CRTDALAM Pagi di hari sabtu ini terasa begitu dingin di kota bandung ini. Saya terbangun serta mengecek jam wekerku serta nyatanya telah jam 8 pagi, tidak umumnya saya bangun jam segini, bisa jadi dampak hawa dingin yang membuatku begitu aman terletak dibalik selimut. Bangun tidur semacam biasa, saya cek hp terlebih dulu, mengecek seluruh sosmedku, kali aja terdapat yang berarti serta nyatanya tidak terdapat. Cuma terdapat sebagian pesan dari cindy serta sebagian pesan dari sahabat– temanku. • Whatsapps Messenger• Cindy:“ Sayang…”( 06: 30) Cindy:“ Udah bangun belom?”( 06: 35) Cindy:“ Kemaren temenku pake iphone terkini lho, bagusss bangettt”( 07: 00) Cindy:“ Nanti sore ke mall ayo, pengen liat– liat hihi”( 07: 03) Ah terdapat maunya ia, saya juga balas chat cindy. Saya:“ Saya lagi gak dapat yang.. Nanti saya ingin anter mama ke salon.. Lagian duit jajanku lagi tipis nih”( 08: 05) Cindy:“ Oh, yaudah deh kalo gitu”( 08: 06) Haha ngambek kayaknya ia, kubiarkan saja lah, toh ia tentu yang rugi bila kudiamkan. Saya tau saya ini memanglah kerap dimanfaatkan oleh cindy buat membelikannya kebutuhannya. Tetapi kian kesini kok keliatannya kian mahal aja keinginannya, terlebih saat ini memohon hp baru, sementara itu tahun kemudian saya kasih hp terkini pula buat hadiah ulang tahunnya. Saya sesungguhnya mampu– mampu aja membelikannya lagi. Saya memanglah mempunyai duit yang lumayan kalo cuma hanya membelikannya hp itu, sebab memanglah saya selaku pemilik industri aset papaku yang saat ini diurus dahulu oleh mama serta orang– orang keyakinan papa. Saya cuma tidak mau senantiasa menuruti kemauan cindy, sebab nanti ia hendak terus melunjak bila senantiasa dituruti. Kalo cuma hanya benda yang menurutku ia perlukan baru saya hendak turuti, toh saya pula gk rugi dapat menikmati badannya sesukaku. Sehabis mengecek hp, saya juga bergegas le kamar mandi. Semacam biasa mencuci muka kemudian sikat gigi, tidak kurang ingat boker dipagi hari dahulu yang telah jadi kebiasaanku. Sehabis itu akupun beranjak ke lantai dasar. Saya berjalan ke arah dapur buat minum sebab haus, nyatanya disitu mamaku lagi memasak, entah memasak apa. Haduh lagi– lagi pakaiannya sangat menggoda, mamaku kali ini mengenakan bra sport serta celana legging yg membuat lekuk badan indahnya nampak jelas. Pantatnya yg bundar seolah memohon buat di remas, perutnya yg ramping tanpa lemak terus menjadi menaikkan keelokan badannya, terlebih dadanya yg menurutku sangat sepadan ukurannya nampak membusung. Saya juga berjalan kearah sembari terus mencermati lekuk badannya. Nekat saya memeluk badan mamaku dari balik, kulingkarkan tanganku di perutnya, ku hembuskan napas ku di lehernya serta kuberanikan melekatkan selangkanganku di pantat mamaku. Mamaku terlihat kaget dengan aksiku, bisa jadi ia merasa kaget kala suatu yg besar serta panjang menonjol menyeruduk pantat bulatnya, terlebih kala ku hembuskan nafasku di leher ataupun balik kuping sehingga dia menggelinjang kecil seolah kegelian. “ Mama lagi masak apa sihh?” tanyaku Kuteruskan aksiku dengan menggesekan selangkanganku secara pelan serta senatural bisa jadi ke bongkahan pantat bundar mamaku. Sangat mamaku sangat menggairahkan dengan baju semacam ini, terlebih kulitnya nampak mengkilap oleh keringat, bisa jadi mamaku baru saja berakhir olahraga. “ mpphhh… Mama lagi masak omelet keju” Ucapnya dibarengi desahan yg begitu pelan Saya juga lanjut mengobrol sebagian perihal dengan mamaku sambil terus memeluk mamaku serta terus melanjutkan aksiku se alami bisa jadi, supaya ia berpikiran kalau yg kulakukan bukan disengaja, ya saya tidak ingin terburu– buru memperoleh mamaku, sebab mamaku ini istimewa jadi wajib kulakukan dengan metode istimewa pula. Tidak berselang lama akupun membebaskan pelukanku, saya terencana tidak ingin berlama– lama sebab khawatir mamaku curiga dengan perbuatanku. Walaupun ia nampaknya menikmati perbuatanku, bisa jadi sebab setau ku telah lama ia tidak dijamah lelaki. Saya juga beranjak ke meja makan, menunggu makan pagi pagi yg lagi terbuat mamaku. Tidak lama mamaku bawa 2 jatah omelet keju serta 2 gelas susu fresh selaku menu makan pagi pagi kita hari ini. Saya serta mamaku juga dengan diselingi sebagian pembicaraan, berlagak wajar seakan perihal yg terjalin tadi di dapur merupakan perihal normal. 30 menit sehabis makan pagi, saya juga lalu mengarah ke ruang gym individu, disitu saya mulai olahraga, dari berolahraga ringan kemudian mengarah berolahraga berat. Saya secara teratur olahraga tiap hari, tetapi umumnya bila dihari sekolah saya cuma melaksanakan berolahraga ringan saja, berbeda dengan hari weekend saya senantiasa berolahraga berat pula supaya wujud badanku terus terpelihara. Sehabis olahraga dekat 1 jam, saya juga mengarah garasi buat memanaskan sebagian kendaraan. Saya merupakan orang yg hobby bermotor hingga daripada itu saya juga mempunyai sebagian motor koleksiku, terdapat bmw s1000rr kesayanganku, honda cbr 250 full modif serta pula terdapat vespa matic. Di bandung ini memanglah lebih lezat bermotor dari pada menaiki mobil, terlebih hawa bandung sejuk. Mobil dirumahku cuma terdapat 2 saja, ialah mobil mini cooper mamaku serta mobil bmw 3 series milikku yg sangat tidak sering dipakai. Sehabis memanaskan kendaraan, saya juga bergegas ke kamar mandi buat lekas mandi, tidak lezat pula tubuh terasa begitu lengket sehabis olahraga. Berakhir mandi akupun berpakaian santai saja sebab cuma hendak berdiam diri dirumah. Tiap hari weekend, saya serta mamaku senantiasa menghabiskan waktu di ruang keluarga, rebahan sembari menyaksikan sebagian kegiatan televisi luar negara, semacam halnya hari ini. Mamaku pula mengenakan baju santai, celana hot pants dipadu kaos longgar. Saya serta mamaku memanglah sangat dekat, apalagi kerap kita dikira sejoli pacar oleh orang lain. Walaupun mamaku telah berusia 36 thn tetapi mukanya serta badannya msh semacam wanita seusia ku, maklum mamaku kerap menjaga badannya dengan baik serta pastinya olahraga secara tertib pula. Mamaku ini ialah perempuan yg lumayan rapuh, hingga dari itu saya senantiasa berniat menjaganya senantiasa. Saya tidak mau satu– satunya keluargaku ini mengapa– napa. Oh iya saya serta mamaku ini benar– benar tidak memilik keluarga dekat yang lain di kota ini. Baik dari keluarga papa ataupun mama telah lama sekali tidak bersilaturahmi, bisa jadi terakhir kala saya sd. Saya serta mamaku saat ini ikut serta percakapan di kursi ruang keluarga, pastinya sembari menyaksikan televisi, mamaku ini seleranya msh semacam anak muda, suka dengan drama korea. Saya saat ini tiduran berbaring berbantalkan paha mamaku, kutatap terus mukanya sembari kita terus mengobrol. Tangannya mengusap– usap rambutku, di elus– elus wajahku. Saya terlena oleh perlakuan mamaku, sangat terasa kasih sayang yg ia curahkan dalam tiap gerakannya. Saya cuma dapat membalasnya dengan memegang tangannya kemudian ku kecup punggung tangannya dengan penuh kasing sayang serta cinta. “ Mam.. Nanti sore ke salon lagi kan?” tanyaku “ Benny anterin ya mam..” ucapku kembali saat sebelum pernah mamaku menjawab “ Iya, terserah kalian aja. Emang kalian gk main sama pacarmu ataupun temanmu?” balasnya, suaranya terdengar sangat menyejukan hatiku “ Enggak mam, mending nemenin mama aja. Benny ingin jagain mama” ucapku sembari memandang matanya “ Kalian emang anak mama sangat hebat. Mama sayang sama benny” ucapnya kemudian mengecup pipiku “ Benny pula sayang banget sama mama. Btw cium lagi donk mam” ucapku sembari kuberikan senyuman termanisku Mamaku juga nampaknya hendak mengecup pipiku lagi, tetapi saat sebelum ciuman itu mendarat di pipiku lekas saya memalingkan sedikit mukaku ke samping sehingga ciuman itu hinggap di bibirku. Mamaku kayaknya kaget, ia hendak menarik ciumannya tetapi lekas kutahan lehernya oleh tanganku. Saya msh mau menikmati hangat serta basahnya bibir mamaku. Kudiamkan sejenak ciuman itu, saya masih menghayati bibir tipis serta lembut itu yg melekat di bibirku. Saya juga mulai berani membagikan kecupan di bibirnya, kemudian melumatnya secara mesra. Mamaku msh saja diam tanpa membalas lumatanku maupun menolaknya. Ku coba memasukan lidahku kedalam rongga mulutnya tetapi mulutnya tertutup rapat. Saya juga tanpa bosan terus melumat serta mengecup mesra bibir tipis mamaku sampai kala ia mendesah kecil sehingga mulutnya terbuka sedikit, hingga disitupun saya memasukan lidahku kedalam rongga mulutnya. Saya mencari– cari lidahnya, kubelit serta kusedot lama- lama. Mamaku nampaknya mulai menikmati ciuman ini, matanya terpejam serta sesekali terdengar desahan lirih serta kesimpulannya mamaku juga membalas ciuman ku dengan mesra pula. Kita silih mengecup, silih melumat, lidah kita silih membelit serta silih bertukar air liur. “ I Love You, Mam” ucapku di sela– sela kita berciuman, ia cuma membuka matanya kemudian memandang mataku seakan mencari intensitas dari kata yang kuucapkan, kemudian ia memejamkan matanya lagi kala kita melanjutkan berciuman. Cukup lama kita berciuman mesra, saya juga memberanikan diri buat meraba payudaranya dari luar kaosnya, tetapi baru saja tanganku mendarat di payudaranya, tangan mamaku menggenggan serta menahan tanganku, kemudian ia membuka matanya, menatapku serta menghentikan ciumannya. Saya khawatir mamaku marah, tetapi pemikiran begitu sayu tidak menampakan kemarahan. Mamaku melepas ciuman kita, tangannya kembali mengusap rambutku serta sesaat setelah itu ia berdiri. “ Mama ingin kekamar dahulu, letih ingin rehat” ucapnya pelan tanpa berani memandangku Ngocoks. com Mamaku juga lalu ke kamar, kupandangi badannya dari balik. Saya sesungguhnya begitu khawatir mamaku marah, tetapi dari perilakunya tadi ia begitu menikmatinya. Raut mukanya serta bola matanya juga tidak menampakan kemarahan kepadaku, ah bisa jadi ia masih ragu buat berperan lebih jauh. Saya juga tidak mau sangat terburu– buru, kubiarkan saja mengalir apa terdapatnya, tetapi saya hendak terus berupaya memperoleh mamaku. Berupaya supaya ia membalas cintaku kepadanya, bukan membalas dengan cinta seseorang bunda kepada anaknya tetapi dengan cinta seseorang perempuan terhadap prianya. Sore harinya dekat jam 4 saya mengantar mamaku ke salon langganannya yg terletak di dalam mall. Selama ekspedisi dari parkiran mall ke salon langganan mamaku, saya terus menggandeng tangannya erat, seolah memberitahukan kepada siapapun yang melirik mamaku kalau mamaku itu milikku. “ Kalian mengapa ben? Kok tangan mama gk umumnya kalian gandeng terus” tanyanya heran “ mama sih jadi orang menawan banget, tuh liat pada ngelirik ke mama, kan mama pacar benny” ucapku berani sembari terus menggenggam tangannya Ku amati mamaku menunduk kemudian tersenyum dengan wajahnya merah merona. Ah mama kian menawan aja kalo malu– malu begitu. Memanglah sih mama kali ini nampak begitu menawan dengan baju mini dress tanpa lengan dibalut dengan jaket denim, memanglah mamaku ini penampilannya senantiasa modis. Sesampainya di salon, mamaku langsung masuk kedalam buat melaksanakan seluruh wujud perawatan badannya. Saya semacam biasa menunggunya diruang tunggu, duduk– duduk di kursi sembari sesekali membaca majalah ataupun cuma hanya buka sosmed. Sesungguhnya jenuh pula menunggu mamaku di salon ini, tetapi perihal itu senantiasa saja kulakukan dengan bahagia hati. Walaupun perawatan mamaku ini dapat sampai berjam– jam. Sehabis bosan bolak– balik membacs majalah ataupun membuka sosmed, tanpa sadar saya juga tertidur. “ Hei… Benny bangun yuk… Mama udah berakhir” ucap mamaku sembari menggoyangkan badanku buat membangunkanku Saya juga berupaya membuka mata, samar– samar ku amati mamaku berdiri di depanku. Saya mengucek mataku buat memperjelas penglihatanku serta, Oh My God mamaku nampak begitu menawan dengan style rambut barunya yang diberi warna coklat keemasan sehingga buatnya nampak lebih awet muda. Saya juga melongo tanpa terkedip. “ Kalian mengapa ben? Kok liatin mama gitu banget” tanyanya memandang ekspresi wajahku “ Astaga… Mama menawan banget” ucapku sembari memandanginya kagum “ Masa sih? Perasaan mama sama aja kok” “ Beneran mam, Suerr. Mama jadi keliatan awet muda” ucapku sembari mengacungkan 2 jariku “ Memanglah gak salah benny seleksi pacar” ucapku berani lagi sembari menggeleng– geleng takjub “ Hushh… mamanya sendiri kok dijadiin pacar” ucapnya sambil kembali tersipu malu “ Hehe… yaudah mam mari pulang… ataupun ingin pacaran dahulu kita?” ucapku tersenyum cengengesan “ Ehh… siapa yang pacaran sama kalian ya… ayo kembali” ucap mamaku pura– pura galak Mamaku juga menggandeng tanganku, duh rasanya bahagia sekali hati ini. Saya juga balas menggenggam erat tangannya. Selama ekspedisi mengarah parkiran saya cuma diam sembari terus melirik ke arah mamaku yang sesekali tersenyum. Malam pekan ku ajak cindy dinner sekaligus ku ajak ia berbelanja sebagian stel baju buat menanggulangi ngambeknya sebab tidak kusanggupi buat membelikannya hp iphone terkini. Paling tidak harga sebagian stel baju ini tidak semahal hp yg ia mau. Berakhir berbelanja ku ajak langsung cindy ke kosannya buat menuntaskan nafsuku yang sudah lama tidak disalurkan. Sesampainya di kamar kosannya disitu itu langsung kucumbu saja cindy sambil berdiri sembari melepas pakaiannya. Ku lucuti seluruh pakaiannya sampai ia telanjang bundar sembari bibir kita terus silih melumat. Kudorong badannya sampai ia rebah di kasur. Kupandangi badannya sembari kulepas seluruh pakaianku hingga telanjang bundar pula. Pakaianku serta pula baju cindy sudah berantakan di lantai kosannya. Akupun langsung menerkam badannya dengan semangat. Ku lumat lagi bibirnya, lidah kita juga silih membelit serta silih menyedot. Kusudahi ciumanku di bibirnya sehabis lumayan lama, saat ini ciumanku turun kearah leher jenjangnya, ku kecup, ku jilati serta tidak kurang ingat ku beri cupangan di lehernya. Tanganku juga tidak kurang ingat meremas buah dadanya, pula memilin– milin putingnya. Ciumanku saat ini turun lagi kearah payudaranya, ku jilati seluruh permukaannya, ku beri cupangan pula di permukaan payudaranya. Sehabis puas bibirku pindah mengulum putingnya yang sudah membeku itu, puting indah yg bercorak pink. Saya telah tidak tahan lagi, langsung saja ku jilati memeknya, ku sedot serta sesekali ku gigit kecil klitoris nya, kumasukan pula 2 jariku ke lubang memeknya sehingga buatnya menggelinjang serta mendesah, sehabis memeknya cukup basah hingga kusudahi aktivitas mengoral tersebut. Saya juga menyondorkan kontolku besarku yang telah ngaceng berat ke mukanya, ia juga langsung memasukan kontolku ke mulutnya, menyedot– nyedot serta sesekali cindy berupaya melaksanakan deep throat sampai kontolku terasa mentok di tenggorokannya. Sehabis itu, cindy terlentang pasrah di kasur serta saya saat ini duduk bersimpuh di depan selangkangannya, kurenggangkan kedua pahanya. Kontolku ku gesek– gesekan terlebih dulu ke permukaan memeknya, tidak lama kemudian masukan kontolku kedalam memeknya yang telah cukup becek itu sehingga tidak sulit memasukan seluruh kontolku kedalam memeknya. “ Ahhhhhhhh… Enakkkkkkkk” ucapnya kala kontolku mentok memegang bawah liang memeknya Nafsuku telah sangat besar sehingga langsung ke genjot memek cindy dengan agak kilat. Kepalanya terbanting kekanan serta kekiri, mata cindy terpejam serta mulutnya terbuka dengan menghasilkan desahan– desahan yg agak keras. Saya tidak hirau bila orang sebelah kost cindy mendengar desahan tsb. “ Ahh… Ahh… Ahh… Ahh… Ahh… Enakkkk… Terusinnn… Enakkk bangetttt… Mphhhh… Ohhh… Yesss… Kontolmu enakkk yang… Gedeeeee… Memekku rasanyaa penuuhhh… Uhhh… Ahhh” racau cindy Lumayan lama saya dalam posisi Man On Top( MOT) ini, ku pegang kedua tangan cindy kemudian ku silangkan serta ku tarik tangannya kebawah sehingga buah dada bulatnya terus menjadi menyembul. Tidak lama dia blingsatan kemudian mengejang, serta terasa kontolku diremas oleh memeknya serta cairan menyemprot kontolku. Kuberi waktu ia sejenak buat rehat pasca orgasmenya. Sehabis kurasa lumayan, kubalik tubuhnya sehingga ia terletak di atasku. Dengan semangat ia berjongkok di atas selangkanganku serta mulai menaik turunkan tubuhnya memompa kontolku. Tidak lama kudekap tubuhnya, kita berciuman sejenak kemudian kukulum puting payudaranya sembari kugenjot memeknya dari dasar, ia juga turut mengimbangi dengan meliuk– liukan pantatnya, genjotanku juga kian lama kian kilat sehingga ia kembali orgasme buat kedua kalinya. Tidak kuberi waktu lagi untuk ia buat menikmati sisa orgasmenya, langsung ku tarik tubuhnya kearah meja rias nya, ku posisikan tubuhnya supaya menungging, cindy nampak masih keletihan tetapi langsung saja kusodok memeknya dari balik dengan tempo kilat. Diapun mengerang– ngerang. Plokkk.. Plokkk… Plokkk… Plokkk… Plokkk.. Plokkk.. Plokkk… Plokkk… Plokkk… Plokkk.. Desahan cindy kian jadi– jadi, sesekali ku tampar pantatnya sampai pantat putih itu sedikit bercorak kemerahan. Ku pandangi bayanganku serta bayangan cindy di kaca, nampak begitu panas adegan bersetubuh kami. “ Ughh.. Yang saya ingin keluarr” ucapku sehabis merasakan spermaku terletak di ujung kepala kontolku “ Ahhh.. Uhhh… Ahhh… Ahhh… Jangan didalem yang… Saya pula ingin keluar lagi yang… Ahhhhh” Kupercepat genjotanku, tidak lama cindy mengencang kemudian menggelepar menikmati orgasmenya yang ketiga. Tubuhnya merosot sampai terduduk di lantai. Kontolku otomatis terlepas, berhubung saya telah hendak ngecrot hingga saya langsung mengocok kontolku didepan mukanya. Crooottt… Crooottt… Crooottt… Crooottt… Crooottt… Crooottt… Crooottt… Crooottt… Spermaku menembak membasahi mukanya, wajah menawan itu saat ini penuh dengan spermaku. Saya juga menyodorkan kontolku ke mulutnya, cindy paham hingga langsung saja dimasukan ke mulutnya buat mensterilkan kontolku. Sehabis istirahat sejenak, ku angkat badannya ke kamar mandi. Saya serta cindy mandi dibawah pancuran air hangat, sesekali kusentil puting payudaranya serta kuremas pantatnya, ia juga membalas dengan meremas pelan kontolku, serta dampaknya kontolku juga kembali bangkit. Ku angkat satu kakinya serta mulai kembali kumasukan kontolku kedalam memeknya. Saya serta cindy juga kembali bersetubuh di kamar mandi dengan bermacam style, sampai ia kembali orgasme 4 kali baru saya ngecrot di dalam mulutnya. Kemudian kitapun menuntaskan mandi serta kembali berpakaian. Saya juga delivery order santapan sebab terasa malas buat mencari makan diluar. Sehabis santapan hingga saya serta cindy juga melahap santapan tsb sembari mengobrol diiringi dengan sebagian candaanku. Berakhir makan saya duduk menyaksikan televisi sembari bermesraan dengan cindy, kemudian sehabis cukup malam akupun pamit buat kembali. Sebulan setelah itu, pagi di hari sabtu ini saya serta mamaku bersiap– siap buat Road Trip ataupun sunmori ke lembang bersama club motor yang saya ikuti. Awal mulanya kala saya mengajak mamaku, ia menolak tetapi sehabis kebujuk ia juga ingin. Belum lama waktuku kuhabiskan bersama mamaku, saya terus menjadi berupaya pendekatan terhadap mamaku, hingga dikala ini hasilnya positif– positif saja bagiku, mamaku tidak sempat menggubris kelakuanku yang terus menjadi hari terus menjadi berani kala mengulangi peristiwa menggesekan selangkanganku di pantat mamaku kala ia memasak. Malah mamaku terlihat terus menjadi hari terus menjadi menikmati kebersamaan kita, tetapi begitu mamaku masih nampak malu– malu. Ciuman kembali telah sebagian kali kami jalani lagi. Walaupun saya masih belum berani berbuat lebih jauh lagi, khawatir mamaku menolak ataupun marah. Lebih baik saya bersabar saja. Lucu pula sesungguhnya mengajak mamaku turut sunmori, ia baru awal kali kuajak naik motor, tentu mengasyikan. Entah mengapa pula saya lebih memilah mengajak mamaku dari pada cindy pacarku, ah perkenankan sajalah hitung– hitung mengajak mamaku refreshing supaya tidak jenuh. Oh shit, mamaku nampak begitu menawan serta seksi dengan mengenakan tank top putih dibalut dengan jaket kulit gelap serta celana jeans ketat yang senada dengan jaketnya. Mamaku memanglah senantiasa tau metode berpakaian yang cocok, ia telah sangat nampak semacam lady bikers. Ah bangga sekali saya memiliki mama semacam ia. Saya juga mengenakan baju nyaris semacam mama, pakaian kaos dipadu dengan hoody bercorak gelap serta celana jeans gelap pula. Pokoknya saya serta mamaku udah semacam kompakan tetapi tidak direncanakan. “ Mama menawan banget loh pake outfit begitu. Udah seperti couple’ an lagi sama benny, mending mama pacaran aja deh sama benny hehe” ucapku cengengesan “ ihh apaan sih kalian ben” ucapnya terseyum malu– malu “ Tuhkan terlebih kalo mama senyum seperti gitu, benny kian suka deh” ucapku tersenyum sembari memandang mamaku “ ihh udah ayo berangkat” ucap mamaku sembari memalingkan muka Uh mamaku gemesin banget deh tingkahnya, seperti anak abg aja pake malu– malu gitu. Saya juga mengenakan helm serta sarung tangan terlebih dulu, kemudian mengenakan kan mamaku helm serta pula sarung tangan. Awas ma jangan baper ya hehe. Saya juga berangkat bersama mamaku berboncengan dibelakangku, saya gunakan aoki motor kesayanganku bmw s1000rr. Mamaku awal mulanya agak jaga jarak tetapi kutarik tangannya serta kutahan supaya memeluk perutku. “ Pegangan mam ke benny, nanti jatuh lho” ucapku, mamaku juga mengeratkan pelukannya di perutku. Terasa pula seuatu yang kenyal di punggungku. Ngocoks. com ” Aduhh mam, itu yang nempel kok kenyal banget ya, jadi pengen lama sampe nya” ucapku dalam hati Saya serta anggota club yang lain hendak kumpul terlebih dulu di salah satu cafe, baru dari situ kita berbarengan berangkat mengarah lembang secara konvoi, dilindungi pula oleh patwal. Rencananya pula disitu kita menginap di salah satu hotel buat terus menjadi mengakrabkan antar anggota. Sesampainya di cafe tempat kita berkumpul, disitu rame pula nyatanya. Banyak moge elegan yang terparkir semacam Kawasaki H2, Yamaha R1M, Ducati Panigale serta sebagian moge elegan yang lain. Orang berduit seluruh kayaknya. Saya memanglah member baru di club ini, maklum sebab persyaratannya berusia 18 tahun keatas, walaupun begitu tentu orang– orang mengira saya tidak semuda itu sebab perawakanku yang lumayan besar tegap lebih semacam orang berusia. Saya juga mencari parkiran terlebih dulu sebab tempatnya cukup penuh, sehabis memperoleh parkiran, baru saja saya serta mamaku turun dari motor, saya telah disapa seorang serta sehabis kulihat nyatanya ia temanku yang mengajakku bergabung ke club motor ini. Temanku ini biasa kupanggil bang fariz, saya berjumpa dengannya di bengkel motor langgananku serta dari sana saya serta ia jado akrab kemudian bergaul. Umurnya bisa jadi dekat 22 tahun. Ia tiba dengan seseorang wanita pula. “ Hallo bang. Berita gimana?” ucapku sembari menyalaminya “ Baik bro. Lu baik pula kan?” tanyanya “ Baik pula bang” jawabku singkat “ ini pacar lu bro? Wih cakep amat, hebat lu seleksi wanita” ucapnya takjub memandang kecantikan serta keseksian mamaku “ Iya bang. Kenalin nih pacarku namanya Nia” ucapku mengenalkan mamaku selaku pacarku. Segan pula sih tadi cocok mengenalkan mamaku dengan menyebut namanya saja tanpa embel– embel kata‘ mama’. Mamaku juga cuma tersenyum tersipu malu, memanglah sih mamaku tidak nampak semacam seseorang yang umurnya 36 tahun. Mamaku tetap melalukan perawatan sehingga baik badan ataupun mukanya sehingga nampak awet muda, terlebih ditunjang style berpakaiannya yang senantiasa menjajaki trend masa saat ini sehingga mamaku nampak semacam seorang yang berumur dekat 20 tahunan. “ Sayang… kenalkan ini namanya fariz” ucapku mengenalkan bang fariz ke mamaku. Gilaaa, nekat pula saya memanggil“‘ sayang’” kepada mamaku. Kulihat mama cuma tersenyum kembali dengan rona merah di mukanya. Ah kayaknya mamaku bahagia kuperlakukan semacam itu, kemajuan yang sangat pesat buatku. Bang fariz cuma manggut– manggut, kemudian dia mengenalkan wanita yg bersamanya. Namanya Nadine, ia pacarnya bang fariz, usianya bisa jadi 20 thn. Mukanya manis berkacamata serta lekuk badannya cukup menggiurkan tetapi menurutku masih kalah oleh kecantikan serta keseksian mamaku. Kita berempat juga mengobrol– ngobrol, sembari sesekali berkenalan dengan anggota lain, mereka juga seolah takjub kala memandang mamaku, tetapi mereka langsung nampak kecewa kala mamaku kuperkenalkan selaku‘ calon istriku’. Mamaku dari tadi cuma senyum– senyum saja. Mamaku juga mengakrabkan dengan sebagian wanita pula, tua muda seluruhnya terdapat. Sehingga mamaku tidak nampak kesusahan membaur dengan wanita disini. Mayoritas wanita disini ialah pacar maupun istri dari para member club ini, tua muda seluruhnya bersatu serta membaur di club motor ini. Terlebih rencananya hendak menginap sehingga mereka pada bawa pendampingnya masing– masing. Tidak terasa sunmori hendak lekas diawali, mereka telah menaiki motornya masing– masing. Saya serta mamaku juga bersiap– siap pula, tidak kurang ingat kupasangkan mama lagi helm serta sarung tangannya. Kunyalakan motorku buat turut meriuhkan atmosfer di parkiran cafe ini. Sebagian menit setelah itu, kita juga mulai berangkat, beriringan dengan kawalan patwal, riuh suara knalpot moge silih bersahutan terdengar begitu indah di kuping, ah atmosfer yang sangat indah menurutku yang hobby bermotor ini. Mamaku juga tanpa disuruh lagi kembali melingkarkan tangannya di perutku, dekapan yang sangat erat seolah ia tidak ingin melepasku. Terasa sangat aman aman dekapan itu walaupun benak kotorku tidak dapat lenyap sebab suatu yang kenyal terasa melekat serta bergesekan dengan punggungku. Post navigation Tragedy Incest Family PART 1 Tragedy Incest Family 3