CRTDALAM Shierlen tersenyum manis, tubuh gadis itu meliuk-liuk indah ditengah ruangan, desahan-desahan nafasnya terdengar dalam sebuah irama yang teratur, “Nnhhh…aaahhhh…aahhhhhhhh” Matanya yang sipit menatap keempat laki-laki itu dengan tatapan yang nakal, perlahan-lahan Shierlen membuka kancing baju seragam sekolahnya, sambil terus meliukkan tubuhnya dalam gerakan-gerakan yang erotis, satu persatu seragam sekolah gadis itu terlepas dari tubuhnya. Sepasang payudara Shierlen bergoyang-goyang dengan lembut mengikuti gerakan tubuh gadis itu, pinggul gadis itu bergoyang dengan lembut seakan-akan mengajak keempat laki-laki bertampang sangar itu agar segera menikmati kehangatan tubuh gadis bermata sipit itu. Keempat laki-laki berwajah sangar yang tengah duduk, kini dengan terburu-buru membuka pakaian mereka masing-masing, tidak membutuhkan waktu lama ketika keempat Batang kemaluan yang hitam dan bau, teracung-acung menghampiri gadis itu. Shierlen kini dikepung oleh empat batang kemaluan yang sudah siap untuk menghujam dan mereguk habis kenikmatan dari tubuh gadis cantik bermata sipit itu. Gadis itu tertawa kecil kemudian ia berlutut seakan-akan menyerah dalam todongan empat buah tombak tumpul yang terangguk-angguk, mulut shierlen mengemut kepala kemaluan Bang Somad, sedangkan kedua tangannya mengocok-ngocok batang kemaluan Bang Dadang dan Aryo. Bang Maman ikut berlutut dibelakang Shierlen, kedua tangannya meremas-remas payudara gadis itu dari belakang, kemudian jari tangannya mencubit dan menarik-narik puting susunya, sesekali dipelintir-pelintirnya puting itu sampai Shierlen merintih keenakan. “Shier… jangan Si Somad doang dong!! gantian atuh ngemutnya..!” “Iya nih.. Emutin kontol gua..juga dong!” Shierlen mulai bergantian melumat dan mengemut-ngemut kemaluan ketiga orang itu yang terkekeh keenakan “Mmmmmhh…cepp…ckkk…ckkk” mulut gadis itu berdecak-decak ketika mengulumi tiga batang penis yang hitam dan baunya tidak sedap. Pinggul Shierlen diangkat sedikit keatas kemudian Bang Maman mengarahkan kepala penisnya menggesek-gesek bibir vagina gadis itu, setelah dirasakan pas barulah Bang Maman menggerakkan kemaluannya dalam sebuah irama yang menyentak-nyentak, berusaha memasuki lubang vagina Shierlen. “Awww…!” satu sentakan yang kasar dan kuat membuat gadis itu menjerit kecil, kepalanya tengadah keatas, matanya yang sipit terpejam-pejam, bibirnya sedikit terbuka, ada suara-suara lirih yang keluar dari bibir mungil gadis itu ketika Bang Maman menekan kemaluannya semakin dalam, Bang Aryo berlutut dihadapan disebelah kanan Shierlen, sedangkan Bang Maman berlutut disebelah kini gadis itu, tangan mereka bergerak mengelus -ngelus induk payudara Shierlen sebelah bawah, sesekali-mereka meremas kuat-kuat induk payudara gadis itu sampai pemiliknya melenguh panjang. “Hemmm…ummmmmmh” lenguhan gadis itu tertahan ditenggorokannya ketika Bang Somad menarik kepala Shierlen sambil menjejalkan kemaluannya kedalam mulut gadis Chinese itu. “Moyyy…, lu kudu sering bolos ! paya bisa sering gua ewe ya !” kata Bang Maman sambil menjambak rambut Shierlen sehingga kepalanya terangkat keatas, batang kemaluannya keluar masuk perlahan-lahan, sepertinya Bang Maman sedang meresapi jepitan memek Shierlen yang seret, peret dibatang kemaluannya. “Ehhh… sapa kemaren nama lu ? Sherina ya ?” Tanya Bang Maman sambil memaju mundurkan batang kemaluannya semakin kuat merojok-rojok lubang memek gadis itu. “Shier… len…., Ahhhh.. Mmmmmmhhh”Shierlen menjawab dengan terputus-putus, karena sodokan-sodokan Bang Maman yang semakin kasar dan liar. “Sherina mah penyanyi cilik di TV itu atuh!” Bang Somad menimpali sambil menggerakkan batang kemaluannya maju mundur, terkadang gadis itu tiba-tiba menarik kepalanya ketika merasakan kepala kemaluan Bang Somad menyelinap terlalu dalam menusuk kerongkongannya. “Cilik gimana? Dulu cilik tapi karang mah ngak lagi kali..! Duhhh susu…” Bang Aryo menundukkan kepalanya dan lidahnya menggeliat-geliat menggelitiki puting susu Shierlen, Bang Dadang tidak mau kalah berkali-kali mulutnya mengecup dan melumat -lumat puncak buah dadanya. Shierlen melepaskan batang kemaluan Bang Somad, gadis itu memejamkan matanya menikmati serangan-serangan Bang Aryo dan Bang Dadang dibuah dadanya yang membuntal semakin padat terutama sodokan-sodokan Bang Maman yang semakin kuat “Keplokkk… keplokkkk… keplokkkkkk” suara itu terdengar dengan keras berbaur dengan rintihan dan erangan lirih Shierlen. “Yeee.., elu Shier!! gimana sih kerjaan ngak beres !! emut atuh !!!” Bang Somad uring-uringan , tangannya menarik kepala Shierlen dan menekankan kepala gadis itu kearah kemaluannya, Shierlen membuka mulutnya kembali dan menerima kemaluan Bang Somad yang kini kembali menyesaki rongga mulut gadis Chinese itu. ****************** Sementara itu Misdi juga sedang sibuk menguliahi Fitri, “Sini.., nah duduk disitu…!” dengan tegas Misdi menyuruh Fitri duduk dipinggiran ranjang, wajah Fitri tampak sendu menatap kebawah. “Fitri… , mulai sekarang kamu ngak boleh berhubungan dengan Anto lagi!” si kecil Misdi mengeluarkan titahnya. “Sebenarnya apa sih yang kurang dari diriku..?!, sampai sampai kamu mencari laki-laki lain di luaran ?” jagoan kecil kita mempromosikan dirinya. Nafas Misdi ngos-ngosan karena cemburu bercampur nafsu, sudah berhari-hari Indian kecil kita ngak diberi “makan”, matanya terus memperhatikan payudara Fitri yang masih bersembunyi ketakutan dibalik pakaian seragam yang dikenakannnya. “Aku ini gantenggg, lucu…, gagahh, dan imut !!” si kecil berwajah mesum itu mengelu-elukan dirinya sendiri. “Nahhh sekarang, coba kamu buka baju kamu !” Misdi memberikan perintah lebih lanjut. Dengan malas Fitri melepaskan kancing baju seragamnya satu persatu kemudian gadis itu membuka baju seragamnya. “BHnya juga ” Si kecil tambah ngelunjak, mata Fitri tampak kosong ketika ia menuruti keinginan Misdi. “Nahh…! Coba diperhatikan dan didengar baik-baik! Segala keindahan dan kemulusan payudara lu plus body lu yang yahud dan seksi itu, asli milik Misdi seorang !” Misdi menatap dengan tatapan yang meyakinkan, jagoan kecil kita tersenyum nakal sambil mengelus-ngelus puncak buah dada Fitri. Misdi naik dan menekan bahu Fitri agar gadis itu terlentang sedangkan kedua kakinya terjuntai dipinggiran ranjang, sambil memegangi kedua bahu gadis itu Misdi mendekatkan bibirnya dan melumat bibir Fitri, Fitri sedikit terisak menangis, ada sebutir air mata yang mengalir dari sudut matanya yang sipit. “Cuphhh… Cuphhh… jangan nangis..dongg!, udah lama banget kan kita ngak bersenang-senang he he he” Misdi membujuk Fitri Diniyani yang masih terisak. Mata Fitri bertatapan dengan mata Misdi, kemudian mata Fitri terpejam ketika Misdi kembali mengulum bibirnya yang mungil, Misdi tampak rakus menghisap mulut gadis itu sampai air ludah Fitri agak mengering disedot-sedot olehnya. Tangan Misdi mengelus-ngelus rambut Fitri, beberapa kali dielusnya pipi Fitri sampai akhirnya gadis itu berhenti menangis, kedua tangan Fitri mendekap kepala Misdi yang bergerak-gerak dilehernya, Misdi tampak rakus menciumi leher Fitri si bintang pelajar. “Sshhh… Ssssshhh Aaahhhh…” desahan suara Fitri terdengar semakin memburu, ciuman Misdi semakin turun dan kini hinggap dipuncak buah dada Fitri, tubuh gadis itu tampak kejang-kejang seiring dengan semakin kuatnya hisapan misdi dipayudaranya. “Owww. Akhhhh… jangan Mm Ouhhh Mmisdii. Ihhhh” tangan Fitri berusaha menyingkirkan kepala si kecil Misdi karena sudah beberapa kali mulut Misdi mengigit-gigit kecil puting susunya namun tangan Misdi menangkap kedua tangan Fitri dan merentangkan kedua tangan gadis itu kesamping. Gadis itu menggeser-geserkan punggungnya berusaha menghindari kebuasan mulut Misdi, tangan Misdi membelit dan mulutnya semakin buas mengecup, menggelitiki puting susu Fitri sampai mengigit-gigit puncak payudara Fitri dengan gemas sehingga gadis itu meronta-ronta. “Waduhhh Fitt ! diem donggg!” Misdi protes karena gerakannya menjadi terganggu karena rontaan-rontaan gadis yang sedang ditindihnya. “Aduhhh! Misdi nga mau ahhh… jangan digigit gitu Owwww!!!” Fitri juga protes karena gigitan-gigitan misdi yang nakal. “Yaw dahhh!! Tapi kamu diam ya, he he he” Misdi cengengensan , wajah sirambut poni bertambah mesum ketika memandangi buah dada gadis itu, jari telunjuk Misdi memutari putting Susu Fitri yang sudah mengeras, tangan sikecil Misdi mengelusi buah dada gadis itu, mata Fitri sampai terpejam-pejam keenakan , bibirnya sedikit terbuka dan mendesis-desis. “nyusu dulu Ahhhh…., he he he MMMM MMMMHHHH” gumam Misdi yang sedang asik mengemut-ngemut buah dada Fitri, Misdi benar-benar kehausan, hisapan – hisapan kuat Misdi membuat bukit susu Fitri menjadi kemerahan, butir-butir keringat lembut membuat payudara gadis itu semakin mengkilap indah dibawah sinar lampu dikamar gadis itu. Ciuman-ciuman Misdi menjalar kebelahan dada, lidahnya menjilati belahan dada gadis itu, ciumannya kemudian terus turun kearah selangkangan Fitri, setelah mengendus-ngendus sesaat lidah Misdi mengorek-ngorek belahan bibir vagina gadis itu. Hisapan dan ciuman liar Misdi membuat nafsu Fitri semakin memuncak dan akhirnya jebollah cairan kenikmatan itu tanpa dapat dibendung lagi “Ahhhhhhhhhhhhhh….!! Crrr Crrrttt” Fitri meliukkan tubuhnya, mengejang kemudian terdiam seribu bahasa. Misdi masih belum puas, ia merangkak naik dan mengemut-ngemut payudara gadis itu, lidahnya bergerak kesana kemari seperti gerakan orang sedang menyapu. Sesekali gadis itu menahan kepala si kecil Misdi yang masih rakus menghisap-hisap puncak buah dada gadis bermata sipit itu, tangan Misdi menggengam induk buah dada Fitri dan kemudian meremas-remasnya dalam sebuah gerakan yang teratur, lidahnya bergerak mengulas-ngulas melingkari puting susu gadis itu, sesekali lidah itu mengorek-ngorek puting susu Fitri, tangan Misdi tidak mau diam meremas-remas induk payudara gadis itu. ************************ Di tempat yang berbeda, Shierlen pun memekik kecil ketika akhirnya Bang Maman berhasil menguras habis pertahanan gadis itu. “Crrrrttt.. Crrrttttttt” cairan itu keluar berdenyut-denyut diiringi rasa nikmat yang membuat tubuh Shierlen mengejang, lendir-lendir lengket namun licin itu kini terdengar semakin keras membuat suara berkecipak – kecipak, Ketika Bang Maman semakin kuat memompa lubang seret itu dan “Argggg..!! Houhhhhhh..Kecrottttt…Crottttt ” Bang Maman menggeram-geram sebelum akhirnya menusukkan batang kemaluannya dalam-dalam. Bang Somad menarik tubuh Shierlen, gadis itu cuma dapat mengikuti keinginan Bang Somad yang menarik tubuhnya dengan kasar, laki-laki berwajah sangar itu menggesek sambil menekan-nekankan kepala penisnya ke lubang vagina Shierlen, beberapa kali kepala penisnya tergelincir. “Duhhh..!! ngangkang dongg !! gimana sih lu! ” Bang Somad sewot dan membentak agar gadis itu segera mengangkangkan kedua pahanya. Shierlen menggigit bibirnya ketika merasakan kepala penis Bang Somad mendesak masuk dengan paksa, gerakan-gerakan bang Somad cenderung kasar dan brutal. “Bang.. pelann….,plannnhh Ahhhhhh….” Shierlen berpegangan pada kedua bahu Bang Somad. “Udah..! Lu diem aja.. Ungghhh Arggg…! Tau beres he he he” kedua tangan bang Somad mendekap buah pantat Shierlen kemudian sambil menekankan batang kemaluannya kuat kuat kedua tangannya menarik buah pantat Shierlen. Pinggang Shierlen melenting kebelakang mirip seperti sebuah busur, “Aowwww !! Akhhhhh… Mmmhh” Shierlen merengek-rengek ketika Bang Somad mengocok-ngocok lubang vaginanya kuat-kuat, berkali-kali gadis itu terpekik ketika Bang Somad menyentakkan batang kemaluannya menghantam vagina gadis bermata sipit itu. “Wahhh…!! Nggak adil nih!! Moyyy bagian gua mana…” Bang Aryo menggesek-gesekkan kepala penisnya dibelahan buah pantat Shierlen, tubuh Shierlen terdorong-dorong disebelah bawah ketika Bang Aryo, berkali-kali menghentakkan kemaluannya dengan kasar, satu pekikan panjang menjadi sebuah pertanda kesuksesan Bang Aryo menjebol lubang anus gadis itu. “Unggghhhhhhh…. ! aduhh duhhhh….. Shhhh” gerakan Bang Aryo yang kasar membuat Shierlen meringis-ringis kesakitan, terkadang mulut Shierlen menganga lebar, kedua matanya membeliak merasakan sodokan-sodokan kasar dilubang anus dan lubang vaginanya. “Hehehe…”Bang Dadang menarik kepala Shierlen, mulutnya langsung menyumpal bibir gadis itu yang sedang meringis-ringis, tangan Bang Dadang merayap meremas-remas induk buah dada Shierlen, suara rintik-rintik gerimis yang jatuh diatas genteng mengiringi suara-suara berkecipak basah didalam rumah bertipe SSSS (sangat sangat sederhana sekali), tubuh mulus gadis cantik bermata sipit itu dikerubuti oleh tiga orang laki-laki bertubuh hitam berwajah sangar dan bengis. Shierlen berbaring lemas diatas kasur kapuk dekil, nafasnya masih terengah-engah, tangan tangan nakal tidak pernah bosan merayapi tubuhnya yang mulus. Bibir Shierlen tersenyum menatap wajah Bang Somad yang begitu dekat dengan wajahnya, beberapa kali bibir Bang Somad memangut bibir mungil Shierlen dengan kasar. “Mau nyobain temanku ngak ?” Keempat orang laki-laki itu menghentikan aksinya… “Masih perawan lohhh… hihihi” Shierlen cekikikan sambil memberikan sebuah rencana yang sudah tersusun rapih untuk Fitri. “Bagus.. ha ha ha!” Keempat orang laki-laki itu tertawa senang mendengar rencana Shierlen, kemudian mereka kembali menggeluti kembali tubuh gadis Chinese itu, yang mungil dan sudah berceceran keringat ditubuhnya, rintik-rintik gerimis diluar semakin kecil namun keringat Shierlen semakin banyak membanjiri tubuhnya yang halus dan lembut, kali ini Shierlen digilir oleh keempat orang laki-laki itu sampai mereka puas menyalurkan nafsu binatangnya. *************************** Sementara itu Misdipun terkekeh-kekeh puas, tangannya menutup pintu kamar Fitri. Ia berjalan kedepan rumah dan memutari blok mencari tukang mie baso langganannya.. “Bang… bakso seporsi he he he” Misdi cengengesan, kemudian Indian kecil kita dengan lahap menghabiskan semangkuk mie bakso kesukaannya, Misdi menguras saku celananya untuk membayar semangkuk bakso yang sudah masuk keperutnya, sambil bersiul-siul Misdi melenggang melangkahkan kakinya kembali “kesarangnya” Siulan Misdi terhenti, matanya melotot melihat goyangan pinggul sesosok tubuh berstoking hitam, dengan bentuk tubuh yang berlekuk indah, mendadak sikecil Misdi cengengesan sambil meleletkan lidahnya. Misdi mengintai dan mengikuti wanita berstoking coklat dengan goyangan pinggul yang yahud. Tiba-tiba kunci milik sesosok tubuh itu terjatuh, pemilik kunci itu menungging untuk mengambil kunci miliknya yang terjatuh. Mata Misdi berkedip-kedip mesum, tangannya yang jahil terjulur dan mencolek pantat orang itu dan… YESSSS…, KENAAAAAAA !!!!!! “He he he… “sikecil Misdi terkekeh-kekeh ketika orang itu tersentak kaget, Namun kekagetan orang itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan kejutan untuk Indian kecil kita yang mesum, ketika orang itu membalikkan tubuhnya yang berlekuk…..,(Red : WHOAAAAAAAAAAAAAW ?????? TOBAT DAHHHHHHHHH !!! APAAN TUHHH !!!!!…) “Aihhhh…, luchunya, anak siapa ini, godhain eke yachhh..” si banci menundukkan tubuhnya dan mencubit gemas pipi jagoan kecil kita, jagoan kita mendadak meriang panas dingin, mulutnya terbuka lebar. “Heuggghh… IHHHHHH!!! To. Too.. Toloooooooongggg!!!” Jagoan kita yang imut ngacir, ketakutan setengah mati, si banci mengejar-ngejarnya mirip kaya pesawat F16 yang lagi berkejaran diudara. “Whuaaaaaaa…….!! Euhhh!! Fittttttt!!! Toloonggg gua Fit !!” Misdi berlari dan berlindung dibalik tubuh gadis cantik berseragam SMA yang sedang mencari-cari seseorang, kayanya sih nyariin si Misdi deh.. ”Ehhh.. ! Maaf, ada apa ya ?” Fitri menepiskan tangan si banci yang terjulur kearah Misdi “Duhh… anak ini bikin gemes dehhhh, lucu amatttt, piaraan Sis ya ? buat eke aja ya..”si banci cengengesan. “Huuu… Huuuu… huuuuu!! Sumpah!!! gua ngak mauu…!ngakkk Mauuu! Huuuu” tangisan Misdi mengundang orang-orang disekitar situ untuk berkerumun. Fitri berusaha meredakan ketegangan antara Misdi dan si banci, akhirnya dengan bantuan warga yang berkerumun perseteruan antara jagoan kecil kita dan sibanci dapat diselesaikan. Fitri tersenyum-senyum,sebenarnya ingin ketawa ngakak tapi nggak tega, tangannya menggandeng tangan Misdi yang masih sesegukan menangis, wajah si kecil berambut poni masih shock, rada-rada bengong. *********************** Siang hari sepulang sekolah, pada hari sabtu, seorang gadis cantik berdiri dihadapan pintu rumah Fitri Diniyani, “Fittt… hari ini kamu nginep dirumahku yuk..” Shierlen membujuk Fitri untuk mengikuti kemauannya. “Ayooo Donggg Fittt…, lagian tar hari senen kan kebetulan libur juga..” Shierlen kembali mendesak, ketika ia melihat Fitri agak ragu-ragu. “Emm, Gimana ya ? Aku bilang ama nyokap dulu deh..” Fitri masuk kedalam, Shierlen tersenyum-senyum sambil menunggu didepan pintu. ————— Tanpa diketahui oleh siapapun, sesosok tubuh kurus pendek menyelinap kedalam mobil kijang milik Shierlen, kemudian si pendek membaringkan tubuhnya dibawah kursi dibangku paling belakang mobil itu sehingga tubuhnya tersembunyi “Enak aja.. pasti gue mau ditinggal lagi… he he he, untung wa pinter nehhh Hue he he he” sikecil tertawa-tawa senang. ————— Shierlen mengandeng tangan Fitri , tidak berapa lama mobil Shierlen melaju dengan kencang. “Shier… ini kemana ya ?” Fitri bertanya keheranan karena kini mereka semakin jauh dari keramaian. “Setelah ini.., ngak akan ada yang dapat memisahkan kita lagi Fit.., aku yakin kamu pasti suka..” Shierlen berkata dalam hati , gadis itu hanya tersenyum penuh arti. Fitri memandangi Shierlen,ia bertanya-tanya kemanakan Shierlen akan membawanya. Shierlen menghentikan mobilnya disebuah rumah SSSS, kemudian Shierlen menggandeng tangan Fitri masuk kedalam rumah itu, rumah itu masih kosong, tanpa seorangpun didalamnya. ————— “Zzzzzzz…” Sikecil Misdi tertidur ditempat persembunyiannya, jagoan kecil kita agak kecapaian dan pegal-pegal sepanjang perjalanan. ————— Shierlen membuka baju seragamnya dihadapan Fitri, satu demi satu pakaian seragam Shierlen terlepas dari tubuhnya, Fitri mundur ketika Shierlen menghampirinya. “Shier.., aku.. tidak….Mafffhhmmmm” bibir Shierlen langsung melumat bibir Fitri, tangan Shierlen membelit pinggang Fitri, bahkan tangan Shierlen mulai merayap untuk melepaskan pengait rok seragam sekolah Fitri, perlahan-lahan ditariknya turun resleting rok seragam sekolah gadis itu, perlahan-lahan pertahanan Fitri goyah, ia membiarkan rok seragamnya melorot tanpa daya. Fitri juga terdiam ketika Shierlen tersenyum nakal sambil menarik turun resleting jaket berwarna biru muda yang dikenakan gadis itu, tangan Shierlen bergerak lincah melepaskan kancing baju seragam sekolah Fitri, kini Fitri berdiri tanpa daya dengan hanya mengenakan bra dan secarik celana dalam berwarna putih bersih. “Hhhhh… sshh.. Shierrlennn.. , Ahhhh” tidak kepalang tanggung tangan Shierlen langsung merogoh kedua payudara Fitri dan meremas-remasnya, berkali-kali bibir Shierlen mencium lembut bibir Fitri. Fitri menjulurkan lidahnya keluar, tangan Shierlen merayap kebelakang kepala Fitri kemudian sambil menarik kepala fitri. Shierlen melumat dan menghisap-hisap lidah gadis itu. “Ckk… Ckkk… Ckkkk.. Slllcccckkk” Suara cairan dimulut kedua gadis itu yang berdecak-decak semakin lama semakin keras. Tangan kiri Shierlen membelit pinggang Fitri dengan erat, sedangkan tangan kanannya menyelinap ke balik celana dalam Fitri, mata Fitri terpejam-pejam ketika tangan kanan Shierlen bergerak mengusap-ngusap gundukan mungil diselangkangannya yang berbulu tipis. Tangan Fitri memengangi tangan Shierlen yang tampak asik mempermainkan dan menggesek-gesek belahan bibir vagina Fitri, sesekali tubuh Fitri tersentak-sentak seperti terkena sengatan listrik bertegangan tinggi. Sementara itu lidah Shierlen terjulur keluar menjilati leher Fitri, sesekali bibir Shierlen mengecup-ngecup leher gadis itu, fitri menengadahkan kepalanya keatas seolah-olah memberikan ruangan bagi kepala Shierlen dilehernya. Shierlen menarik kepalanya, wajahnya berhadapan dengan wajah Fitri, kemudian Shierlen menarik Fitri kearah kamar, bagaikan seekor kerbau yang dicocok hidungnya Fitri menurut mengikuti langkah Shierlen. Sementara itu diluar, lima orang berpakaian lusuh mulai melangkahkan kaki mereka mendekati sebuah rumah tipe SSSS yang jauh dari keramaian, para srigala lapar kembali kesarangnya kali ini dipimpin oleh seekor srigala buas berkepala botak bertubuh tinggi besar, dengan tubuh dipenuhi dengan tato. Pintu rumah SSSS itu terbuka dengan perlahan, mata para srigala buas itu berbinar-binar, menatap pakaian seragam yang sudah bersebaran diatas lantai semen. Telinga mereka mendengarkan sebuah melody yang terdengar begitu panas dan membakar birahi mereka. “Ahhh… Ahhhh Shierrr” “Ohhhh Fitriiiiii… Shhhhh” Suara itu terdengar dari dalam sebuah kamar. “Brakkkkkkk” pintu kamar itu terbuka dengan kasar, “Awwww….!! ” Fitri memekik kaget, gadis itu buru-buru meraih selimbut dekil dan menutupi tubuhnya yang masih bertindihan dengan Shierlen. Sementara Shierlen menatap kearah mereka, wajahnya tampak terkejut tapi setelah menyadari siapa yang membuka pintu kamar Shierlen tersenyum nakal, matanya menatap dengan tatapan mata yang menggoda. “Gimana Boss… asikk ngakkk ?” Bang Aryo terkekeh-kekeh “Gila..!! wahhh, dapet dari mana amoy secantik mereka !?” Bang Tagor meleletkan lidahnya. Ia melangkah mendekati tubuh kedua gadis itu yang masih bersembunyi dibalik kain selumbut dekil. “Psst…, Sini..!” Bang Tagor memanggil anak buahnya, bang Maman. “Yang mana yang masih perawan ?” Bang Tagor bertanya pada bang Maman, matanya memandang dengan tatapan mata penuh selidik. “Yanggg dibawah itu Boss…”Bang Maman menelan ludah melirik kearah Fitri Diniyani. Bang Tagor melangkah menghampiri kedua gadis itu, tangannya meraih ujung selimut dekil yang masih setia menyembunyikan tubuh kedua gadis itu dari tatapan para srigala buas yang meneteskan air liur mereka. “Bretttt….. Awwww….” Bang Tagor menyentakkan kain selimbut itu dengan kasar, ia menarik Shierlen , kedua tangan bang tagor yang bertato membelit pinggang Shierlen ” Hmmmm… Mmmmmmm” Shierlen meronta-ronta ketika mulut Bang Tagor yang bau minuman keras itu menyumpal mulutnya. “Lepasinnn… lepasin…!! Shierrrr….” Fitri menarik-narik tubuh Shierlen dari dekapan Bang Tagor. “Awwww… Hmmm Mmmm tidak auhhh” Fitri berteriak kaget ketika Bang Somad menerkam sambil menciumi bibir gadis cantik bermata sipit itu, ketiga orang yang lainnnya juga berebutan mengecup kesana kemari. “Whoeii..!! Kunyukk luu..pada!!! jangan sembarangan… masak tar gua musti nyicipin bekas iler lu semua..!! pegangin aja… jangan diapa – apain…!!” Bang Tagor tampak murka, keempat anak buahnya ngak ada yang berani membantah. “Siapp Bosss…!! Tapi kalo cuma megang dan ngelus doang kan boleh kali yaaa…” Bang Somad tersenyum-senyum. Bang Tagor terkekeh-kekeh sambil membalikkan tubuh Shierlen kearah Fitri, mendadak ada rasa menyesal dihati kecil Shierlen ketika melihat tubuh Fitri sedang meronta-ronta, tubuh Fitri yang halus kini dijamahi oleh keempat orang itu yang cengengesan, berbagai kata-kata kotor keluar dari mulut keempat orang itu. Shierlen menolehkan kepalanya kebelakang ketika merasakan kedua tangan Bang Tagor yang kasar mengusap-ngusap lembut induk payudaranya sebelah bawah. Shierlen melenguh ketika kedua tangan kasar itu kini menggenggam induk payudaranya dan kemudian meremas-remas gundukan payudara Shierlen dengan kasar. Shierlen meringis-ringis “Pelan-pelannn.. Banggg…” gadis itu memohon agar Bang Tagor dapat sedikit lembut. “Mmmm Mhhhhhh…..” protes Shierlen dijawab dengan langsung oleh bang Tagor dengan jawaban dari mulut kemulut, kedua tangannya lebih kasar lagi meremas-remas payudara gadis itu. Shierlen sampai kehabisan nafas kerena hisapan-hisapan kuat mulut Bang Tagor. Ciuman Bang Tagor merambat dari leher menuju telinga Shierlen, sambil mengigit-gigit kecil ujung telinga gadis itu Bang Tagor berbisik “Gua denger isepan lu asik punya.., isepin kontol gua he he he” kata bang Tagor dengan nada memerintah, tangannya membalikkan tubuh Shierlen kearahnya dan menekan bahu gadis itu turun kebawah. “Gede ya..! HA HA HA”Bang Tagor menarik kepala Shierlen sambil menjejalkan kepala kemaluannya kedalam mulut gadis itu. Bang TAgor asik menjejal-jejalkan kemaluannya sedangkan lidah Shierlen berusaha menahan agar kepala kemaluan itu tidak menusuk kerongkongannya, perlawanan lidah Shierlen membuat semakin Bang Tagor keenakan. “Oufffff…” Akhirnya setelah berusaha mati-matian, Shierlen berhasil menarik kepalanya, gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya sambil memohon “Ampun bang.. Ampunn uhukk.. uhukkk”Shierlen terbatuk-batuk. Bang Tagor menarik tangan gadis itu kemudian dengan kasar didorongnya tubuh Shierlen ke atas kasur dekil dikamar itu. “Awwww… Blukkkk” gadis itu terjengkang kebelakang, kedua kakinya terjuntai dipinggiran ranjang itu. Bang Tagor berlutut, kedua tangannya mengelus-ngelus paha Shierlen yang sudah mengangkang lebar-lebar, mata bang Tagor menatap nanar selangkangan Shierlen, gundukan bukit mungil yang terbelah tampak bersih dan terawat, kedua jari telunjuk bang Tagor menekan bibir vagina Shierlen, dengan malu-malu lubang vagina Shierlen mulai menunjukkan keindahan isinya, wajah Bang Tagor berubah tegang karena desakan birahi yang meledak-ledak dikepalanya. “Ahhhhh… Awwwwwww!! ” Shierlen memekik ketika bang Tagor melahap bibir vaginanya.dengan kasar, bibir Bang Tagor melumat-lumat dan menarik -narik bibir vagina Shierlen. Tubuh Shierlen tersentak ketika merasakan tangan sipreman itu dengan kasar membuka bibir vaginanya, pekikan gadis itu kembali terdengar ketika lidah kasar itu membelit-belit clitorisnya, terkadang mulut Bang TAgor menghisap-kuat-kuat lubang vagina Shierlen, entah sudah berapa kali Bang Tagor menelan lender-lendir gurih yang meleleh dari sela-sela vagina gadis itu. “Heggghhh… Heeennnnnnn… akkkkkkkkk” Shierlen menggeleng-gelengkan kepalanya menahan benda hitam kenyal, yang berusaha menerobos lubang vaginanya, Shierlen mengerang ketika merasakan lingkaran bibir vaginanya serasa melebar dan panas. “Awwww..!! ” Shierlen menjerit panjang merasakan sebuah tusukan kuat Bang Tagor, kemudian kemaluan Bang Tagor semakin lama semakin dalam menyentak-nyentak kasar memasuki lubang vagina gadis itu. “Terusss banggg hajarrr !! ” Bang Maman terkekeh-kekeh melihat Shierlen yang kewalahan dientot kuat-kuat oleh Bang Tagor. “Edannn!! Kunyukkk…! Memek lu sempit amat…!!Gua kocok lu..”Bang Tagor terus menjejal-jejalkan batang kemaluannya, setelah terasa mentok bang Tagor menggerakkan kemaluannya memutar-mutar seperti sedang mengocek-ngocek lubang vagina gadis itu. “Waduhhh Fitt ! diem donggg!” Misdi protes karena gerakannya menjadi terganggu karena rontaan-rontaan gadis yang sedang ditindihnya. “Aduhhh! Misdi nga mau ahhh… jangan digigit gitu Owwww!!!” Fitri juga protes karena gigitan-gigitan misdi yang nakal. “Yaw dahhh!! Tapi kamu diam ya, he he he” Misdi cengengensan , wajah sirambut poni bertambah mesum ketika memandangi buah dada gadis itu, jari telunjuk Misdi memutari putting Susu Fitri yang sudah mengeras, tangan sikecil Misdi mengelusi buah dada gadis itu, mata Fitri sampai terpejam-pejam keenakan , bibirnya sedikit terbuka dan mendesis-desis. “nyusu dulu Ahhhh…., he he he MMMM MMMMHHHH” gumam Misdi yang sedang asik mengemut-ngemut buah dada Fitri, Misdi benar-benar kehausan, hisapan – hisapan kuat Misdi membuat bukit susu Fitri menjadi kemerahan, butir-butir keringat lembut membuat payudara gadis itu semakin mengkilap indah dibawah sinar lampu dikamar gadis itu. Ciuman-ciuman Misdi menjalar kebelahan dada, lidahnya menjilati belahan dada gadis itu, ciumannya kemudian terus turun kearah selangkangan Fitri, setelah mengendus-ngendus sesaat lidah Misdi mengorek-ngorek belahan bibir vagina gadis itu. Hisapan dan ciuman liar Misdi membuat nafsu Fitri semakin memuncak dan akhirnya jebollah cairan kenikmatan itu tanpa dapat dibendung lagi “Ahhhhhhhhhhhhhh….!! Crrr Crrrttt” Fitri meliukkan tubuhnya, mengejang kemudian terdiam seribu bahasa. Misdi masih belum puas, ia merangkak naik dan mengemut-ngemut payudara gadis itu, lidahnya bergerak kesana kemari seperti gerakan orang sedang menyapu. Sesekali gadis itu menahan kepala si kecil Misdi yang masih rakus menghisap-hisap puncak buah dada gadis bermata sipit itu, tangan Misdi menggengam induk buah dada Fitri dan kemudian meremas-remasnya dalam sebuah gerakan yang teratur, lidahnya bergerak mengulas-ngulas melingkari puting susu gadis itu, sesekali lidah itu mengorek-ngorek puting susu Fitri, tangan Misdi tidak mau diam meremas-remas induk payudara gadis itu. ************************ Di tempat yang berbeda, Shierlen pun memekik kecil ketika akhirnya Bang Maman berhasil menguras habis pertahanan gadis itu. “Crrrrttt.. Crrrttttttt” cairan itu keluar berdenyut-denyut diiringi rasa nikmat yang membuat tubuh Shierlen mengejang, lendir-lendir lengket namun licin itu kini terdengar semakin keras membuat suara berkecipak – kecipak, Ketika Bang Maman semakin kuat memompa lubang seret itu dan “Argggg..!! Houhhhhhh..Kecrottttt…Crottttt ” Bang Maman menggeram-geram sebelum akhirnya menusukkan batang kemaluannya dalam-dalam. Bang Somad menarik tubuh Shierlen, gadis itu cuma dapat mengikuti keinginan Bang Somad yang menarik tubuhnya dengan kasar, laki-laki berwajah sangar itu menggesek sambil menekan-nekankan kepala penisnya ke lubang vagina Shierlen, beberapa kali kepala penisnya tergelincir. “Duhhh..!! ngangkang dongg !! gimana sih lu! ” Bang Somad sewot dan membentak agar gadis itu segera mengangkangkan kedua pahanya. Shierlen menggigit bibirnya ketika merasakan kepala penis Bang Somad mendesak masuk dengan paksa, gerakan-gerakan bang Somad cenderung kasar dan brutal. “Bang.. pelann….,plannnhh Ahhhhhh….” Shierlen berpegangan pada kedua bahu Bang Somad. “Udah..! Lu diem aja.. Ungghhh Arggg…! Tau beres he he he” kedua tangan bang Somad mendekap buah pantat Shierlen kemudian sambil menekankan batang kemaluannya kuat kuat kedua tangannya menarik buah pantat Shierlen. Pinggang Shierlen melenting kebelakang mirip seperti sebuah busur, “Aowwww !! Akhhhhh… Mmmhh” Shierlen merengek-rengek ketika Bang Somad mengocok-ngocok lubang vaginanya kuat-kuat, berkali-kali gadis itu terpekik ketika Bang Somad menyentakkan batang kemaluannya menghantam vagina gadis bermata sipit itu. “Wahhh…!! Nggak adil nih!! Moyyy bagian gua mana…” Bang Aryo menggesek-gesekkan kepala penisnya dibelahan buah pantat Shierlen, tubuh Shierlen terdorong-dorong disebelah bawah ketika Bang Aryo, berkali-kali menghentakkan kemaluannya dengan kasar, satu pekikan panjang menjadi sebuah pertanda kesuksesan Bang Aryo menjebol lubang anus gadis itu. “Unggghhhhhhh…. ! aduhh duhhhh….. Shhhh” gerakan Bang Aryo yang kasar membuat Shierlen meringis-ringis kesakitan, terkadang mulut Shierlen menganga lebar, kedua matanya membeliak merasakan sodokan-sodokan kasar dilubang anus dan lubang vaginanya. “Hehehe…”Bang Dadang menarik kepala Shierlen, mulutnya langsung menyumpal bibir gadis itu yang sedang meringis-ringis, tangan Bang Dadang merayap meremas-remas induk buah dada Shierlen, suara rintik-rintik gerimis yang jatuh diatas genteng mengiringi suara-suara berkecipak basah didalam rumah bertipe SSSS (sangat sangat sederhana sekali), tubuh mulus gadis cantik bermata sipit itu dikerubuti oleh tiga orang laki-laki bertubuh hitam berwajah sangar dan bengis. Shierlen berbaring lemas diatas kasur kapuk dekil, nafasnya masih terengah-engah, tangan tangan nakal tidak pernah bosan merayapi tubuhnya yang mulus. Bibir Shierlen tersenyum menatap wajah Bang Somad yang begitu dekat dengan wajahnya, beberapa kali bibir Bang Somad memangut bibir mungil Shierlen dengan kasar. “Mau nyobain temanku ngak ?” Keempat orang laki-laki itu menghentikan aksinya… “Masih perawan lohhh… hihihi” Shierlen cekikikan sambil memberikan sebuah rencana yang sudah tersusun rapih untuk Fitri. “Bagus.. ha ha ha!” Keempat orang laki-laki itu tertawa senang mendengar rencana Shierlen, kemudian mereka kembali menggeluti kembali tubuh gadis Chinese itu, yang mungil dan sudah berceceran keringat ditubuhnya, rintik-rintik gerimis diluar semakin kecil namun keringat Shierlen semakin banyak membanjiri tubuhnya yang halus dan lembut, kali ini Shierlen digilir oleh keempat orang laki-laki itu sampai mereka puas menyalurkan nafsu binatangnya. *************************** Sementara itu Misdipun terkekeh-kekeh puas, tangannya menutup pintu kamar Fitri. Ia berjalan kedepan rumah dan memutari blok mencari tukang mie baso langganannya.. “Bang… bakso seporsi he he he” Misdi cengengesan, kemudian Indian kecil kita dengan lahap menghabiskan semangkuk mie bakso kesukaannya, Misdi menguras saku celananya untuk membayar semangkuk bakso yang sudah masuk keperutnya, sambil bersiul-siul Misdi melenggang melangkahkan kakinya kembali “kesarangnya” Siulan Misdi terhenti, matanya melotot melihat goyangan pinggul sesosok tubuh berstoking hitam, dengan bentuk tubuh yang berlekuk indah, mendadak sikecil Misdi cengengesan sambil meleletkan lidahnya. Misdi mengintai dan mengikuti wanita berstoking coklat dengan goyangan pinggul yang yahud. Tiba-tiba kunci milik sesosok tubuh itu terjatuh, pemilik kunci itu menungging untuk mengambil kunci miliknya yang terjatuh. Mata Misdi berkedip-kedip mesum, tangannya yang jahil terjulur dan mencolek pantat orang itu dan… YESSSS…, KENAAAAAAA !!!!!! “He he he… “sikecil Misdi terkekeh-kekeh ketika orang itu tersentak kaget, Namun kekagetan orang itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan kejutan untuk Indian kecil kita yang mesum, ketika orang itu membalikkan tubuhnya yang berlekuk…..,(Red : WHOAAAAAAAAAAAAAW ?????? TOBAT DAHHHHHHHHH !!! APAAN TUHHH !!!!!…) “Aihhhh…, luchunya, anak siapa ini, godhain eke yachhh..” si banci menundukkan tubuhnya dan mencubit gemas pipi jagoan kecil kita, jagoan kita mendadak meriang panas dingin, mulutnya terbuka lebar. “Heuggghh… IHHHHHH!!! To. Too.. Toloooooooongggg!!!” Jagoan kita yang imut ngacir, ketakutan setengah mati, si banci mengejar-ngejarnya mirip kaya pesawat F16 yang lagi berkejaran diudara. “Whuaaaaaaa…….!! Euhhh!! Fittttttt!!! Toloonggg gua Fit !!” Misdi berlari dan berlindung dibalik tubuh gadis cantik berseragam SMA yang sedang mencari-cari seseorang, kayanya sih nyariin si Misdi deh.. ”Ehhh.. ! Maaf, ada apa ya ?” Fitri menepiskan tangan si banci yang terjulur kearah Misdi “Duhh… anak ini bikin gemes dehhhh, lucu amatttt, piaraan Sis ya ? buat eke aja ya..”si banci cengengesan. “Huuu… Huuuu… huuuuu!! Sumpah!!! gua ngak mauu…!ngakkk Mauuu! Huuuu” tangisan Misdi mengundang orang-orang disekitar situ untuk berkerumun. Fitri berusaha meredakan ketegangan antara Misdi dan si banci, akhirnya dengan bantuan warga yang berkerumun perseteruan antara jagoan kecil kita dan sibanci dapat diselesaikan. Fitri tersenyum-senyum,sebenarnya ingin ketawa ngakak tapi nggak tega, tangannya menggandeng tangan Misdi yang masih sesegukan menangis, wajah si kecil berambut poni masih shock, rada-rada bengong. *********************** Siang hari sepulang sekolah, pada hari sabtu, seorang gadis cantik berdiri dihadapan pintu rumah Fitri Diniyani, “Fittt… hari ini kamu nginep dirumahku yuk..” Shierlen membujuk Fitri untuk mengikuti kemauannya. “Ayooo Donggg Fittt…, lagian tar hari senen kan kebetulan libur juga..” Shierlen kembali mendesak, ketika ia melihat Fitri agak ragu-ragu. “Emm, Gimana ya ? Aku bilang ama nyokap dulu deh..” Fitri masuk kedalam, Shierlen tersenyum-senyum sambil menunggu didepan pintu. ————— Tanpa diketahui oleh siapapun, sesosok tubuh kurus pendek menyelinap kedalam mobil kijang milik Shierlen, kemudian si pendek membaringkan tubuhnya dibawah kursi dibangku paling belakang mobil itu sehingga tubuhnya tersembunyi “Enak aja.. pasti gue mau ditinggal lagi… he he he, untung wa pinter nehhh Hue he he he” sikecil tertawa-tawa senang. ————— Shierlen mengandeng tangan Fitri , tidak berapa lama mobil Shierlen melaju dengan kencang. “Shier… ini kemana ya ?” Fitri bertanya keheranan karena kini mereka semakin jauh dari keramaian. “Setelah ini.., ngak akan ada yang dapat memisahkan kita lagi Fit.., aku yakin kamu pasti suka..” Shierlen berkata dalam hati , gadis itu hanya tersenyum penuh arti. Fitri memandangi Shierlen,ia bertanya-tanya kemanakan Shierlen akan membawanya. Shierlen menghentikan mobilnya disebuah rumah SSSS, kemudian Shierlen menggandeng tangan Fitri masuk kedalam rumah itu, rumah itu masih kosong, tanpa seorangpun didalamnya. ————— “Zzzzzzz…” Sikecil Misdi tertidur ditempat persembunyiannya, jagoan kecil kita agak kecapaian dan pegal-pegal sepanjang perjalanan. ————— Shierlen membuka baju seragamnya dihadapan Fitri, satu demi satu pakaian seragam Shierlen terlepas dari tubuhnya, Fitri mundur ketika Shierlen menghampirinya. “Shier.., aku.. tidak….Mafffhhmmmm” bibir Shierlen langsung melumat bibir Fitri, tangan Shierlen membelit pinggang Fitri, bahkan tangan Shierlen mulai merayap untuk melepaskan pengait rok seragam sekolah Fitri, perlahan-lahan ditariknya turun resleting rok seragam sekolah gadis itu, perlahan-lahan pertahanan Fitri goyah, ia membiarkan rok seragamnya melorot tanpa daya. Fitri juga terdiam ketika Shierlen tersenyum nakal sambil menarik turun resleting jaket berwarna biru muda yang dikenakan gadis itu, tangan Shierlen bergerak lincah melepaskan kancing baju seragam sekolah Fitri, kini Fitri berdiri tanpa daya dengan hanya mengenakan bra dan secarik celana dalam berwarna putih bersih. “Hhhhh… sshh.. Shierrlennn.. , Ahhhh” tidak kepalang tanggung tangan Shierlen langsung merogoh kedua payudara Fitri dan meremas-remasnya, berkali-kali bibir Shierlen mencium lembut bibir Fitri. Fitri menjulurkan lidahnya keluar, tangan Shierlen merayap kebelakang kepala Fitri kemudian sambil menarik kepala fitri. Shierlen melumat dan menghisap-hisap lidah gadis itu. “Ckk… Ckkk… Ckkkk.. Slllcccckkk” Suara cairan dimulut kedua gadis itu yang berdecak-decak semakin lama semakin keras. Tangan kiri Shierlen membelit pinggang Fitri dengan erat, sedangkan tangan kanannya menyelinap ke balik celana dalam Fitri, mata Fitri terpejam-pejam ketika tangan kanan Shierlen bergerak mengusap-ngusap gundukan mungil diselangkangannya yang berbulu tipis. Tangan Fitri memengangi tangan Shierlen yang tampak asik mempermainkan dan menggesek-gesek belahan bibir vagina Fitri, sesekali tubuh Fitri tersentak-sentak seperti terkena sengatan listrik bertegangan tinggi. Sementara itu lidah Shierlen terjulur keluar menjilati leher Fitri, sesekali bibir Shierlen mengecup-ngecup leher gadis itu, fitri menengadahkan kepalanya keatas seolah-olah memberikan ruangan bagi kepala Shierlen dilehernya. Shierlen menarik kepalanya, wajahnya berhadapan dengan wajah Fitri, kemudian Shierlen menarik Fitri kearah kamar, bagaikan seekor kerbau yang dicocok hidungnya Fitri menurut mengikuti langkah Shierlen. Sementara itu diluar, lima orang berpakaian lusuh mulai melangkahkan kaki mereka mendekati sebuah rumah tipe SSSS yang jauh dari keramaian, para srigala lapar kembali kesarangnya kali ini dipimpin oleh seekor srigala buas berkepala botak bertubuh tinggi besar, dengan tubuh dipenuhi dengan tato. Pintu rumah SSSS itu terbuka dengan perlahan, mata para srigala buas itu berbinar-binar, menatap pakaian seragam yang sudah bersebaran diatas lantai semen. Telinga mereka mendengarkan sebuah melody yang terdengar begitu panas dan membakar birahi mereka. “Ahhh… Ahhhh Shierrr” “Ohhhh Fitriiiiii… Shhhhh” Suara itu terdengar dari dalam sebuah kamar. “Brakkkkkkk” pintu kamar itu terbuka dengan kasar, “Awwww….!! ” Fitri memekik kaget, gadis itu buru-buru meraih selimbut dekil dan menutupi tubuhnya yang masih bertindihan dengan Shierlen. Sementara Shierlen menatap kearah mereka, wajahnya tampak terkejut tapi setelah menyadari siapa yang membuka pintu kamar Shierlen tersenyum nakal, matanya menatap dengan tatapan mata yang menggoda. “Gimana Boss… asikk ngakkk ?” Bang Aryo terkekeh-kekeh “Gila..!! wahhh, dapet dari mana amoy secantik mereka !?” Bang Tagor meleletkan lidahnya. Ia melangkah mendekati tubuh kedua gadis itu yang masih bersembunyi dibalik kain selumbut dekil. “Psst…, Sini..!” Bang Tagor memanggil anak buahnya, bang Maman. “Yang mana yang masih perawan ?” Bang Tagor bertanya pada bang Maman, matanya memandang dengan tatapan mata penuh selidik. “Yanggg dibawah itu Boss…”Bang Maman menelan ludah melirik kearah Fitri Diniyani. Bang Tagor melangkah menghampiri kedua gadis itu, tangannya meraih ujung selimut dekil yang masih setia menyembunyikan tubuh kedua gadis itu dari tatapan para srigala buas yang meneteskan air liur mereka. “Bretttt….. Awwww….” Bang Tagor menyentakkan kain selimbut itu dengan kasar, ia menarik Shierlen , kedua tangan bang tagor yang bertato membelit pinggang Shierlen ” Hmmmm… Mmmmmmm” Shierlen meronta-ronta ketika mulut Bang Tagor yang bau minuman keras itu menyumpal mulutnya. “Lepasinnn… lepasin…!! Shierrrr….” Fitri menarik-narik tubuh Shierlen dari dekapan Bang Tagor. “Awwww… Hmmm Mmmm tidak auhhh” Fitri berteriak kaget ketika Bang Somad menerkam sambil menciumi bibir gadis cantik bermata sipit itu, ketiga orang yang lainnnya juga berebutan mengecup kesana kemari. “Whoeii..!! Kunyukk luu..pada!!! jangan sembarangan… masak tar gua musti nyicipin bekas iler lu semua..!! pegangin aja… jangan diapa – apain…!!” Bang Tagor tampak murka, keempat anak buahnya ngak ada yang berani membantah. “Siapp Bosss…!! Tapi kalo cuma megang dan ngelus doang kan boleh kali yaaa…” Bang Somad tersenyum-senyum. Bang Tagor terkekeh-kekeh sambil membalikkan tubuh Shierlen kearah Fitri, mendadak ada rasa menyesal dihati kecil Shierlen ketika melihat tubuh Fitri sedang meronta-ronta, tubuh Fitri yang halus kini dijamahi oleh keempat orang itu yang cengengesan, berbagai kata-kata kotor keluar dari mulut keempat orang itu. Shierlen menolehkan kepalanya kebelakang ketika merasakan kedua tangan Bang Tagor yang kasar mengusap-ngusap lembut induk payudaranya sebelah bawah. Shierlen melenguh ketika kedua tangan kasar itu kini menggenggam induk payudaranya dan kemudian meremas-remas gundukan payudara Shierlen dengan kasar. Shierlen meringis-ringis “Pelan-pelannn.. Banggg…” gadis itu memohon agar Bang Tagor dapat sedikit lembut. “Mmmm Mhhhhhh…..” protes Shierlen dijawab dengan langsung oleh bang Tagor dengan jawaban dari mulut kemulut, kedua tangannya lebih kasar lagi meremas-remas payudara gadis itu. Shierlen sampai kehabisan nafas kerena hisapan-hisapan kuat mulut Bang Tagor. Ciuman Bang Tagor merambat dari leher menuju telinga Shierlen, sambil mengigit-gigit kecil ujung telinga gadis itu Bang Tagor berbisik “Gua denger isepan lu asik punya.., isepin kontol gua he he he” kata bang Tagor dengan nada memerintah, tangannya membalikkan tubuh Shierlen kearahnya dan menekan bahu gadis itu turun kebawah. “Gede ya..! HA HA HA”Bang Tagor menarik kepala Shierlen sambil menjejalkan kepala kemaluannya kedalam mulut gadis itu. Bang TAgor asik menjejal-jejalkan kemaluannya sedangkan lidah Shierlen berusaha menahan agar kepala kemaluan itu tidak menusuk kerongkongannya, perlawanan lidah Shierlen membuat semakin Bang Tagor keenakan. “Oufffff…” Akhirnya setelah berusaha mati-matian, Shierlen berhasil menarik kepalanya, gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya sambil memohon “Ampun bang.. Ampunn uhukk.. uhukkk”Shierlen terbatuk-batuk. Bang Tagor menarik tangan gadis itu kemudian dengan kasar didorongnya tubuh Shierlen ke atas kasur dekil dikamar itu. “Awwww… Blukkkk” gadis itu terjengkang kebelakang, kedua kakinya terjuntai dipinggiran ranjang itu. Bang Tagor berlutut, kedua tangannya mengelus-ngelus paha Shierlen yang sudah mengangkang lebar-lebar, mata bang Tagor menatap nanar selangkangan Shierlen, gundukan bukit mungil yang terbelah tampak bersih dan terawat, kedua jari telunjuk bang Tagor menekan bibir vagina Shierlen, dengan malu-malu lubang vagina Shierlen mulai menunjukkan keindahan isinya, wajah Bang Tagor berubah tegang karena desakan birahi yang meledak-ledak dikepalanya. “Ahhhhh… Awwwwwww!! ” Shierlen memekik ketika bang Tagor melahap bibir vaginanya.dengan kasar, bibir Bang Tagor melumat-lumat dan menarik -narik bibir vagina Shierlen. Tubuh Shierlen tersentak ketika merasakan tangan sipreman itu dengan kasar membuka bibir vaginanya, pekikan gadis itu kembali terdengar ketika lidah kasar itu membelit-belit clitorisnya, terkadang mulut Bang TAgor menghisap-kuat-kuat lubang vagina Shierlen, entah sudah berapa kali Bang Tagor menelan lender-lendir gurih yang meleleh dari sela-sela vagina gadis itu. “Heggghhh… Heeennnnnnn… akkkkkkkkk” Shierlen menggeleng-gelengkan kepalanya menahan benda hitam kenyal, yang berusaha menerobos lubang vaginanya, Shierlen mengerang ketika merasakan lingkaran bibir vaginanya serasa melebar dan panas. “Awwww..!! ” Shierlen menjerit panjang merasakan sebuah tusukan kuat Bang Tagor, kemudian kemaluan Bang Tagor semakin lama semakin dalam menyentak-nyentak kasar memasuki lubang vagina gadis itu. “Terusss banggg hajarrr !! ” Bang Maman terkekeh-kekeh melihat Shierlen yang kewalahan dientot kuat-kuat oleh Bang Tagor. “Edannn!! Kunyukkk…! Memek lu sempit amat…!!Gua kocok lu..”Bang Tagor terus menjejal-jejalkan batang kemaluannya, setelah terasa mentok bang Tagor menggerakkan kemaluannya memutar-mutar seperti sedang mengocek-ngocek lubang vagina gadis itu. Post navigation Cerita Sex Rumah Sakit 4