crtdalam Sebagian dikala setelah itu sehabis saya berakhir mensterilkan diri, akupun kemudian keluar dari kamar mandi, serta menaiki tangga buat mengambil kain handuk yang kemudian kulilitkan menutupi selangkanganku ini. Setelah itu kulangkahkan kakiku ini mengarah kamar tidurku, dikala saya melewati ruang tengah kulihat papaku lagi sungguh- sungguh menikmati kegiatan yang disiarkan oleh tv.

Papaku sudah kembali berpakaian, papa menggunakan kaos, serta celana pendek. Saya melewati papaku begitu saja, kemudian sesampainya di kamar saya mulai mengeringkan selangkangan, pula belahan vaginaku ini dengan kain handuk, yang mana dikala keluar dari kamar mandi tadi sampai hingga di dalam kamarku, saya masih dalam kondisi telanjang bugil cuma selembar handuk sajalah yang menutupi badan telanjangku ini.

Sehabis berakhir mengeringkan selangkangan, serta belahan vaginaku ini akupun lalu keluar kamar, saya bermaksud buat mengambil pakaianku yang terdapat di lemari baju yang terletak di ruang tengah dekat dengan tempat papaku duduk menyaksikan tv. Saya terencana menggoda papaku dengan tidak berpakaian ataupun dengan kata lain saya masih dalam kondisi telanjang dikala saya keluar dari kamarku tadi.

Akupun kemudian berjalan mendatangi papaku yang masih asik menyaksikan tv, lalu kutepuk bahunya, tidak kurang ingat akupun tersenyum manis pada papaku, serta kulirik jam yang terletak di atas meja disebelah tv nyatanya dikala itu waktu sudah menampilkan jam 07. 45 w. b, tidak terasa nyatanya kami berdua tadi berhubungan seksual nyaris sejam.

Setelah itu saya memeluk papaku dari balik sembari kutempelkan payudaraku yang montok ini pas pada punggung papaku, sesekali kugoyangkan kedua buah payudaraku yang menggantung ini yang kira- kira besarnya sebesar buah jeruk bali sampai pentilku yang berdimensi sebesar jempol balita tetapi sedikit lebih panjang ataupun lebih tepatnya seukuran biji kacang tanah ataupun 7/ 8 dari biji/ butir kelereng kecil ini juga mengencang, pula mengacung ke atas seirama dengan goyangan dan gesekan payudaraku ini pada punggung papaku.

Papa yang lagi asik menyaksikan televisipun mendadak konsentrasinya lenyap dari menikmati kegiatan tv akibat perlakuan dariku ini gadis kandungnya yang lagi asik kugesekkan kedua buah payudaraku ini pada punggungnya. Papaku kemudian merespon perlakuanku ini dengan lalu papa membalikkan tubuhnya, serta mulai memegang payudaraku dengan jari jemarinya dan memijat kedua buah payudaraku pas di wilayah dekat areolaku yang sensitif ini, setelah itu papaku lambat- laun mendekatkan mulutnya pada puting payudaraku( pentilku) ini, kemudian papapun mulai menjilati pentilku semacam balita yang menetek pada ibunya.

srruuppp… sruuppp… sluuruupp… sruupp… dihisapnya dengan lama- lama pentil buah dada kiriku, sembari sesekali disapukannya lidahnya pada wilayah areolaku yang bercorak coklat agak hitam ini, sedangkan tangan kiri papa padat jadwal meremas serta memijat buah dadaku yang kanan.

Akupun ikut menolong gerakan mulut papa dalam menghirup, pula mengenyoti pentil buah dada kiriku ini dengan kuletakkan tangan kiriku pas pada bagian dasar mangkok buah dada kiriku ini supaya payudaraku ini tidak bergoyang naik turun dikala papa menghirup puting payudaraku, sehingga saya bisa menikmati tiap jilatan serta sapuan lidah papa pada pentilku yang kiri yang kurasakan terus menjadi mengacung tegak seirama dengan sapuan demi sapuan pula jilatan demi jilatan lidah papaku pada pentil payudaraku sampai bagian areolanyapun tidak luput dari jilatan pula sapuan lidah papaku.

Saya yang tadi berdiri dikala papa baru saja mulai memijat serta meremas kedua buah dadaku setelah itu menghirup pula menjilati pentil buah dada kiriku sampai wilayah areola disekitarnya, dan tangan kiri papa tengah padat jadwal meremas sembari memijati buah dada kananku ini, saat ini saya sudah duduk di lantai sembari kusandarkan bahuku ini di tembok, gerakan ini kulakukan tanpa kusadari karena saya merasakan sesuatu getaran hangat yang menjalari segala tubuhku yang menimbulkan lututku ini tidak kokoh buat menahan beban tubuhku ini, sehingga secara reflek gerakan lututku lambat- laun merosot kebawah, serta menimbulkan saya jadi duduk di lantai.

Sebagian dikala setelah itu saya menceracau serta kukeluarkan perkata yang sedikit vulgar manakala kurasakan getaran- getaran hangat terus menjadi kerap nan intens menyelimuti tubuhku ini, selaku akibat dari jilatan pula hisapan lidah papaku pada pentil kiriku ini, diiringi dengan pijitan berikut remasan tangan kiri papa pada buah dadaku yang kanan akupun kemudian mengatakan;“ sshh… ohh… mmmhh… ooohh… sshh… aaahh… eemhhh… sshh… ooohh… Pa teruus sayang jilat terus pentil tetekku ini, ooowwhh papa pintar banget sayang dalam mengenyoti pentilku ini sayang, eeenaakk banget rasanya pa jilatan papa di pentilku ini, mmmhh… teruuss pa… kenyot terus pentilku ini…

“ begitulah yang kuucapkan manakala saya tidak sanggup lagi dalam menahan nikmatnya tiap sapuan pula hisapan lidah papa pada pentil buah dada kiriku ini.

Selang 10 menit setelah itu sehabis papaku puas dalam menghirup, menjilati, serta mengenyoti pentil buah dada kiriku ini, papaku kemudian membaringkanku di lantai, kemudian papa mendekatkan mulutnya pada puting buah dada kananku( pentil) lalu papa mulai menjulurkan lidahnya, serta lambat- laun disapukannya dengan lembut lidahnya

sluruupp… sruupp… srruupp… pada pentilku yang sudah mengacung tegak sembari tangan kanan papa memijiti payudaraku yang kiri, sedangkan tangan kiri papa terus memijiti wilayah areola buah dadaku yang kanan ini dan papa pula terus menjadi intens dalam menjilati puting buah dada kananku ini, sehingga bisa kurasakan rasa nikmat yang luar biasa selaku akibat dari rangsangan beserta perlakuan papa pada kedua buah dadaku yang sebesar jeruk bali ini.

Papa terus menjadi lahap dalam mengenyoti, menghirup, serta menjilati pentil buah dada kananku, apalagi papa terencana berlama- lama menjilati wilayah areola payudaraku yang sangat sensitif ini, serta saya cuma bisa memejamkan mata menikmati tiap jilatan lidah papa pada pentil buah dada kananku ini, pula pijitan dan remasan tangan kanan papa pada buah dada kiriku.

“ ooohh… pa… sakit sayang… jangan digigit donk pa pentilku ini, sakit rasanya pa… aaauucchh… aauuchh… oohh…”.

Cerita Sex Merawat Ayah Yang lagi Sakit PART 2

Papaku kemudian menghentikan gigitannya pada puting buah dada( pentil) kananku ini, serta dijilatinya lagi pentilku ini dengan lembut, sembari sesekali tangan papa memijiti pula mengelus wilayah areola payudaraku ini dengan lambat- laun, tetapi perihal ini malah terus menjadi membakar, serta membuat gairah birahiku jadi terus menjadi menyala- nyala.

“ eemmmhh… mmmhh… ooohh… ssshh… pa… lezat sayang, papa mahir serta lihai banget dech dalam mengenyoti pentil tetek Nana ini, sshh… nikmat banget sayangku… teruss pa… hirup yang kokoh pentil tetekku ini pa… Dinacinta papa… aaauucchhh”.

Sehabis dekat 5 menit papa mengenyoti pentil buah dada kananku pula menjilati dan menghisapnya papapun merasa puas, serta kemudian dihentikannya aksinya dalam menjilati pentil buah dada kananku ini. Papa kemudian mengatakan kepadaku.

“ oh… Nduk, buah dadamu betul- betul lezat, serta manis rasanya sayang… jauh lebih nikmat daripada susu mamamu sayang, papa betul- betul menggemari tetekmu itu putriku yang cantik…”.

Akupun kemudian menimpali perkataan papaku tadi, lalu kukatakan,“ mengapa tadi papa koq menggigit pentil tetekku ini jika papa memanglah menyukainya, serta mau terus mengenyoti, pula menghisapnya tiap dikala sayang?,” kan saya merasakan sakit lho pa, jika pentilku ini papa gigit- gigit kecil semacam tadi ujarku sembari merajuk pada papaku, tetapi tangan kiriku pula mulai kumasukkan ke dalam celana pendek papaku, serta bisa kurasakan nyatanya papa tidak mengenakan celana dalam.

Papa kemudian menanggapi ucapanku tadi, serta papa mengatakan;“ iya sayang, putriku yang menawan ma’ afkan papa iya Ma, karena papa tadi gemas banget dengan pentil tetekmu itu Nduk, jadi papa agak sedikit jahil dengan papa gigit pentilmu itu supaya kalian kian keenakan, eh nyatanya papa sangat keras dalam menggigit pentil tetekmu tadi, sehingga kalian hingga menjerit kesakitan sayang.

“ Akupun setelah itu menimpali perkataan papa tadi;“ hu’ um pa, papa telah kuma’ afkan koq sayang, namun lain kali jangan diulangi iya Pa.”“ Papa boleh mengenyoti serta menghirup pentil tetekku ini tiap dikala sayang, cuma saja kala papa menetek papa wajib lebih lembut dikala menghirup, serta mengenyoti pentilku ini sayang, papaku, suamiku!”

Setelah itu papapun menganggukkan kepalanya, serta papa lalu menanggapi perkataanku ini sembari tangan papa membelai- belai rambutku yang panjang sebahu ini, papa mengatakan;

“ iya Nduk, lain kali papa hendak lebih lembut dikala menghirup pula mengenyoti pentil tetekmu itu sayang.” Nah saat ini, mari kita teruskan lagi sayang persetubuhan kita ini di kamarmu Nduk, papa hendak buat kalian berbadan dua serta melahirkan anak kita yang pula sekalian cucu papa ini sayang.”

Saya tidak mengatakan apa- apa, tetapi dalam hati jujur saya sangat senang mendengar perkataan papa tadi, iya semenjak dikala ini saya merupakan istri papa. Dikala papa tadi memanggilku dengan panggilan mama, dikala seperti itu saya tersadar, kalau saya saat ini bukan semata anak kandung papa, melainkan saya saat ini merupakan istri papa, sesosok wanita yang istimewa untuk papa, serta nanti akupun hendak melahirkan buah cinta kami berdua.

Oh Tuhan, apa yang sudah kulakukan, serta dosa apakah diriku ini sehingga saat ini saya bersuamikan bapak kandungku sendiri, papaku tercinta?? begitulah persoalan yang menggelayut, serta terlintas di benak pikiranku dikala itu, ditambah lagi suara hati nuraniku yang berkata ini merupakan salah.

Hendak namun, nyatanya diriku yang saat ini telah dipahami oleh dorongan dan bisikan dari dewi cinta birahi, sanggup meluluh lantakkan kata hati nuraniku ini, pula melenyapkan keraguan yang pernah terlintas, serta menggelayuti benak pikiranku barusan, malah tangan kiriku yang terdapat di dalam celana pendek papaku saat ini kugerakkan memegang penis papaku, serta mulai kugenggam batang penis papaku yang masih sedikit tegang ini dan kukocok- kocok pelan penis papaku ini dari batang penis sampai kepala penis papaku sembari saya pijit pelan- pelan pas di bagian kepala penisnya, sehingga lambat- laun penis papakupun mengencang, serta menggapai ereksi optimal.

Papa kemudian membangunkanku, serta diulurkannya tangan kiri papa mengenggam jari- jemari tangan kananku ini, otomatis akupun dikala itu lekas langsung menghasilkan tangan kiriku ini dari dalam celana pendek papaku, dan kubiarkan saja kontol papaku yang sudah menggapai ereksi optimal, lalu sehabis kukeluarkan tangan kiriku itu dari dalam celana pendek papa, setelah itu papa kemudian mengulurkan tangan kanannya serta digenggamnya jari- jemari tangan kiriku ini, lalu papa mulai menarik kedua tanganku sampai akupun terbangun, serta terduduk di lantai.

Sesampainya di kamarku kemudian kami berduapun duduk di tepi kasur ranjang tempat tidurku. Saya masih senantiasa terdiam karena meski tadi saya telah tersadar dikala papa memanggilku tadi, hendak namun dikala itu di dalam benak pikiranku masih merasa bersalah, serta terjalin pergolakan yang teramat sangat dahsyat.

Hendak namun akupun kesimpulannya menuruti naluri kewanitaanku ini, serta telah kuputuskan buat jadi istri papaku ini selamanya, serta menerima papa, yang notabene merupakan bapak kandungku ini jadi suamiku.

Saya pula rela nanti memiliki buah cinta kami, yang mana itu merupakan anakku, serta pula adikku, karena saya memanglah menyayangi papaku, serta saya tidak dapat hidup tanpa papaku ini, iya saya telah ketagihan bersetubuh dengan papaku, bapak kandungku sendiri, tidak kupedulikan apa kata orang lain, serta dalam hati saya memohon ma’ af pada mamaku ini karena saya sudah merebut suaminya, hatiku mengatakan serta berbisik;

“ ma’ afkan saya ma, saya memanglah anak yang durhaka, serta tidak ketahui diri!”“ Saya telah mama besarkan serta mama didik semenjak dari kecil dengan penuh kasih sayang, tetapi apa yang kuberikan pada mama? Saya telah merebut suami mama, yang mana itu merupakan papaku sendiri…”

“ Mamaku sayang, ma’ afkan putrimu ini ma, saya tidak kuasa melawan dorongan nafsu birahiku ini ma, izinkan saya menikah pula mempunyai papa selamanya iya ma, saya tidak sanggup pula tidak mampu hidup tanpa papa, ma…”

“ Saya menyayangi papa ma, meski kutahu rasa cintaku pada papa ini sangat tidak normal, tetapi kuingin senantiasa bersamanya, karena saya menyayangi papa setulus hatiku pula semurni cintaku ini…”

“ Mama pasti mau putrimu ini senang mamaku sayang?” sebab saya ketahui tentu mama menginginkan kebahagiaanku tiap dikala di dalam kehidupanku ini!” kala itu wajah mama yang menawan terlintas di benakku ini, tidak terasa air matakupun berlinang membasahi kedua pipiku ini, tanpa kusadari saya menangis, karena saya telah mengkhianati mamaku ini.

Akupun kemudian tersadar dari lamunanku ini dikala kudengar suara papa yang terdapat di hadapanku ini memanggilku, serta papa bertanya kepadaku sembari kedua tangannya menyeka air mata yang menetes membasahi kedua pipiku ini;

“ Nduk, mengapa kalian menangis putriku sayang, Nana yang menawan?” Saya tidak lekas menanggapi, serta kucoba sedikit menenangkan diriku ini… karena dikala saya teringat hendak mamaku barusan… tangan kiriku ini senantiasa aktif dalam membelai, mengocok, serta memijit penis papaku yang tanpa kusadari saat ini sudah mengencang optimal, apalagi sedikit nongol, serta keluar dari celana pendek yang papaku gunakan itu.

“ oh nggak… saya tidak apa- apa koq papaku sayang, cuma saja saya merasa bersalah pada mama.. Pa!” Papaku kemudian menanggapi perkataanku ini;“ Mengapakah kalian koq merasa bersalah pada mamamu sayang?” demikianlah yang ditanyakan papa kepadaku ini, akupun lalu menanggapi persoalan papaku itu, serta kemudian kukatakan;

“ iya pa, saya merasa bersalah pada mama, karena saya sudah mengkhianati kasih sayang yang sudah mama bagikan kepadaku ini.. pa.”“ Saya merasa diriku ini hina, salah, serta dosa besar pa, saya ini cuma wanita rendahan perebut suami orang, karena saya sudah merebut papa, yang mana papa merupakan suami mama yang legal, serta malah papa yang notabene merupakan bapak kandungku sendiripun saya peruntukan suamiku pa!”

“ Papa sendiri mengerti apa yang kalian rasakan dikala ini Nduk, sudahlah saat ini kalian tenangkan dirimu itu sayang, papa percaya tentu mamamu hendak mema’ afkan perbuatan yang kita jalani ini sayang, karena papa ketahui tentu mamamu itu sangat menyayangimu Nduk”, demikianlah yang dikatakan oleh papaku ini kepadaku buat menghibur diriku ini yang tengah gundah gulana.

Sesaat sehabis kudengarkan perkataan serta statment yang keluar dari mulut papaku itu, akupun saat ini jadi sedikit tenang, lalu akupun bertanya pada papaku;

“ Pa, papa wajib janji jangan sempat meninggalkan diriku ini iya pa, sekalipun sesuatu dikala mama memergoki kita berdua lagi asik ngentot, papa wajib membantuku menarangkan pada mama kenapa kita berdua hingga melaksanakan persetubuhan yang tabu nan terlarang ini iya pa!”

Papa kemudian menimpali perkataanku ini, serta papa mengatakan;“ iya sayang, kalian jangan takut istriku yang menawan, nanti papa hendak menolong kamu menarangkan pada mama, yang pula merupakan mama mertua papa ini kenapa kita berdua hingga melaksanakan persetubuhan yang terlarang ini Dinasayang, cintaku, putriku yang menawan dikala kita berdua kepergok mama lagi asik ngentot sayang!

Nah saat ini kalian jangan takut sayang, senyum donk Nana sayang putriku yang menawan. Akupun kemudian lama- lama tersenyum, serta kemudian akupun mengatakan pada papa;

“ ih… papa sayang dapat saja dech ngerayu Nana ini, kan Nana jadi malu lho pa…!” sembari saya agak tersipu malu dikala mengatakan semacam itu. Papapun setelah itu menanggapi perkataanku ini;

“ Lho… memanglah benar kan kalian menawan Nduk, wajahmu itu sepintas mirip dengan artis Ita Purnamasari sayang, meski bagi papa siech jauh lebih menawan kalian sayang, dengan sebagian buah tahi lalat dibawah dagu sebelah kirimu itu terus menjadi menaikkan kecantikan serta kemanisanmu sayang…”

tuh pipimu memerah mama Nana sayang, kalian jadi terus menjadi menawan dech jika begitu puji papaku menimpa kecantikanku ini. Akupun tidak ingin kalah dari papaku dalam menyanjung, akupun pula menyanjung ketampanan papa, lalu kukatakan;

“ iya donk… saya menawan kan menyusut dari kecantikan mama yang sepintas mirip dengan artis Paramitha Rusady, serta papa yang tampan yang sepintas mirip dengan penyanyi, serta pencipta lagu Obbie Messakh pa… meski wajib kuakui papa cuma sedikit lebih tampan dari Obbie Messakh pa…”

“ Hu.. putriku yang menawan ini nyatanya telah pintar ngegombali papanya iya, awas nanti kalian papa buat kewalahan sayang dikala papa ngentoti kalian sebentar lagi, papa hendak buat kalian menyerah kalah, serta mengakui kejantanan pula keperkasaan papa ini sayang…” demikian yang papa ucapkan menanggapi perkataanku tadi.

Akupun tidak ingin kalah serta kujawab tantangan papa itu dengan kukatakan;“ hmm… ayo… siapa khawatir pa… silahkan kita buktikan saja siapa yang lebih lama keluarnya dikala kita ngentot sebentar lagi pa.. saya hendak buat papa kelojotan serta menyerah kalah dan mengakui kehebatanku ini dalam memanjakan nafsu birahi papa… sehingga teruji keunggulanku ini selaku seseorang perempuan yang bisa memuaskan serta menaklukkan papa di ranjang, pula papa tidak dapat berpaling ke dekapan wanita lain sayang…

Papa kemudian menanggapi pernyataanku ini serta papa kemudian mengatakan;“ oke, mari kita buktikan sayang, siapa yang lebih jago, serta mahir dalam ngentot sayang, kalian memanglah sangat mirip mamamu Nduk, sifatmu tidak ingin kalah dalam seluruh perihal, terlebih buat urusan ranjang sayang.”“ Papa wajib mengakui buat yang satu ini kalian telah menaklukkan papa, serta membuat papa jatuh cinta kepadamu, pula papa telah jatuh sangat dalam di pelukanmu itu, papa tidak dapat berpaling hati ke perempuan lain sayang”.

Akupun seolah merasakan terkesima, serta terharu mendengar perkata papaku yang barusan terucap dari mulutnya, kemudian kukatakan;“ huuhh… papaku ini memanglah jago ngegombalin wanita dech, pantas saja mama, serta pula saya termakan rayuan gombal papa, sehingga kami berdua betul- betul jatuh ke dekapan papa, serta tidak dapat hidup tanpa papa sayang.”“ Baiklah pa, saat ini kita mulai persetubuhan kita iya pa, Dinasudah tidak tahan sayang merasakan tusukan kontol papa di dalam memek Nana ini pa”

demikian kuucapkan buat mengakhiri dialogku dengan papaku yang telah berlangsung nyaris 15 menit tadi, karena kurasakan belahan liang vaginaku ini telah mulai berair, serta basah demikian juga bibir labia mayora vaginaku ini yang telah mulai merekah serta mekar semacam kelopak bunga, demikian pula dengan lubang pembukaan vaginaku ini yang berupa separuh bundaran yang lubangnya berdimensi sedikit lebih besar dari lubang cincin, yang telah agak berdahak.

Saya lalu merendahkan celana pendek papa saat sebelum papa memerintahku buat merendahkan celana pendek yang dikenakannya sembari tangan kiriku ini senantiasa memijit serta mengocok batang penis papa sampai kepala penisnya lambat- laun. Kuletakkan tangan kananku di karet celana pendek papaku ini, serta lama- lama saya pelorotkan celana pendek papaku sampai sebatas lutut, kemudian berikutnya saya mengatakan pada papa;“ Pa, tolong papa lepas sendiri iya pa celana pendek papa itu, kan Dinasudah bantu papa dengan Nana pelorotin celana pendek papa hingga lutut lho pa.”

Dikala papa mendengar perkataanku itu dalam sekejap papaku kemudian berdiri disamping ranjang setelah itu papaku lalu memelorotkan celana pendeknya, serta meletakannya di sisi ranjang. Papa kemudian mulai membuka kaosnya, serta nyatanya papa tidak mengenakan kaos dalam, dan dalam sekejap kaos itupun dilemparkannya ke sisi ranjang yang lain, sehingga dalam sekejap kilat tidak hingga 2 menit papakupun telah telanjang bugil sama sepertiku ini.

“ Nah saat ini papa telah siap mengentotimu, serta membuat kamu berbadan dua sayang, kemudian papa memintaku buat tiduran di kasur, setelah itu papa mengatakan;“ mari sayang, mari tiduran agak ke tengah donk Nduk, supaya papa gampang dalam memainkan vaginamu itu sayang!”

Lekas kululuskan permintaan papaku itu, serta lalu kubaringkan kepalaku ini di atas bantal yang terletak pas di tengah- tengah kasur tempat tidurku ini, setelah itu lambat- laun kurebahkan badanku di atas ranjang kasur tempat tidurku, sembari saya kangkangkan lebar- lebar kedua pahaku ini, kemudian kukatakan pada papaku;

“ Pa, mari mainkan vaginaku ini saat ini suamiku sayang, saya telah siap pa!” Papa lalu beringsut menggerakkan pantatnya mendekati wilayah selangkanganku ini setelah papa mendengar apa yang baru saja kuucapkan, setelah itu papa mendekatkan mukanya pas di depan belahan liang vaginaku ini, kemudian papa mencium belahan vaginaku ini yang mana bibir labia mayora vaginaku dikala itu telah agak bengkak, serta merekah

… cup… cupp… cuppp… mmmuuaaacchh… mmmuuaaacchh… bunyi kecupan bibir papaku dikala papa mengecup pula mencium belahan vaginaku ini.

Tidak lumayan hingga disini saja aksi papaku dalam memainkan vaginaku, setelah berakhir mengecup serta mencium vaginaku ini, papa kemudian meletakkan kedua tangannya di tiap- tiap sisi kanan serta kiri dari bibir labia mayora vaginaku yang telah bengkak serta merekah ini sehingga terlihatlah sedikit oleh papaku ini daging bibir labia minora vaginaku yang bercorak merah muda yang telah basah apalagi cenderung becek ini,

tetapi papa tidak puas cuma bisa memandang sedikit daging bibir labia minora vaginaku ini lalu kedua tangan papa tadi digerakkan menjembeng( menarik ke kanan serta ke kiri) kedua sisi bibir labia mayora vaginaku ini, sehingga saat ini bibir labia mayora vaginaku merekah serta membuka terus menjadi lebar akibat dari kedua sisi bibir labia mayora vaginaku yang dijembeng oleh kedua tangan papaku itu.

slurruupp… sluruupp… sruuppp… diawali dari wilayah mons pubis( gundukan) vaginaku yang terletak pas di bagian atas bibir labia mayora vaginaku yang sangat atas berupa semacam segitiga serta dibawah rambut kemaluan( pubic hair) ataupun jembutku ini, kemudian lambat- laun jilatan lidah papaku turun sampai bisa kurasakan saat ini sapuan lidah papaku sudah terletak pas pada bagian klitoris ataupun kelentit( itil) vaginaku yang sudah mengencang pula sedikit membengkak ini.

yang mana dimensi klitoris pada wanita wajar berdimensi panjang 4- 5 milimeter serta lebar 3- 4 milimeter meski pada tiap wanita mempunyai dimensi klitoris yang berbeda- beda bergantung aspek genetiknya, dan kandungan androgen dalam darah, karena kenaikan kandungan androgen dalam darah bisa tingkatkan dimensi besar klitoris, yang mana pada bagian batang( badan) klitoris ini terlindung oleh jaringan dari labia minora yang berupa cadar( selubung) serta diistilahkan dengan“ clitoral hood” yang berperan mirip dengan kulup pada penis.

Papaku menjilati kepala klitorisku yang sudah mengencang ini lambat- laun sampai bagian dasar permukaan kepala klitorisku yang diistilahkan dengan“ frenulum clitoridis” juga tidak luput dari jilatan lidah papa sehingga akupun merasakan sesuatu sensasi kenikmatan yang tiada tara karena jilatan lidah papa pas menimpa saraf- saraf sensitif yang ada pada klitorisku ini.

Akupun merasakan sesuatu rangsangan yang luar biasa manakala jilatan lidah papa pada klitorisku terus menjadi kilat, serta kerapkali papaku pula agak jahil dengan meletakkan jari telunjuk tangan kanannya pada bagian batang( badan) klitorisku yang menonjol keluar dari tulang kemaluanku ini yang bisa dilihat oleh mata dan dijamah dengan tangan itu, sesekali papaku bukan cuma memegang bagian batang( badan) klitorisku ini, malah papa pula memilin- milin serta menyikat ke atas pula ke dasar batang( badan) klitorisku.

Akupun lalu mendesah serta meracau merasakan rasa geli akibat pilinan jari telunjuk tangan kanan papa pada bagian batang( badan) klitorisku ini, tetapi pula kurasakan betul- betul nikmat jilatan lidah papa di selama permukaan kepala klitorisku sampai bagian dasar permukaan kepala klitorisku yang diistilahkan dengan

“ frenulum clitoridis” kemudian kukatakan;“ ooohh… pa… eenaakk banget sayang, eemmhh… gelii pa… sshh… hhh… teruss pa… papa jilatin terus benjolan kepala itil Nana ini pa… nikmatt banget sayang.. Pa, jangan menyudahi pa, terusin pa pilin- pilin batang( badan) itil mama ini pa… mmmhh… aaauucchh… pa…”

Papaku terus menjadi bergairah dalam menjilati kepala klitorisku pula memilin serta menyikat bagian batang( badan) klitorisku ini sehingga akupun terus menjadi menggelinjang pula menggeliat merasakan kenikmatan yang terus menerus pada klitoris( itil) ku.

Sehabis dirasa puas, papa kemudian meneruskan jilatan lidahnya di selama daging labia minora vaginaku( bibir Miss V dalam) yang kurasakan telah mulai agak berair disebabkan gairah kewanitaanku yang terus meningkat naik selaku akibat dorongan nafsu birahiku ini.

… sruupp… sruuppp… sluruupp… sruupp… sruupp… bunyi sapuan lidah papa pada daging labia mayora vaginaku ini, sesekali papa apalagi pula menjilati lubang kencingku, sehingga menimbulkan rangsangan pada urethra( saluran kencingku) ini serta akupun jadi kebelet berkemih( buang air kecil).

Saya yang terus menjadi tidak tahan, tanpa terencana akupun terkencing, serta kukeluarkan sedikit air seniku( air kencingku) dari lubang kencingku ini**… surrr… surrr… ssurrr…**yang menimpa mulut pula permukaan dasar hidung papaku, pasti saja papa dikala itu pula menghentikan jilatan lidahnya pada bilik labia minora vaginaku ini.

Papa kemudian keluar kamarku serta mengarah kamar mandi buat mensterilkan air kencingku yang terjilat lidahnya pula membasahi mulut serta permukaan dasar hidungnya.

Papa berkumur- kumur setelah itu menyikat giginya, lalu papa menyabuni mukanya tercantum pula mulut hingga dengan permukaan dasar hidungnya yang terserang sedikit percikan air kencingku tadi, setelah itu papa berjalan kembali ke kamarku sembari bawa gayung yang berisi air, serta pula kain lap kering.

“ lho papa mengapa koq ke kamar sembari bawa gayung serta lap seluruh? Oh bisa jadi papa ingin mencebokiku, serta mensterilkan vaginaku ini, ataupun mungkinkah papa ingin berupaya game baru?” Demikian persoalan yang mencuat di dalam hatiku dikala itu.

By adminmg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *