Cerita SEX Kakak Kandungku PART 1Cerita SEX Kakak Kandungku PART 1

crtdalam Patricia merupakan wanita yang berumur 25 tahun serta dikala ini lagi kuliah di fakultas medis. Menawan? Jangan ditanya lagi. Saya, Lawrence berumur 18 tahun. Baru saja kelas 3 sma. Patricia merupakan kakak kandung saya.

Orang tua kami tidak sering di rumah sehingga saya serta kakak saya senantiasa berdua tiap hari. Patricia sendiri pula telah ingin menuntaskan kuliah nya. Ia memanglah sangat pintar serta kepintarannya jauh di atas rata rata. Bukan tidak bisa jadi ia sendiri apalagi lebih hebat daripada dosen nya sendiri.

Ikatan saya serta kakak memanglah sangat dekat. Ia sendiri pula sangat mencintai saya semacam pacarnya sendiri. Patricia pula tipikal wanita yang mandiri. Ia pandai mengendalikan waktu serta sangat giat serta tidak suka menghabiskan waktu buat omong kosong tidak jelas dengan sahabat sahabat nya.

Di rumah, Patricia kerap berpakaian terbuka. Tidak tidak sering ia tidak mengenakan bra sehingga saya dapat memandang puting susu nya itu.“ Napa Gak telanjang sekaligus aja sih? Menyiksa lahir batin aja lu!” Kataku dalam hati. Tidak tidak sering pula kakakku ini kerap menggandeng tanganku jika kami berdua lagi keluar rumah semacam ke mall etc.

Tidak sedikit yang mengira jika kami ini merupakan sejoli pacar. Besar badan kami juga… ya nyaris sama.. hanya Saya lebih besar sedikit. 177cm. Kakakku 173 centimeter. Sangat besar buat dimensi perempuan. Sempat sekali ia ditawarkan jadi model tetapi sebab ia fokus dengan kuliah nya, ia menolak.

Kami berdua keturuan Chinese. Papa mama kami senantiasa di luar kota serta belum pasti sebulan 1x mereka kembali. Kalaupun kembali, 3 hari lagi pula menghilang tanpa membagikan berita. Biasa. Bisnis. Kami terdapat seseorang pembantu yang tiba di pagi hari serta kembali di sore hari.

Semenjak dahulu, kedua orang tua kami telah kerap bepergian serta tidak sering kembali. Walhasil kakakku lah yang tiba mewakili kedua orang tuaku. Dikala pengambilan rapor, seluruh sahabat temanku naik yang laki- laki ataupun wanita tetap terpukau oleh kecantikannya.

Banyak yang mengira ia merupakan pacarku sebab kami senantiasa bergandengan tangan. Sahabat sahabat perempuanku banyak yang cemburu serta yang laki laki banyak yang iri. Patricia pula dapat mengendarai motor besar semacam nsr.

Kakakku jika baru kembali kuliah senantiasa saja memeluk diriku serta mencium saya. Awal mulanya saya agak risih tetapi lama lama terbiasa serta mulai timbul nafsu terhadap dirinya. Ia walaupun telah 20 tahun lebih, masih suka bermanja manja dengan diriku.

Kadangkala kami nonton bersama sembari berbaring berdekatan serta kadangkala ia memohon dipangku pula hingga tertidur. Kami kerap tidur berdua serta ia senantiasa mengenakan kaos ku jika tidur serta senantiasa melepas bra nya.

Saya sendiri lama lama terus menjadi nafsu serta Saya memberanikan diri buat mencium kening serta pipi kakakku dikala ia lagi tidur. Nyatanya ia belum tidur serta ia ketahui Tetapi pura pura saja.

Sesuatu malam dikala ia telah tertidur, saya mencium kening serta kopi nya. Entah kenapa kali ini saya penasaran serta berupaya mencium bibirnya. Patricia sangat sangat menawan sekali malam itu serta saya pula terus menjadi tergoda.

Bawah ia emang iseng. Dikala saya berakhir mencium bibirnya, matanya langsung terbuka lebar serta mengagetkan saya.“ Baaaaaaaaa. Bandel ya Dedek.,” katanya sembari tertawa serta mencubit pipiku.

Saya kaget serta ketakutan pula ingin jari tetapi tangan kakakku langsung menahan tubuhku serta memeluknya dari balik. Ia sama sekali tidak marah serta malah tertawa sembari meledek saya.

“ Dedek bandel ya. Hehehe. Dikira cece gak ketahui dedek telah mengapa aja? Mari cece cium dahulu. Muaachh. Dedek dah gede saat ini. Cece kian sayang sama dedek. Hmmmm” katanya sembari memeluk serta mencium pipiku.

“ Ce. Maafin dedek. Soalnya dedek amati cece menawan banget malam ini. Maaf ya ce” kataku dengan penuh ketakutan.

“ Maaf apaan sih dek. Cece bahagia tau. Cece hanya ingin memiliki pacar semacam dedek. Makannya cece gak ingin pacaran dahulu hingga saat ini.. ingin cari laki- laki semacam dedek mah sulit” kata ia.

Saya juga membebaskan dekapan itu serta memeluknya kembali pula mencium keningnya.“ Ce. Dedek pula ingin memiliki pacar menawan semacam cece tetapi gak hendak terdapat. Saya hanya sayang cece saja” kataku kepadanya yang membuat ia tersenyum centil dan memegang dagu ku.

dek. Hmmmm.. emang dedek Gak dapat menciptakan wanita yang lebih baik dari cece? Hehehe.

belum ketemu sih ce. Terdapat pula belum pasti senyaman sama cece.

nanti pula ketemu kok dedek sayang. Dek. Dah malam. Dedek bobo ayo. Cece ingin dipeluk ama dedek malam ini. Boleh kan dek? Hehehe..

ok ce. Mari saya peluk ce. Hiya hiya. Hehehe

Kami berdua juga tertidur dengan lelap hingga esok pagi. Kami berdua bangun serta bersiap siap buat berangkat. Patricia hendak ke kampus serta ia hendak mengantar saya ke sekolahan ku. Saya masih di kelas 3 sma dikala ini serta bersekolah di salah 1 sekolah international di bunda kota.

Ia senantiasa menggunakam motor balap kesayangannya itu. Tiap kali sahabat temanku di sekolah mendengar suara motor balap, mereka seluruh langsung alihkan pemikirannya ke kami terlebih mereka ingin memandang kakakku. tetapi sia sia sebab tertutup helm.

Jam 2 siang, saya berakhir sekolah serta menunggu kakakku menjemput saya di taman sekolah. Sehabis ia datang, kami langsung kembali ke rumah. Tiap kali kakakku melepas helm dari kepalanya, rambutnya yang indah itu langsung terurai sembari menggoyang goyangkan kepalanya dan menebarkan ketombe nya( bohong kok.

Sehabis itu, kami berdua membereskan rumah seadanya sebab saat sebelum nya telah dibersihkan oleh pembantu yang telah kembali. Terdapat yang tidak beres dengan diriku hari ini. Kepalaku tiba- tiba sakit serta saya merasa demam.

Saya setelah itu meminum obat serta mandi. Saya awal mulanya berpikir jika ini cuma indikasi demam saja alias bukan demam sungguh- sungguh. Nyatanya sehabis mandi, demam ini senantiasa terdapat serta tidak kunjung sembuh.

Saya setelah itu memohon obat ke kakakku. Ia yang di fakultas medis pasti sangat sering di dengar dengan perihal ini. Bertingkah selayaknya professional, ia menyuruhku berbaring serta membuka bajuku dan memakai stethoscopes buat mengecek detak jantung ku yang terus menjadi kencang sebab terdapat perempuan menawan di depanku.

“ Halllaah. Masalah sepele. Dedek sayang dah minum obat kan tadi?”

“ Udah ce. Tuh paracetamol. Tetapi gak kunjung sembuh.”

“ Tabah dedek sayang. Nanti jika gak sembuh, cece beliin obat buat dedek. Dedek bobo dahulu ya. Nanti cece buatin bubur kesukaan kalian.” Katanya sembari mengusap rambutku.

“ Malas makan ah ce. Gak nafsu” katakuàgak ngambek

“ Jika cece suapin ingin kan?” Ledek Patricia

“ Itu mah dengan bahagia hati ce” kataku tersenyum usil.

“ Bandel. Heheh. Nanti cece membawa ke kamar ya dek. Dedek berbaring aja ya. Ayo ke kamar dahulu” kata Patricia sembari menggenggam tanganku serta menuntun saya ke kamar kami tidur. Ya kami kerap tidur berdua.

Saya disuruh tiduran di tempat tidur serta ia menyelimuti saya dan mencium pipi serta keningnya dengan penuh kasih sayang. Sehabis itu ia langsung kabur mengarah ke dapur buat membuat bubur dari beras yang telah sirna.

Saya berbaring serta pelan pelan mata ini jadi terus menjadi berat semacam beban hidup. Kesimpulannya Saya tertidur juga… Saya setelah itu merasakan suatu di bibirku, rasanya semacam disedot. Saya kira kakakku iseng memakai vacuum cleaner buat membangunkan saya( jangan dicoba di rumah ya).

Saya pelan pelan membuka mataku serta yang saya amati awal kali merupakan kakakku yang lagi memejamkan matanya. Ia lagi menciumi bibirku. Saya langsung membuka mataku serta membalas ciumannya. Sial bawah. Ia malah menyudahi serta meledek.

“ Yeay. Dedek dah bangun. Mari cece suapin. Buka mulutnya mari. Aaaaaaa” kata Patricia. Saya juga membuka mulutku serta ia memasukan bubur itu dengan sendok ke mulutku. Masak gunakan sekop.

Dalam waktu pendek saja, bubur itu habis. Ia membagikan Saya air hangat segelas serta menyuruhku meminumnya. Saya terus menjadi sayang dengan dirinya serta pula tidak malu bermanja manja dengannya..

Sehabis minum air hangat itu, ia menyuruhku tiduran di ranjang. Patricia telah tidak terdapat lagi yang wajib dikerjakan. Ia setelah itu tiduran di samping ku serta memelukku di badan nya… pas di payudaranya. Bukan ngantuk, malah darah ini jadi mendidih. Bukan marah bukan gerah tetapi bergairah walaupun wajib sedarah.

Ia tidak cuma memelukku tetapi pula mengusap serta membelai rambut saya dengan lembut serta penuh kasih sayang. Sesekali ia mencium keningku serta malah menyanyikan lagu love songs dengan lembut serta merdu.

Saya pula bimbang. Pengobatan apaan coba nih? Ingin memohon dikelonin apa ingin mengobati penderita tanpa obat? Ah asal sembuh aja dah… demam gak lezat. Ya sakit mana terdapat yang lezat? Tidak lama setelah itu saya tertidur lelap hingga esok pagi.

Kala saya bangun di pagi hari, kakakku telah tidak terdapat( bukan wafat dunia ya) di tempat. Saya masih sangat lemah buat bangun. Saya tidak masuk sekolah hari ini serta datang datang pintu dibuka. Kakakku tiba bawa vaksin berisi air hangat serta selembar kain.

“ce. Cece gak kuliah?”

“gak dek. Cece kan off hari ini. Cece hendak rawat serta urus dedek seharian. Kalian telah membaik belum dek?”

“dah ce. Gak harus lah ce. Dedek gak gimana banget kok. Saya dah mendingan sih. Hanya pegel aja”

“iya dedek sayang. Itu masih belum sehat namanya. Dek. Tadi pagi pagi cece dah bangun buat bubur buat dedek. Dedek saat ini buka pakaian sama celana dahulu mari. Cece ingin bersihin tubuh dedek.”

“hah?? Buka pakaian sama celana? Telanjang gitu ce?”

“iya lah dek. Dah ayo gak harus malu dek. Dahulu waktu dedek masih kecil pula cece kerap amati dedek dimandiin mami kok. Jadi cece dah ketahui dalamannya dedek seperti gimana. Hiya hiya. Lagian cece kan dokter nanti. Amati ginian mah gak aneh lagi. Ayo buka pakaian nya mari. Jika gak ingin ya cece bukain ya.”

“ter… terserah cece dah. Saya penderita mah pasrah aja.”

“jika seluruh penderita dapat bekerja sama semacam ini mah.. asyik dah. Buat hidup lebih mudah… cece buka seluruh pakaian kalian ya dek…”

Kesimpulannya kakakku yang menawan itu membuka seluruh baju saya hingga saya telanjang bundar. Saya tidak menebak serta tidak dapat berbuat banyak sebab tubuhku sangat lemah serta pegal. Kakakku dikala itu cuma mengenakan tank top abu abu tanpa bra serta celana pendek bercorak gelap.

Walaupun penampilan kakakku sangat menantang serta memicu, saya tidak dapat ereksi sebab letih dah lemah. Dikala kakakku memandang kemaluan ku, ia tertawa kecil sebab lagi melempem. Dengan pelan dekameter tabah pula rasa kasih sayang kakaknya ke adiknya, ia mensterilkan badan ku mulai dari muka, leher, dada, tangan hingga perut.

Bagian itu, ia masih saja pernah meledek.“ Kecil seperti waktu dedek masih kecil tuh. Hiihihih. Colek ah… hihihi” katanya sembari tertawa serta mencolek penis ku yang memanglah belum ereksi dikala itu. Sehabis menghabiskan kain itu, ia mensterilkan kemaluan ku dengan cermat.

Saya dapat merasakan tangannya yang lembut itu memegang seluruh permukaan penisku. Walaupun saya belum ereksi, saya mulai terangsang terlebih kala ia pula mulai mensterilkan selangakangann saya. Tidak tahan lagi, penis saya kesimpulannya ereksi serta kakakku tertawa.

“ Hiya hiya. Haha. Dedek bandel. Dedek dah gede. Dah dapat berdiri burungnya. Untung dah disunat ya dek. Jika belum, ingin gak cece sama temen temen cece sunat in dedek nanti. Burung dedek dipajang rame rame. Hiya hiya. Asyik kan dek. Hehehe” katanya sembari tertawa.

Kakakku yang usil itu baru saja mensterilkan pahaku serta betisku, namum semenjak sang otong bangkit, kakakku kembali mensterilkan penisku lagi.

“ Hiya hiya. Besar serta keras. Terdapat urat pula. Seperti binaraga nih burung dedek. Hehehe. Tadi sementara itu lucu tuh. Kecil ngumpet. Hehehe. Memiliki dedek tercantum gede loh.” Kata kakakku sembari cengengesan.

“ Eh cece. Malu mah ce. Emang gede banget apa memiliki ku? Hiya…” kataku sembari meledek.

“ Iya Dek. Memiliki dedek gede. Bersih saat ini nih burung. Hehehe. Muach” kata kakakku sembari mengecil penisku.

“ Eh. Terangsang ya… hayooo. Apa nih? Coba cece pegang. Hehehe. Terdapat air apa nih di atas? Hehehe. Cairan pre cum. Hiiiii.. dedek cabul. Heheh. Terangsang ya amati cece? Apa terangsang sebab dimandikan? Ini baru di lap doang dek. Hehehe” kata Patricia sembari melekatkan jari telunjuknya di ujung penisku serta memainkan cairan pre cum saya.

Sehabis itu, kakakku mensterilkan penis ku lagi serta mensterilkan tangannya. Setelah itu ia tiba mengantarkan saya baju baru serta mengantarkan saya bubur semangkuk. Saya setelah itu disuapi lagi oleh nya. Rasa nafsu serta cinta bersatu serta bergumul di hatiku saat ini.

Saya kadangkala berpikir serta berharap mudah- mudahan kami berdua hidup abadi bersama awet muda sebab bagiku, kakakku merupakan yang terbaik untukku. Ia tidak hendak sempat tergantikan. Saya sangat sayang ia walaupun ia kakak kandung ku.

Seharian kakakku dengan tabah serta penuh kasih sayang menjaga diriku. Saya merasa terharu serta terus menjadi sayang kepadanya. Kakakku mengatakan jika saya dah sehat sebab panas tubuhku telah menyusut tetapi masih belum sembuh total alias masih lemas buat bergerak.

Ia dengan pelan membawaku ke kamar mandi buat dimandikan. Cuma mendengar kata ajaib itu saja, saya telah terangsang. Penis ku langsung tegak berdiri serta ia melepas seluruh pakaianku hingga telanjang.

“ Ayo Dek mari. Cece mandiin kalian dahulu. Habis Ini kalian hendak lebih sehat. Tabah ya dedek sayang. Heheh.” Katanya dengan senyum manisnya. Saya juga dimandikan oleh kakakku hingga bersih. Ia memakai tank top nya yang bercorak gelap tanpa bra serta celana hotpants nya bercorak abu abu.

Seluruh tubuhku dijamah serta dijamah olehnya tercantum kemaluan ku yang telah tegak berdiri dari tadi. Ia tersenyum sembari tertawa kecil dikala mensterilkan kemaluan ku. Seluruh bagian penisku diraba serta dibersihkan. Sehabis berakhir dimandikan, saya dibawa ke kamar serta disuruh berpakaian.

Ia menyuruhku buat senantiasa tiduran serta menunggunya sebab ia ingin memanaskan bubur buat ku nanti. Sehabis makan bubur, saya diberikan obat. 3 jam setelah itu Saya telah pulih total. Di malam yang sama, ia masih dengan setia tiduran di sampingku..

Kami ngobrol ngobrol sepanjang 3 jam hingga saya merasa letih serta tertidur. Patricia tidak sempat meninggalkanku dikala saya tidur. Sesekali ia menciumi pipi serta membelai rambutku dengan lembut serta penuh cinta.

Di dikala saya terbangun, ia langsung memelukku serta menyanyikan lagu love song. Suara kakakku sangat merdu. Ia pula terdapat bakat menyanyi tetapi ia memilah buat jadi dokter. Perilakunya sangat sangat keibuan walaupun umurnya masih muda.

Besok harinya jam 5 pagi saya terbangun. Tidak ketahui telah berapa lama saya terdapat di alam mimpi. Saya memandang kakakku masih tertidur lelap. Ia tentu merasa letih sebab telah menjaga serta melindungi saya seharian. Saya setelah itu membelai rambutnya yang indah itu serta mencium bibirnya serta pipinya.

Saya juga kembali berbaring lagi serta masih memandang dirinya yang masih tidur nyenyak sembari kugenggam serta kucium tangannya. Tidak lama setelah itu, ia terbangun serta saya pura pura tidur. Ia nyatanya ketahui jika saya pura pura tidur. Kakakku setelah itu mencium bibirku serta membelai mukaku dengan lembut.

“ Dek. Udah gak harus pura pura tidur. Cece dah ketahui kalian dari tadi mengapa aja. Hehehe. Dedek bandel.” Katanya sembari tertawa serta kembali memeluk ku dengan hangat serta erat.

“ Hiya hiya cece sayang. Hehee. Dah bangun ce? Ce.. makasih ya dah jagain saya dari kemarin. Saya sayang cece.” Kataku sembari mencium bibirnya lagi.

“ Dedek memanglah anak manis. Cece pula sayang sama dedek kok. Dedek jangan bandel ya. Sekolah yang giat. Jangan pacaran Dahulu dek. Nanti cece cemburu. Hehhee” kata kakakku sembari menciumi bibirku lagi.

“ Iya ce. Dedek ketahui. Cece kan kerap amati reports card( rapor) dedek. Mana terdapat yang jeblok? Bagus seluruh kan? Hehehe. Cece tau gak jika cece ke sekolah ambil rapor, seluruh temen temen saya pada menyanjung cece loh.. hiya hiya… Heheh.. terlebih cocok ingin kembali ambil rapor, cece kan suka gandeng tangan saya..

“ Hehehe.. siapa Dahulu dong dedek nya? Hehehe… Dedek ganteng.. hihihi. Temen temen cece pula banyak yang seneng ama dedek. Banyak yang bilang jika kita jalur, kita seperti orang pacaran dek” kata kakakku sembari menggenggam kedua tanganku.

By adminmg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *