula kadangkala bermanja manja sama gua. Hehehe” kataku sembari mencium pipi kakakku. Seluruh siswi kaget dengan apa yang saya baru perbuat serta mata mereka melotot seluruh. Kakakku hanya tersenyum saja serta membelai mukaku.

Cerita SEX Kakak Kandungku PART 1

Masing- masing kali kakakku bicara, seluruh siswi mendengarkannya dengan penuh penghayatan semacam kakakku seakan lagi berkotbah. Mereka seluruh mau sekali mengenali seluruh perihal tentang saya. Kakakku pula menceritakan jika kalian suka bermain piano berdua serta kadangkala salah satu dari kami bermain gitar kerja sama dengan piano.

Salah satu dari mereka yang kebetulan jadi panitia kegiatan perpisahan nanti memohon saya serta kakakku bermain musik bersama. Kami belum ingin berjanji buat tampak ataupun tidak. Tidak lama setelah itu, kakakku mengajakku makan siang.

Kami berdua berangkat hingga sebagian detik setelah itu, kakakku menggandeng tanganku. Seluruh siswi di situ berteriak“ so sweet”. Kami berdua menengok ke balik setelah itu silih tersenyum serta melanjutkan ekspedisi kami.

Dikala malam perpisahan, banyak siswa siswi mencari pendamping nanti. Saya? Ya emang gak terdapat pacar tetapi saya tidak terdapat permasalahan dengan itu. Kakakku turut membawakan saya ke sekolahku. Kami berdua memutuskan buat tampak di kegiatan perpisahan itu dengan memainkan 2 lagu.

Awal, kami berdua bermain dengan 1 piano serta sehabis itu saya bermain gitar serta kakakku bermain piano. Dikala kami tampak, seluruh orang bertepuk tangan serta terpukau dengan penampilan kami berdua.

Sehabis kami berakhir dengan penampilan kami, kami berdua langsung kembali serta tidak sempat kembali lagi ke sekolah itu alias itu merupakan terakhir kalinya saya menginjakan kaki di situ walaupun kegiatan belum berakhir tetapi saya tidak hirau. Tidak banyak kenangan menarik di situ. Saya serta kakakku memanglah kutu novel serta tidak sempat tertarik dengan kekonyolan anak muda dari dahulu.

Saya formal lulus sma dengan hasil sensasional. Saya saat ini ingin melanjutkan study ku di luar negri. Jerman merupakan sasaran utama. Saya tidak permasalahan dengan belajar bahasa sebab saya tipikal orang yang kilat belajar apapun tercantum bahasa.

Sehabis lulus sma, saya memutuskan buat break sejenak dari dunia pembelajaran serta memilah buat belajar bahasa German di tempat kursus bahasa. Ini pula dikala di mana saya serta kakakku terus menjadi banyak menghabiskan waktu bersama serta terus menjadi akrab.

Dalam waktu dekat ini, kakakku pula telah mendekati dikala dikala akhir kuliah nya. Ia hendak lekas diwisuda sebagian bulan lagi serta hendak formal jadi dokter isi. Saya sedangkan waktu padat jadwal dengan berolahraga serta belajar bahasa Jerman.

Sebagian bulan setelah itu, kakakku telah diwisuda serta ia saat ini menyandang gelar dokter spesialis isi serta hendak lekas mengurus izin prakteknya. Orang tua kami… ya masih padat jadwal dengan urusan mereka. Dikala ini kami berdua lagi“ menganggur”.

Walaupun orang tua kami tidak sering di rumah, mereka senantiasa mengirimkan duit ke kami. Dengan duit yang terdapat ini, kami gunakan buat jalur jalur lagi dengan duit tabungan yang telah lama kami simpan. Kakakku yang memikirkan tentang pembelajaran saya, memutuskan buat menemaniku berangkat ke Jerman.

Frankfurt merupakan kota di mana nanti saya hendak mengambil jurusan arsitektur. Kami datang di situ serta langsung istirahat. Besoknya saya serta kakakku berangkat ke universitas di situ serta bertanya banyak tentang kuliah. Sehabis itu, kami berjalan jalur di kota itu buat memandang kotanya yang besar serta megah.

Kalian tidak menghabiskan banyak waktu di mari sebab tujuan kami bukan buat berwisata. Malam hari sehabis kami menelusuri seluruh bagian kota, kami kembali ke hotel buat istirahat serta makan malam.

“ Gimana Dek? Kotanya bagus. Kampusnya pula bagus serta salah satu terbaik di Jerman. Papa serta mama dapat bantu kalian kok buat kuliah. Dedek tenang saja ya. Nanti jika dedek dah kuliah, jangan kurang ingat buat terus menghubungi cece. Cece tentu kangen sama dedek. Hening dek…” kata kakakku yang mulai menangis.

“ Cece jangan Khawatir. Saya hendak baik baik saja. Dedek gak hendak kecewakan cece serta mama papa pula. Dedek hendak berhasil. Percaya deh ce.” Kataku sembari menyeka air mata nya serta menggenggam tangannya.

“ Dek. Jangan bandel ya. Jangan salah berteman. Jangan merokok serta minum alkohol. Jangan pula berjudi ya. Terlebih narkoba. Jangan ya dek. Janji ya?” Kata kakakku sembari memelas.

“ Ce. Sepanjang saya hidup, sempat gak saya buat cece pilu serta kecewa?” Tanyaku kepadanya. Ia cuma menggelengkan kepalanya.

“ Jelas saja. Sekolah pintar, gak sempat terdapat permasalahan serta cari permasalahan dengan orang lain. Jadi mengecewakan keluarga tuh di mana?” Tanyaku kepada kakakku.

“ Ok deh. Cece dapat tenang. Jika dapat dek. Dedek menetap di mari saja. Jadi masyarakat negeri mari serta jika dapat cari isteri di mari aja. Hehehe” kata kakakku yang telah tidak menangis lagi.

“ Gak semudah itu ce. Saya gak sempat dapat membayangkan diriku menikahi wanita lain. Di hatiku hanya terdapat cece seseorang. Saya gak dapat menyayangi orang lain tidak hanya cece” kataku. Saya sendiri pula mulai pilu serta ingin menangis.

“ Ce. Ugh.. apa aku… gak harus kuliah di mari saja? Saya temenin cece aja dah. Lagian saya gak tenang pula jika cece sendiran. Serem ce” kataku mulai menangis.

“ Gak dek. Gak. Cece hendak sangat marah serta kecewa jika dedek begitu. Jika dedek sayang sama cece, dedek wajib kuliah serta berhasil. Cece hendak baik baik saja. Cece apalagi Dari tadi berpikir buat pindah ke mari pula.” Kata nya.

Saya sangat kaget dikala mendengar kata kakakku tadi.“ Hah??? Cece ingin turut saya? Lah yang jaga rumah siapa?” Kataku.

“ Ah mama papa tidak sering di rumah. Perkenankan saja mereka. Sangat tinggal suruh siapa kek yang jaga. Jika gak suruh Tommy saja. Ia kan nanti ingin kuliah di kota. Nah, suruh ia nginap di situ aja.” Kata kakakku.

“ Hmmm… nanti kita bahas lagi aja ce. Sedangkan waktu Saya belajar bahasa Jerman dahulu supaya terus menjadi fasih. Jadi hingga mari gak harus belajar bahasa lagi. Langsung kuliah. Saya penasaran. Saya ingin ketahui sedalam apa ilmu saya. Kalaupun cece ingin turut Saya, baik. Saya dengan bahagia hati jaga cece di mari. Nanti kita berdua belajar bahasa ini bersama sama ce” Kataku dengan semangat

“ Nah gitu dong. Itu baru dedek. My sweet little brother. I love u” katanya sembari mencium kedua pipiku. Saya pula mencium bibir kakakku dengan mesra serta setelah itu mencapai kedua tangannya serta berbalik putar semacam Jack serta rose di film titanium eh salah titanic.

Kami berdua setelah itu berciuman lagi dengan mesra. Bibir dengan bibir silih beradu serta saya menggendong kakakku ke atas ranjang membaringkan badannya. Kedua matanya menatapku dengan pemikiran merayu serta menggoda. Saya juga menjawabnya dengan mencium bibirnya.

Kedua tangannya langsung merangkul leherku serta ia menutup kedua matanya sembari berciuman dengan penuh penghayatan. Saya juga menghentikan ciuman itu serta menggendong kakakku ke kursi serta meletakkannya di pangkuan ku. Kedua tangan nya tidak sempat membebaskan leherku serta bibirnya pula setia bersamaku. Ia sangat aman dikala terletak di pangkuanku.

Cerita SEX Kakak Kandungku PART 2

Kami setelah itu menghentikan ciuman kami serta silih memandang dan tersenyum. Dengan manja ia mengatakan jika rasanya sangat berat menurutnya buat menempuh hidup tanpa diriku di sampingnya. Saya juga mengatakan jika saya hendak tetap di sampingnya tiap dikala.

Saya membelai serta membebaskan ikat rambutnya sehingga rambutnya tergerai dengan indah. Ia setelah itu mengajakku mandi bersama lagi. Dengan bahagia hati saya membawanya ke kamar mandi buat mandi bersama.

Ia dengan hati hati mensterilkan rambutku serta wajahku sembari tertawa.“ Dedek. Lucu. Imut. Persis seperti waktu kecil cocok cece mandiin. Heheh. Saat ini dedek dah gede. Masih cece mandiin. Hehehe.” Katanya sembari tertawa serta mencium bibirku sehabis ia mensterilkan wajahku.

Tidak lama setelah itu ia mensterilkan pantat serta penisku sengan pelan serta cermat. Penisku yang telah disunat itu kepalanya dipijat serta dimainkan hingga saya merasa geli. Ia tertawa serta menyudahi memainkan penisku. Kakakku mengatakan jika barang ini saat ini bukan hanya buat berkemih aja, tetapi dapat membuat nasib perempuan berganti ekstrem.

Akupun tersenyum manja. Ia setelah itu lanjut memandikan saya hingga bersih serta saat ini giliran saya memandikan ia.“ Nah saat ini gantian dedek mensterilkan cece. Membalas budi apa yang cece jalani waktu itu. Hehehe. Mari ce. Dedek bersihin dahulu punggungnya. Muter dong. Syuut syuut…” kataku sembari memutarkan jari telunjuk ku menyuruhnya berputar.

Ia juga berputar serta memperlihakan punggung nya yang indah, putih lembut. Saya dengan lembut serta pelan mensterilkan punggungnya serta lehernya. Setelah itu Saya mensterilkan pantatnya serta Miss V nya. Ia tertawa geli serta mulai loncat loncat.

Saya juga menyudahi mensterilkan bagian pantat serta Miss V nya. Ia setelah itu memutar badannya serta mengatakan,“ kok berhenti…? Bandel. Weeek…” kata kakakku agak cemberut serta setelah itu tersenyum menggoda manja. Ia setelah itu membalikan badannya lagi serta saya ketahui iktikad kakakku.

Saya melanjutkan mensterilkan pantat serta Miss V nya dengan tangan kiriku serta tangan kananku memeluk badannya dari balik. Ia setelah itu memutar kepalanya serta menciumi bibirku. Saya menyudahi mensterilkan Miss V serta pantat nya serta saat ini padat jadwal berciuman dengan kakakku dengan mesra di dasar pancuran shower.

Sehabis silih memandikan, kami keluar serta berpakaian. Kakakku memakai gaun malamnya yang bercorak putih, tanpa bra serta ditutupi kimono. Sehabis ia mengeringkan rambutnya, ia tiduran di sampingku serta mencium pipiku.

Akupun membalasnya dengan mencium pipinya serta bibirnya.“ Dek. Jika nanti cece turut dedek, kita sewa apartement studio saja dek. Gimana Dek? Nanti cece bangun pagi, memasak buat dedek. Cocok dedek masih bobo, dapat langsung bangun mencium masakan cece. Hehehe” kata kakakku.

“ Saya sih gak permasalahan ce. Tetapi apa memuat buat benda kita berdua? Mending kita sewa apartement 2 kamar saja ce. Bagi cece gmn?” Tanyaku kepada ia.

“ Hmm. Benar pula katamu dek. Coba esok kita amati amati apartment ayo sekaligus kita jalur jalur di halaman bunga. Terdapat halaman bunga yang bagus di situ. Cece suka bunga. Esok kita ke situ ya” kata kakakku dengan semangat.

“ Tentu ce. Asal cece bahagia. Saya bahagia. Hehehe. Lagian bahasa Jerman saya dah cukup kan? Belum 1 tahun belajar nih. Hehe” kataku.

“ Iya. Dedek kilat belajar banyak perihal baru tercantum bahasa. Oh iya dek. Cece pula wajib belajar bahasa Jerman. 2 tahun deh sangat lama, cece dah tentu fasih. Hehehe” kata kakakku seakan menantangku.

“ Boleh. Coba aja aja ce. Hehehe. Ce. Bobok ayo. Dah malam.” Kataku.

“ Ayo dek bobo. Ingin cece nyanyi lagi gak de? Supaya dedek bobok nya cepet. Hehe” kata kakakku.

“ Nyatanya ce. Gimana gak nyenyak bobonya jika terdapat suara bidadari” kataku sembari tersenyum.

Ia setelah itu memelukku serta membenamkan wajahku di dadanya serta membelai rambutku dan mulai bernyanyi dengan lembut. Dalam hitungan detik saja… Saya tidur…

Esok paginya kami bangun serta langsung memandang amati apartement di pusat kota serta dekat dengan kampus nanti. Sehabis melanglang buana ke situ mari, kami kesimpulannya menciptakan yang kami rasa aman serta sesuai. Posisi nya pula tidak begitu jauh dari kampus ku tetapi ya kami belum membuat deal dsb. Berharap saja mudah- mudahan masih terdapat tempat kosong nanti di situ.

Sehabis itu kami setelah itu makan siang serta istirahat sejenak saat sebelum mengarah ke halaman bunga. Sehabis istirahat, kami mengarah halaman bunga. Sangat mati. Tempat itu sangat indah semacam surga.

Kami berdua berjalan serta bergandengan tangan. Saya memetik sekuntum bunga mawar serta meletakkannya di kuping kakakku seraya mengatakan,“ ini buat cece tersayang. Wanita sangat menawan serta baik yang sempat kumiliki dalam hidupku.”

Ia tersenyum mesra serta merangkul leherku. Kamipun berciuman dengan mesra sembari berpelukan. Kami difoto berdua serta meng upload gambar gambar kami di media sosial. Banyak yang menyanjung kecantikan kakakku serta tidak sedikit sahabat sahabat wanita kakakku yang mengatakan jika saya sangat tampan.

Sehabis menghabiskan waktu di situ, kami kembali serta istirahat. Esok kami lekas kembali ke rumah, jadi malam ini merupakan malam terakhir kami di Jerman. Kami berbincang bincang saat sebelum mandi.

“ Ce. Kayaknya negeri ini tempat yang bagus. Saya hendak betah di mari. Terlebih jika terdapat cece bersamaku. Saya mau lekas mengawali hidup baru di mari bersama cece.” Kataku dengan semangat.

“ Iya Dek. Cece hendak lekas mengurus pesan pesan serta seluruh dokumen yang diperlukan. Tetapi dedek nanti kangen gak dengan temen temen dedek?” Tanya kakakku.

“ Hirau amat. Sahabat semacam duit di dompet kita ce. Mereka tiba serta berangkat. Mereka yang berangkat belum pasti kembali serta nanti hendak terdapat yang baru serta tiba mengambil alih mereka yang berangkat. Seperti itu hidup ce. Tidak terdapat yang abadi kecuali cece yang senantiasa abadi di hatiku.” Kataku..

Kakakku terharu serta sangat kagum dengan perkataan serta caraku berpikir yang jauh sangat berusia buat pemuda seusiaku. Ia setelah itu mendekatiku serta menciumi bibirku dengan mesra.

“ Cece belum sempat berjumpa dengan laki kali semacam dedek. Jika saja kita tidak sedarah, cece ingin menikah sama kalian dek.” Kata kakakku yang memandang mataku dengan dalam serta mesra.

“ Saya pula begitu ce. Cintaku ke cece tidak hendak dapat tergantikan oleh siapapun.” Kataku sembari mendekatkan wajahku serta mencium bibirnya dengan lembut serta mesra. Di malam yang dingin itu, saya bisa merasakan kehangatan yang luar biasa dari kakakku.

Saya menghentikan ciumanku. Jujur saja. Saya sangat menikmati apa yang kulakukan tadi tetapi saya masih melindungi perilaku serta wajib dapat menahan diri. Ia kakakku. Saya wajib melindunginya. Kami berdua setelah itu tertidur sembari berpegangan tangan.

By adminmg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *