crtdalam “ Masa iya sih ce? Hehehe. Habis cece wajahnya masih seperti anak sma. Menawan awet muda. Hehehe. Tubuh cece pula bagus banget kok. Perut rata.” Kataku sembari memujinya. “ Haaaaa hiya hiya. Hanya perut aja yang dipuji. Hehehe. Yang lain tidak?” ledek kakakku menggoda. “ Apanya yang lain kak?” Tanyaku kepada ia sembari tersenyum. “ Ya.. yang ini bisa jadi?. Hehehe. Dedek mah berlagak dodol. Hehehe…” kata kakakku sembari menunjuk ke payudaranya. “ Eh cece mah. Hehehe. Itu mah supaya Saya aka yang puji dalam hati. Hehehe. Pokoknya tubuh cece bagus deh. Ditambah cece giat olah raga. Makan sehat. Saya pula tubuhnya jadi bagus sebab cece yang bantu loh. Saya beruntung banget memiliki cece. Kian sayang Saya ama cece.” Kataku sembari mencium tangannya. “ Dedek. Jelas aja cece sayang banget sama dedek. Cece gak terdapat siapa siapa di dunia ini tidak hanya dedek. Mama papa tidak sering kembali ke rumah. Cece hanya terdapat dedek seseorang. Jelas saja cece sayang banget sama dedek. Makannya jika misalnya dedek terdapat pacar, cece hendak gak tenang. Khawatir pacar dedek orangnya gak beres. “ Cece sayang. Tenang saja ya. Dedek gak hendak bikim cece pilu. Saya senantiasa ingin buat cece bahagia apapun itu ce. Cece masih ngantuk kan? Cece bobo lagi gih. Makasih ya cece sayang.” Kataku sembari mencium bibir serta kening nya. Kami berdua kembali tidur lagi sembari berpegangan tangan sepanjang sebagian menit sebab saya wajib kembali sekolah serta kakakku terdapat kuliah hari ini. Kami berdua bangun serta bersiap siap buat berangkat ke sekolah serta kampus. Sebab kesehatan ku yang belum pulih 100%, kakakku memakai mobil BMW nya yang bercorak gelap. Mobil itu cuma dipakai pada edisi spesial saja semacam acara ataupun kegiatan tertentu yang mewajibkan ia ataupun kami berdua mengenakan baju resmi serta pastinya cuaca. Sehabis melewati hari yang panjang serta meletihkan, kami kembali ke rumah serta istirahat. Kakakku masih senantiasa memantau kesehatan saya. Sehabis saya mandi, kakakku memasak santapan buat makan malam. Ia pula jago masak. Multitalented woman. Serba dapat serta kilat belajar. Sehabis makan malam, saya duduk di kursi menyaksikan televisi drama korea. Kakakku yang baru cuci piring serta kesimpulannya menyusul duduk di sampingku serta nkntkn bersama. Kami melihat banyak adegan romantis di film itu serta kakakku meletakan kepalanya di bahuku( terencana ataupun tidak, ia yang ketahui jawabannya). Saya juga menyambutnya dengan merangkulnya serta mencium rambutnya yang wangi sebab baru keramas. Sadar tidak sadar kedua tangan kami mulai silih berpegangan serta kakakku menatapku dengan centil serta manja. Saya juga membalasnya dengan tersenyum serta memandang matanya dengan dalam. Kakakku juga melebarkan senyumnya serta nampak sangat bahagia. Atmosfer dikala itu sangat romantis. Saya merasa ia dikala itu semacam pacar ku, bukan kakak kandungku. Kami juga melanjutkan menyaksikan serta ia saat ini menaikkan kedua kakinya ke pahaku semacam memohon dipangku. Saya juga menggendong nya supaya ia bisa duduk aman dipangkuanku. Mata kami saat ini tidak lagi memandang tv. Mata kami silih bertatapan. Ia tersenyum dengan tatapan menggoda. Saya juga menyambutnya dengan membelai muka nya serta mencium bibirnya. Ciuman itu disambut hangat oleh kakakku. Kami berdua berciuman dengan mesra serta hangat. Penuh kasih serta cinta tanpa menyadari ikatan darah yang kami miliki. Kakakku, semacam biasa, ia cuma mengenakan tank top tanpa bra serta celana hotpants. Ia sangat nampak menawan sekali malam ini terlebih kala ia mengikat rambutnya ala messy bun. Sangat menggairahkan. Kami berciuman serta memainkan lidah lidah kami pula. Patricia memanglah menawan serta senantiasa tampak feminim walaupun tetap bawa motor balap nya. Tidak tidak sering ia mengenakan bando dengan pita yang membagikan kesan feminim serta nampak semacam anak kecil. Sehabis kami berciuman dengan edan, saya menggendong kakakku ke kamar serta membaringkannya di ranjang. Ia tersenyum manja serta menggoda. Kedua tangannya telah merangkul leherku serta menariknya supaya dekat ke mukanya buat berciuman lagi. Saya naik ke ranjang serta kami melanjutkan ciuman kami lagi hingga kakakku mendesah dengan lembut serta berikan ciri jika ia suka pula bergairah. Kami menghentikan ciuman kami serta saya kembali memandang matanya yang indah itu. Tangannya saat ini membelai mukaku serta saya mendekatkan wajahku lagi ke kakakku buat mencium keningnya. Sehabis itu ia dengan kedua tangannya memegang wajahku serta menariknya lagi ke mukanya supaya dapat berciuman kembali serta kali ini ia lebih bergairah. Ia kembalikan badannya serta melepas ikat rambutnya sehingga tergerai dengan sangat indah. Saya juga terus menjadi terpukau dengan kecantikan kakakku sendiri. Saya merasa Saya memilah buat tidak menikah daripada kehabisan kakakku sendiri. Sumpah mati deh. Siapa yang tahan jika begini? Kedua tanganku saat ini memegang pinggangnya serta kedua tangan kakakku masih merangkul leherku seakan ia tidak ingin membebaskan ciuman ini buat selamanya… edan. Emang gak harus ke toilet apa? Kakakku kesimpulannya membebaskan bibirnya dariku serta ia mulai tertawa. Saya juga pula tertawa serta membelai wajah cantiknya itu. Ia pelan pelan merendahkan badannya ke atas tubuhku. Saya juga membelai rambutnya dengan lembut. Patricia sangat aman terletak di atas tubuhku. Matanya masih tertutup serta ia mulai bertanya suatu kepadaku. “ Dek. Dedek sayang sama cece kan?” “ Iyalah ce. Sangat sayang sekali. Cece gimana? Sayang ama dedek Gak?” Tanyaku sembari tersenyum. “ Dedek ingin tah jawabannya?” Tanya ia sembari tersenyum. “ Iya lah cece sayang” jawabku manja. “ Ini jawabannya” kata ia serta langsung menghajar bibirku tanpa izin semacam supir bus brengsek yang motong jalan orang tanpa kasih lampu sein. Kamipun melanjutkan ciuman kami seperti sejoli pengantin baru. Desahan demi desahan terdengar di kamar kami. Patricia sangat bergairah malam itu semacam lagi kesetanan. Kakakku mulai keletihan serta ia menghentikan Ciumannya seraya mengatakan jika tadi itu merupakan jawabannya dari pertanyaanku. “ Dedek suka kan jawaban dokter cece? Hehe. Gak gunakan ngomong tetapi langsung berperan. Keren kan? Hehehe. Dek. Cece dah letih. Kita bobo ayo. Mari cece peluk kalian. Supaya sembuh” kata kakakku. Saya mengangguk ciri sepakat. Sepakat sebab suka jawaban dari ia serta dikala nya buat tidur. Kepalaku dibenamkan di dadanya yang tidak mengenakan bra itu serta ia pula membelai rambutku dengan lembut. Sesekali ia menyanyikan lagu lagu love songs tahun 70an. Kami berdua memanglah suka lagu lagu tua semacam the Beatles, carpenters, stevie wonder etc. Kami pula dapat serta suka bermain piano. Terkadang kami main berdua bersama sama. Kami mempunyai banyak kesamaan cuma beda kelamin saja. Tidak lama setelah itu, kami berdua tertidur hingga pagi serta bangun buat beraktifitas kembali semacam biasa. Kakakku kali ini lagi libur. Sehabis ia membawakan saya ke sekolah, ia berangkat ke tempat gym. Di situ, ia senantiasa jadi pusat atensi lelaki hidung belang sebab badan serta kecantikannya. Semacam biasa, jam 2 siang, kakakku telah menanti saya dengan motor balapnya. Kala suara motor itu terdengar, seluruh murid di sekolah alihkan pemikirannya ke motor itu. Kakakku membagikan helm nya kepadaku serta menyuruhku mengemudikan motor itu. Suara siulan serta sorakan ditunjukan ke kami berdua. Kakak adik rasa suami istri. Saya juga yang diberikan kehormatan buat bawa motor itu langsung tancap gas serta berangkat dari sekolahan ku diiringi suara suara jahil dari sahabat temanku yang iri. Sehabis hingga rumah, saya langsung serta istirahat. Kakakku mengajakku berangkat ke bioskop nanti malam buat nonton. Kami juga berangkat berdua ke mall buat nonton dengan mobil serta sepanjang kami di dalam mall, kami senantiasa bergandengan tangan semacam pacar. Sehabis kami kembali dari mall, kami berdua ngobrol ngobrol santai di kamar. Dikala mengobrol, kakakku datang datang mendekatiku serta memohon buat duduk di pangkuan ku. Saya meletakkan kakakku di pangkuan ku serta ia menyandarkan kepalanya di dadaku. “ Dek. Kalian ketahui gak suara sangat indah yang sempat cece dengar apa?” Tanya nya kepadaku. “ Apa ce? Suara kentut?” Jawabku meledaknya. “ Bandel. Hehehe. Suara detak jantung dedek. Cece bahagia mencermatinya. Cece betah duduk dipangku ama dedek. Terlebih dikala dedek membelai rambut cece sembari dimainkan. Rasanya aman banget.” Kata nya yang membuatku luluh serta sangat tersentuh. Saya juga mencium keningnya serta ia menutup matanya sebab ia merasa sangat aman di pelukanku. Tidak lama setelah itu saya membaringkan ia di atas ranjang sebab saya telah mulai pegal serta ia menatapku dengan penuh arti kasih sayang. Saya mendekati mukanya serta kami juga berciuman dengan mesra. Kedua tangannya merangkul leherku serta saya memeluk punggungnya dengan erat. Kalian berdua telah mengubah baju kami dengan baju tidur. Ia mengenakan tank top nya serta celana hotpants pendek yang memamerkan kemulusan betis serta paha nya. Saya cuma memakai kaos serta celana pendek biasa sehingga penisku yang telah keras dari tadi menonjol serta bisa memegang dan menggesek gesekan Miss V kakakku yang tertutup oleh celananya. Saya dapat merasakan napas kakakku yang terus menjadi menggebu gebu itu. Ia setelah itu membalikan tubuhku sehingga ia saat ini terletak di atas tubuhku serta terus menciumi bibir ku dengan lembut. Bibir serta lidah kami silih beradu dengan penuh gairah serta rasa cinta. Kakakku kesimpulannya menghentikan ciumannya serta memandang ku dengan penuh nafsu. Pemikiran matanya berbeda dengan lebih dahulu. Ia memandang ku dengan tajam serta kembali menciumi saya dengan lebih liar. Tidak tau telah berapa lama kami berciuman hingga ia merasa letih. Ia membebaskan ciumannya serta mengatakan jika ia sangat mencintaiku serta saya tidak tergantikan di hatinya. Saya pula berkata jika ia pula tidak hendak dapat digantikan oleh siapapun. Ia mulai meneteskan air mata nya sebab terharu dengan perkataan ku tadi serta langsung membaringkan badannya di atasku. Saya juga dengan lembut membelai rambutnya serta saat ini saya yang menyanyikan lagu love song serta buatnya tertidur dengan lelap. Esok paginya ia terbangun serta melihatku belum memejamkan mata.“ Dek. Dedek bobo gak? Cece tadi malam ketiduran. Tubuh dedek aman. Hehehe. Belum lagi dedek tadi malam nyanyi buat cece. Maaf ya dek. Tetapi kan ini hari sabtu. Cece gak kuliah. Dedek gak sekolah. Jadi dedem tidur aja nanti ya sayang.” Katanya sembari mencium bibirku serta membelai rambutku. Saya cuma mengangguk serta langsung memejamkan mataku sebab tidak dapat tidur semalaman. Kurang lebih 6 jam setelah itu, saya terbangun serta langsung mandi. Kakakku telah mempersiapkan santapan. Sehabis mandi, saya makan serta belajar. Ya belajar. Senin udah tes bro. Masak kelayapan. Tekanan pikiran kali ya… Cerita SEX Kakak Kandungku PART 1 Saya belajar dari siang hingga malam. Kakakku dengan setia menemani saya. Ia membiarkan kemilan serta teh pula kopi. Cikal bakal kena asam lambung ini, pikirku. Tetapi bukan permasalahan. Terdapat obat maag yang setia menemaniku pula. Hanya kabar saja. Saya mengambil jurusan ipa. Saya mau jadi arsitek nanti sebab saya berbakat dalam menggambar serta matematikaku pula tercantum yang terbaik di sekolah apalagi guru ku saja hingga mengaku kalah terhadap kepintaranku. Tes kesimpulannya datang. Dari senin hingga jumat. Dengan yakin diri saya mengerjakan seluruh soal soal itu dengan gampang. Sehabis tes berakhir, saya serta kakakku berangkat berdua jalur jalur alias liburan ke Australia sepanjang 1 pekan. Sepanjang kami di situ, kami tetap difoto berdua dengan mesra hingga seluruh sahabat sahabat saya yang melihatnya jadi sangat iri serta cemburu. Tidak sedikit siswi wanita di sekolah itu yang tertarik kepadaku tetapi saya tidak tertarik dengan mereka sebab saya ingin mencari wanita dengan pemikiran berusia. Di lain pihak, terdapat banyak pula mahasiswa yang tergila edan kepada kakakku tetapi seluruh diabaikan olehnya. Kakakku cuma mau fokus mengejar cita citanya serta berakhir kuliah lebih kilat. Ia tidak hirau hendak kehabisan masa mudanya. Buat ia, hura hura lampu disko itu cuma omong kosong tidak bermanfaat. Well… Kami di situ telah nampak semacam sejoli pacar. Ke mana mana berdua serta senantiasa bergandengan tangan kecuali ke toilet universal. Kami tidur bersama 1 kamar serta 1 ranjang pula. Seluruh baik baik saja hingga sesuatu malam, kakakku entah mengapa mengajak saya berendam berdua di bathtub. Tawaran menarik. Kami masih dapat jaga batasan sepanjang ini walaupun saya percaya ia pula rela menyerahkan keperawanan nya kepadaku tetapi saya pula( buat dikala ini) belum ingin mengambilnya. Menyayangi tidak sama dengan nafsu yang identik dengan membuka celana. Dengan membagikan atensi serta kasih sayang itu telah lumayan. Ia menyuruhku buat menunggu dengan tabah di kamar sedangkan ia mempersiapkan air panas buat kami berendam. Dengan tabah saya menunggu hingga setelah itu kakakku memanggil saya buat masuk ke kamar mandi. Ia sendiri telah berendam tetapi badannya tertutup oleh busa busa sehingga tidak nampak jelas serta sialnya… Suek! Nanggung bener sih. Buat kepala atas dasar sakit luar dalam, tetapi gak permasalahan dah. Better than nothing. Kesimpulannya Saya disuruh melepas seluruh baju ku hingga telanjang. “ Udah dek. Gak harus malu. Kan cece dah sempat amati seluruhnya cocok cece urus kalian waktu sakit. Ayo mari dek. Masuk pelan pelan.” Kata ia sembari mengulurkan tangan buat mengajakku berendam berdua dengannya. Saya dengan bahagia hati mencapai tangannya yang lembut serta ia juga tersenyum lebar. “ Dek. Puter balik deh. Cece ingin bersihin punggung kalian dahulu dek.” Kata ia. Saya memutar tubuhku membelakangi ia serta kakakku dengan kedua tangannya yang lembut menyikat punggungnya dengan lembut serta pelan. Sehabis berakhir, ia membilasnya hingga bersih serta ia memeluk saya dari balik sembari berbisik di telingaku,“ I love you”. Saya tersenyum serta memutar tubuhku. Kakakku tersenyum manja serta saya langsung memegang dagunya serta mencium bibirnya dengan mesra. Sehabis itu saya pula mengatakan I love you ke kakakku. Di dalam bathtub itu, ia mensterilkan segala tubuhku tercantum yang di dasar situ. Kala ia memegang kemaluanku, ia tertawa kecil serta mengatakan,“ dedek bandel. Dedek saat ini udah gede. Dahulu cece pula sempat mandiin dedek waktu dedek masih balita. Hehehe. Hanya masih dibantu ama mama. Saat ini cece sendiri yang mandiin dedek. Mari sayang. Cece cium dahulu” katanya sembari meledek serta mencium pipiku. “ Dedek Gak harus malu ya sayang. Dedek kan laki laki. Normal saja lah jika itunya berdiri” kata kakakku dengan lembut sembari tersenyum. “ Yeh. Cece mah. Dedek malu. Eh cece selaku perempuan emang gak terangsang gitu ce? Hehehe” tanyaku penasaran.“ Hmmm bergantung sih dek. Cece mah dapat aja jika ingin. Kita perempuan tuh lebih suka dirangsang secara psychology. Dengan kata kata manis serta pujian. Rangsangan raga mah pula berarti. Tetapi kita perempuan memakai perasaan. Cece gak bisa jadi tertarik jika disuruh bercinta dengan orang yang cece gak sayang. Gak hendak sekalipun ganteng seperti orang orang korea di film drama itu. Mengapa? Sebab cece gak terdapat perasaan cinta. Beda dengan dedek. Cece terdapat perasaan cinta serta sayang. Cece dapat saja terangsang. Heheh” jelasnya dengan panjang lebar sembari tersenyum manis. “ Ce. Hmmm…” saya tidak melanjutkan kata kataku serta langsung membenamkan wajahku di dadanya. Kakakku langsung membelai rambut serta kepala ku dengan lembut. Wajahku pula dibelai oleh nya serta kesimpulannya kami berdua berciuman dengan lembut serta mesra. Kedua tangannya memegang wajahku serta saya memeluk punggungnya hingga dengan tidak terencana saya membebaskan tanduknya. Kakakku bisa jadi ketahui tetapi ia nampak tidak hirau. Selaku adik yang baik( hallah. Pantat ayam bawah. Baik palelogede), saya mengambil handuk itu serta menutup badannya lagi. Ia tersenyum bahagia dikala saya menutupi badannya. Wajahnya nampak sangat riang gembira. Kakakku mengatakan jika ia sangat bahagia dengan sikapku yang sangat gentleman serta sopan. Ia mencium bibirku serta memeluk serta berbisik,“ Dedek. Dedek orang yang pantas buat memandang badan cece. Cece tadi sangat bahagia dengan perilaku dedek. Cece kagum serta salut. 99. 9% tidak hendak terdapat laki laki semacam dedek di dunia ini. Cece kian sayang sama dedek”. Air mata kakakku menetes serta mulai menangis terharu. Saya tidak menebak hendak memperoleh reaksi semacam ini dari kakakku. Pastinya saya sangat bahagia. Ia juga meletakan kepalanya di atas dadaku serta saya membelai rambutnya serta mencium kepalanya. Tidak lama setelah itu, ia mengatakan buat lekas mandi alias bilas sebab sangat lama di bathtub tidak bagus buat kesehatan. Saat sebelum ia berdiri, ia membebaskan lilitan handuknya serta memegang kedua tanganku buat berdiri. Kami berdua berdiri serta aku… memandang segala badan kakakku yang telanjang bundar. Ia tersenyum malu sembari menundukkan kepalanya. Sesekali ia melihatku serta menunduk lagi. Muka menawan serta badan indah ditambah kulit putih lembut dikali Payudaranya sangat sempurna. Tidak sangat besar serta tidak sangat kecil. Perut nya sangar rata, rambut kemaluannya cuma terdapat sedikit serta apik. “ Dek. Saat ini dedek gak penasaran lagi kan? Hehehe. Cece gak gendut kan dek?” Katanya malu malu serta masih menunduk tidak berani memandang mukaku. Saya gemetar tidak berani menanggapi. “ Dek. Jawab dong dek. Hehe.” Kata kakakku manja. Ia pula memandang kemaluanku yang telah membengkak. Ia mencolek kemaluanku serta mengatakan jika saya telah terangsang berat. “ Ce… cece gak salah? Telanjang di depan dedek. Dedek laki laki loh ce.” Kataku gugup. “ Iya cece tauk. Dedek gak denger tadi cece ngomong apa? Hehhe. Hanya dedek yang pantas memandang badan cece.” Kata ia sembari tersenyum serta telah berani menatapku dengan tatapan pula senyuman nya yang menggoda. “ B.. tubuh cece sempurna. Semacam bidadari. A… aku… eeeeee” saya tidak bisa mengatakan apa apa sebab terbius heroin eh kecantikan kakakku serta badannya yang indah itu. Ia langsung memegang tanganku serta keluar dari bathtub menggandeng tanganku. Post navigation Cerita SEX Kakak Kandungku PART 1 Cerita SEX Kakak Kandungku PART 3