Cerita Sex Merawat Ayah Yang lagi SakitCerita Sex Merawat Ayah Yang lagi Sakit

crtdalam Setelah membayar seluruh bayaran administrasi sepanjang di rumah sakit, kami berduapun kembali dengan menumpang suatu taksi. Dikala kami berdua berjalan lewat lorong rumah sakit, tanpa terencana mataku melirik pada jam bilik yang terdapat di dekat pintu keluar, nyatanya waktu sudah menampilkan jam 05. 45 w.

Tidak terasa nyatanya saya tadi telah nyaris 45 menit terletak di rumah sakit buat mandi, bersih- bersih serta mempersiapkan seluruh keperluan yang hendak dibawa kembali pula melunasi seluruh bayaran administrasi, beserta obat- obatan yang disantap oleh papaku.

Sehabis seluruhnya beres saya lalu menelepon taksi, serta kami berdua setelah itu duduk di salah satu sofa panjang yang terdapat pas di taman pintu keluar rumah sakit. Setelah menunggu nyaris 15 menit, kesimpulannya taksi yang menjemput kamipun datang, serta kami lekas naik ke dalam taksi buat setelah itu melanjutkan ekspedisi kembali ke rumah.

Sepanjang ekspedisi kembali kamipun bercanda, serta bapak terus memujiku, sampai membuatku tersipu- sipu malu, bapak berkata kalau diriku jauh lebih menawan, manis, dan atensi padanya daripada ibuku. Kesimpulannya setelah ekspedisi sepanjang 35 menit kamipun sampailah di rumah. Oh iya ayahku merupakan seseorang pensiunan guru, serta papa sudah lama pensiun dikala saya kelas 2 SMA itu.

“ nduk, kalian maukan papa kilat sembuh sayang?” Kemudian akupun menanggapi,“ pasti saja donk pa, Dinaingin papa lekas sembuh sayang.**” Apa yang bisa Dinalakukan nich pa, supaya papa lekas sembuh sayang?”,**sambil kusandarkan kepalaku di bahu papaku. Papa setelah itu membelai rambutku yang panjangnya sebahu ini, serta kemudian menciumi leherku yang jenjang. Sehingga membuat darahkupun berdesir, serta lama- lama akupun mulai mendesah.

“ ooohhh… paaaa..”

Papa kemudian menggendong tubuhku yang mungil, serta sintal ini ke dalam kamarku, tidak kurang ingat papapun mengunci pintunya. Papa setelah itu lama- lama tetapi tentu terus mencumbuiku, serta memasukkan lidahnya ke dalam mulutku ini. Akupun membalasnya dengan membelitkan lidahku, sehingga lidah kamipun silih membelit, tidak kurang ingat papapun membagikan sedikit air liurnya.

Sedangkan itu tangan kanan papa meremas- remas pantatku, serta tangan kirinya meremas payudaraku. Saya telah berupaya melawan sekuat tenagaku, batinkupun bergolak dahsyat, namun pada kesimpulannya naluri kewanitaanku meluluh lantakkan kata hatiku ini yang berkata ini dosa.

Lama- kelamaan akupun merasakan sesuatu rasa nikmat yang menjalar di sekujur tubuhku ini, payudarakupun lama- lama pula mulai membeku.

“ Pa, papa lepas saja pakaian terusan yang Dinakenakan ini sayang.” Papakupun menggangguk, serta beliaupun lalu memusatkan tangan kanannya ke punggungku ini, kemudian sehabis tangan papa menggapai restleting dasterku ini, papa lalu mulai membuka retsleting daster/ pakaian terusan ku ini lambat- laun, serta melemparkannya ke sofa yang terdapat di seberang kasur.

Papa kemudian meraba celana dalam ku, serta mulai menggosok- gosokkan satu jarinya di situ, sehingga vaginaku yang sudah mulai basah semenjak papa mencumbuiku tadi, saat ini terus menjadi meningkat basah lagi. Saya betul- betul terangsang oleh perlakuan yang diberikan papa kepadaku ini. Papa kemudian memohon izin kepadaku buat melepas celana dalam ku, serta akupun mengganggukan kepala, sembari sedikit kuangkat pantatku ini, supaya mempermudah papa buat melepas celana dalam ku.

Saya yang masih merasa malu telanjang di depan papa, secara refleks berupaya kututupi belahan liang vaginaku ini dengan kedua tanganku, namun papa kemudian menepikan tanganku, serta mulai menciumi vaginaku yang telah sangat basah, serta becek ini.

Papa mulai menjulurkan lidahnya, serta tangannya berupaya menjembeng( membuka ke kiri, serta ke kanan dengan menariknya pada kedua sisi yang bertentangan) bibir labia mayora vaginaku ini serta satu jarinya memilin- milin klitorisku.

“ Oh sayang, rasanya begitu eennaak nduk, nak, putriku cairan vaginamu ini.” Papa mengatakan demikian setelah dia berakhir menjilati vaginaku.

Setelah itu papa kemudian naik ke atas, serta lambat- laun membuka kaitan bra ku ini. Sehingga terbebaslah telah payudaraku ini dari kurungannya, serta menjulang ke atas kedua buah putingku ini.

yang mana rata- rata benjolan( bagian yang menonjol pada puting buah dada) serta dimensi puting buah dada wanita( pentil) itu lebih ramping( lebih kecil daripada 3/ 8 inchi( 10 milimeter) ataupun kira- kira dimensi puting buah dada( pentil) wanita itu rata- rata sebesar 7/ 8 dari butir/ biji kelereng yang kecil demikian juga dengan dimensi puting payudaraku ataupun bisa pula ditafsirkan puting payudaraku( pentilku) ini sebesar jempol balita tetapi sedikit lebih panjang dengan ujung putingku yang mengacung tegak bagaikan bagian balik pensil.

Papa kemudian mulai mengisap putingku yang sebelah kanansruuppp… sruupp… sssrruupp…, sembari meremas- remas payudaraku ini disekitar wilayah areolaku, yang mana pada perempuan berusia diameter areola rata- rata merupakan 38, 1 milimeter( 1, 5 inchi) namun ukurannya menggapai rentangan sampai 100 milimeter( 4 inchi) ataupun lebih luas serta bercorak dari merah muda sampai coklat hitam dan melingkar mengelilingi wilayah disekitar puting buah dada( pentil).

Areola ini merupakan wilayah yang sangat peka serta sensitif terhadapan sentuhan dan rangsangan. Sehingga akupun meracau manakala kurasakan kenikmatan yang luar biasa akibat dari sentuhan serta rangsangan jari jemari papaku yang konstan nan terus menerus pada wilayah areola pentilku ini.

“ Ooohhh… paaa… uuuuhhh… eeennnakkk sayang, mmmmhhhh… paaa… terusskaaann sayang…

Kala mendengar ocehanku ini papapun jadi terus menjadi bergairah dalam meremas, serta menghirup payudaraku. Selang 5 menit setelah itu papapun bergeser pada buah dada kiriku, dia tambah bergairah dalam menghisap

sluuruupp… sruppp… serta meremas payudaraku ini, dampaknya akupun terus menjadi mendesah,“ ooooohhhh… pppaaaa… terrrruussss sayang… oooohhh paapaa… tetek Dinaini cuma buat papa saja sayanggg…”

Dikala saya masih dalam keadaan lemas, seketika ayahku membuka seluruh pakaiannya, serta memerintahkanku buat memegang kontolnya.

“ Dinasayang, tolong elus kontol bapak donk, telah lama kontol bapak ini gak dielus, serta diisepin sama mama kalian nduk.” Pasti saja saya kaget bukan kepalang, nyatanya bapak mengganggapku ini selaku mama, sebab kemiripan wajah kami. Terus cerah saya agak mual dikala hendak menghirup kontol ayahku, tidak hanya sebab ukurannya yang panjang, serta besar, pula ini merupakan pengalaman pertamaku dalam mengisap kontol seseorang pria.

sssluuruupp… sluruupp…, serta mengocok kontol papaku ini. Bisa jadi sebab saking besar, serta panjangnya kontol papa, sampai kesimpulannya kerongkonganku ini terasa penuh oleh kontol papa. Akupun secara refleks memaju mundurkan kepalaku ini, tidak kurang ingat buah pelir papa, dan kepala kontol papakupun kujilati.

Dikala saya tengah asik mengulum kontol papaku, papa seketika memasukkan satu jarinya ke dalam vaginaku ini, serta mulai mengocok- ngocok bilik vaginaku, sehingga membuatku terus menjadi kilat dalam mengulum kontol ayahku ini. Sepanjang 3 menit bapak mengocok bilik vaginaku, akupun terus menjadi menggelinjang merasakan kenikmatan yang luar biasa dikala jari- jari bapak menyentuh

bagian G- spotku( titik grafenberg) yang terletak 2 inchi di sebelah atas lubang vaginaku pada bagian depan( anterior) bilik vaginaku yang menuju ke arah pusar/ ke depan serta berupa semacam bola kecil dekat dengan urethra ataupun saluran kencingku, tepatnya pada pertengahan antara pembukaan Miss V dengan leher rahimku( serviks), yang mana umumnya pada perempuan wilayah G- spot( titik grafenberg) itu terletak pada wilayah di tengah antara tulang pinggul dengan leher rahim( serviks).

Sehabis sebagian menit setelah itu, saya telah nyaris hingga buat kedua kalinya, seketika keluar cairan putih dari kontol bapak, serta terisap olehku dan kurasakan rasanya gurih sekali. Sehabis itu bapak jadi lemas, kemudian ayahpun menghasilkan jarinya dari dalam vaginaku ini, sehingga saya merasa nanggung karena sesungguhnya saya telah nyaris hadapi orgasme yang luar biasa dikala papa memainkan vaginaku dengan jari, kemudian disentuhkannya jarinya pas pada

bagian G- spot( titik grafenberg) di dalam vaginaku ini.

Sebagian dikala setelah itu sehabis staminaku agak pulih sebab kocokan jari tangan papaku yang terus menerus pada liang vaginaku paling utama di

wilayah G- spotku( titik grafenberg) ini yang begitu hebatnya, kemudian akupun mengajak papa buat mandi bareng, tetapi kulihat papa telah tidak terdapat di kamarku ini. Nah, sebab saya masih merasa sedikit haus, kemudian akupun berjalan ke dapur buat mengambil minum dengan masih dalam kondisi telanjang bugil tanpa sehelai busanapun. Sehabis itu akupun kemudian mencari kemana papa tadi?

“ Oh Dinapapa mau memilikimu seutuhnya nduk, papa mau merasakan jepitan vaginamu yang seret itu tiap dikala sayang”, begitulah yang dikatakan oleh papaku dalam desahnya. Papa tidak menyadari kalau di dikala itu saya tengah berdiri pas di depan pintu kamarnya.

Akupun lambat- laun berjalan merambah kamar papaku, kemudian duduk disamping papaku yang lagi asik mengocok kontolnya. Akupun kemudian mengatakan pada papa;

 

crtdalam : 

Cerita Sex Merawat Ayah Yang lagi Sakit PART 1

“ pa, mari supaya Dinasaja yang kocokin kontol papa sayang.” Papaku kemudian menoleh kepadaku, setelah itu bangkit duduk serta membisikkan suatu ke telingaku ini;“ Nduk, apakah kalian mendengar perkataan yang papa ucapkan tadi dikala papa lagi onani sayang?” Kemudian akupun menanggapi;“ iya pa, tadi Dinamendengar dengan jelas apa yang papa ucapkan dikala papa asik mengocok kontol papa”. Papapun kemudian mengatakan kepadaku ini;“ Nduk, papa saat ini telah tidak sering memperoleh belaian dari mamamu ini, memanglah kadang- kadang papa serta mama masih berhubungan seksual, namun mama lebih kerap menolak Nduk.”

Akupun kemudian menyela perkataan papaku;**“ hmm… iya pa, lalu apa yang Dinabisa jalani buat menolong papa?”**Papakupun dengan nada memelas menanggapi pertanyaanku tadi;“ papa mau memperistrimu Nduk, putriku Dinayang menawan.”“ Papa tidak mau terdapat pria lain tidak hanya papa yang menikmati kehangatan badanmu, manisnya kedua buah payudaramu, serta jepitan vaginamu yang hangat nan kecil itu. Kalian maukan sayang jadi istri papa ini?

“ Akupun mengangguk, kemudian kukatakan;“ iya pa, baiklah Dinamau jadi istri papa sayang, jujur semenjak peristiwa dikala Dinapapa setubuhi dulu sepulang sekolah itu, Dinaselalu mau papa setubuhi lagi sayang. Dinamerasa iri, serta cemburu pada mama dikala Dinamengintip mama pula papa lagi berhubungan seksual.”

Papaku setelah itu melanjutkan kata- katanya;“ Okay, mulai saat ini putuskan pacarmu itu, papa hendak setubuhi kalian tiap dikala, kecuali dikala kalian lagi haid( tiba bulan), serta papa hendak menghamilimu Nduk dan membuat kamu melahirkan anak kita, yang pula buah cinta kita, yang mana itu merupakan cucu papa ini. Gimana kalian bersediakah sayang?”

Akupun merasa kaget papa mengatakan semacam itu, tetapi dalam hati merasa senang. Akupun tersenyum sembari kukatakan;

“ iya pa, Dinabersedia sayang, cuma Dinaminta papa jangan sangat kerap bersetubuh dengan mama iya pa.” Papaku mengangguk serta mengiyakan permintaanku itu.

Sehabis itu papa kemudian membaringkanku di sebelahnya, serta mulai menghirup payudaraku, sembari tangan kirinya ditaruh pas di belahan vaginaku yang tembem ini, kemudian papapun mulai mengelus elus serta menyikat ke atas dan ke dasar liang vaginaku ini. Akupun merasakan hangat serta mulai mendesah dikala papa menghirup payudaraku ini

sruupp sruuppp… slurruuppp begitu bunyi suara yang dikeluarkan dari mulut papa dikala menghirup puting payudaraku, serta tanpa kusadari akupun bersuara

oooohh… sshh… mmmhh… oooh… aaauucchh… Pa… teruss pa hirup pentil susu Nana ini pa, oooh eenaakk pa rasanya, begitu desahku dikala saya menikmati hisapan mulut serta sapuan lidah papa pada puting payudaraku sebelah kiri yang membuat darahku ini berdesir, kemudian akupun pula memejamkan mataku kadangkala hingga kutengadahkan kepalaku menikmati game lidah papa pada puting payudaraku yang terus menjadi mengencang.

Papa tidak kurang ingat pula meremas remas payudaraku sebelah kanan dengan tangan kanannya sehingga membuatku terus menjadi merasa terbang ke awang- awang merasakan buaian kenikmatan yang sangat tiada taranya ini. Akupun terus mendesah serta mengerang.

“ ooowwwhh… eemmmhh pa… teruskaan pa… hirup terus puting buah dada Nana ini pa… aaauuucchh… ssshh… Nana kepunyaan papa selamanya!”

Sesaat sehabis papa mendengar desahan, rintihan, serta ucapanku ini papa kemudian berubah mengenyot pentil payudaraku yang sebelah kanan…

ssruuppp… sssruuppp… srruuppp… sluurruupp… slurruuppp bunyi sapuan lidah papaku yang lagi asik menghirup serta menikmati puting payudaraku yang kanan ini. Akupun terus menjadi menggelinjang dikala tangan papa ditunjukan serta ditaruh pas diatas belahan vaginaku yang mulai basah sembari papa terus menyikat sikat vaginaku ini dengan tangan kirinya, kemudian perlahan

bibir labia mayora( bibir luar) liang vaginakupun mulai merekah serta membuka semacam kelopak bunga yang mekar, pula terus menjadi meningkat basah, sehingga papakupun terus menjadi bernafsu dalam memainkan vaginaku yang sudah basah kuyup ini. Sesekali disentuhkannya pula jari tangan kirinya itu oleh papaku pas pada klitoris ku ataupun itilku yang sudah mengencang, membeku, serta membengkak sebesar biji kacang ini, serta akupun setelah itu mendesah dan melenguh terus menjadi keras…

“ ooowwhhh… aaauucchhh… hhuuhh… sshhh… eemmmh… pa… lezat sayang… terus pa… mainin itilku ini suamiku papaku cintaku… oowwhh… mmhh.. sshh… hhuuh… lezat banget gosokan tangan papa di vaginaku ini pa.”; tanpa kusadari saya menghasilkan perkata itu karena kurasakan kenikmatan yang begitu lezat di vaginaku ini dikala papa menggosokkan jarinya di belahan vaginaku sembari papa mempermainkan vaginaku yang liangnya sudah merekah ini dengan jari- jarinya.

Melihatku ini mendesah, serta melenguh dikala vaginaku ini dipermainkan oleh papa dengan jari- jarinya, papapun kemudian seketika menghentikan aksinya dalam memainkan vaginaku dengan jari- jarinya tanpa kusadari. Papakupun setelah itu menggesekkan kontolnya yang sudah mengencang optimal itu di selama bibir liang vaginaku yang sudah merekah serta pula becek ini.

“ ooowwhh… mmmhh… sshh… pa… eenaakk sayang…” Papa seketika kemudian mendorongkan sedikit pantatnya ke depan, serta akupun lalu menyadari apa yang lagi terjalin dikala kepala kontol papaku itu lama- lama merambah liang vaginaku yang telah becek ini kemudian membelahnya lambat- laun sehingga terdengar bunyi

sleeb… bless… bless… tanda- tanda kontol papaku telah merambah vaginaku ini sampai bisa kurasakan kontol papaku sudah menerobos masuk ke dalam lubang vaginaku serta mentok sampai ke dalam mulut rahimku ini dan memenuhinya pula mengisi masing- masing jengkal centi demi centi mili demi mili di dalam vaginaku ini, yang menimbulkan saya sedikit meringis pula menggigit bibirku ini buat kurangi rasa pedih ataupun nyeri yang kurasakan dikala itu.

Saya merasakan bilik vaginaku ini berdenyut- denyut serta mencengkeram kontol papaku dengan erat. Akupun berupaya buat mengimbangi gerakan papaku dalam memaju mundurkan kontolnya dengan sesekali kumiringkan gerakan pantatku ini ke kanan ataupun ke kiri supaya saya bisa merasakan tusukan demi tusukan, serta tujahan demi tujahan kontol papaku di dalam vaginaku ini, dan saya pula bisa mengendalikan ritme denyutan demi denyutan dari bilik vaginaku dalam menjepit selama kepala kontol sampai batang kontol papaku yang panjang nan besar itu.

Saya betul- betul menikmati tiap tusukan pula tujahan dari batang penis papaku yang terus menerus secara konstan menggesek otot- otot di selama bilik dalam vaginaku ini yang terus berdenyut mencengkeram batang penis papaku yang besar nan panjang seirama dengan tiap ayunan putaran dari pantatku ini, yang mana kadang pelan serta kadang pula kilat.

titik G- spot( titik grafenberg) vaginaku yang terletak 2 inchi di bagian atas vaginaku ini sehingga akupun terus menjadi melenguh.. serta mendesah;

“ Oowwhh… mmmhh… aaauucchh… hhuuhhffhh… sshhh… lezat banget vaginaku ini… mmhh… duh pa, papa apain siech vaginaku ini?… hingga aq betul- betul merasakan keenakan yang luar biasa. Pa, ooowhh sayang, kontol papa luar biasa sayang penuhi segala rongga di dalam vaginaku ini, sshhh… nikmat banget pa sodokan kontol papa, eemmhh terus pa, Dinarela papa entoti terus pa hingga kapanpun sayang”

rintihku pula ocehanku yang keluar dari mulutku ini tanpa kusadari dikala saya merasakan kenikmatan yang luar biasa ini.

Papa terus menjadi bergairah dalam menyetubuhiku dikala papa mendengar seluruh yang kuucapkan tanpa kusadari tadi kala saya lagi mengoceh serta mendesah merasakan kenikmatan vaginaku ini yang lagi dientoti oleh kontol papa pula kedua buah payudaraku yang papa remas- remas pelan tetapi konstan ataupun tertib serta berirama dikala payudaraku ini bergoyang- goyang bersamaan dengan tumbukan demi tumbukan kedua kelamin kami yang beradu sehingga memunculkan bunyi yang gemericik semacam suara kanak- kanak yang lagi bermain air dikala vaginaku ini terus menjadi becek dengan cairan kewanitaanku yang banjir sehingga mempermudah penetrasi kontol papa terus menjadi dalam menujah nan menusuk liang vaginaku ini.

Papa setelah itu memujiku disela- sela persetubuhan kami ini;“ Na, kalian sangat hebat, serta luar biasa Nduk, vaginamu betul- betul kecil sayang, oowh kontol papa terasa hangat serta nikmat sayang, sangat lezat cintaku jepitan vaginamu itu, papa hendak mengentotimu terus tidak kan papa perkenankan terdapat pria lain yang menggaulimu sayang”.

Hmm, payudaramu pula kenyal, serta besar lagi empuk sayang, papa suka seluruh yang terdapat pada dirimu putriku. Papa rasa papa sudah jatuh cinta kepadamu bidadari kecilku, papa hendak menikahimu, serta memperistrimu sayang.

Akupun kemudian bertanya kepada papa disela- sela papa berdialog,“ Pa, gimana kondisi papa saat ini? Apakah papa telah baikan suamiku sayang?” Papa tidak langsung menanggapi, malah papa terus menjadi asik dalam memilin milin pula memelintir puting payudaraku yang membuatku terus menjadi merasakan hangat dan geli yang teramat sangat serasa tubuhku ini bergetar semacam dialiri oleh aliran listrik yang begitu besar nan intens. Sebagian dikala setelah itu saya merasakan kalau puncak orgasmeku ini telah nyaris terjalin, serta memanglah benar tidak lama sehabis itu

surr… surrr… srr… srrr… surrr… srrr vaginakupun menyemprotkan cairan kewanitaan yang bercorak bening serta agak sedikit putih susu yang sangat banyak sampai menyembur hingga ke kasur pula tembok yang diistilahkan selaku squirt sebagian kali kira- kira 3- 4 kali sembari saya mendesah pula sedikit berteriak;

“ Oh Ya Allah sshh… mmmhh… eemmhh… ooohh… ssshh… oooh pa… saya keluar sayang… Oh pa… saya belum sempat orgasme seenak serta senikmat ini lebih dahulu pa… sshh… emmmhh… saya puas banget pa… papa betul- betul hebat sayang…”

Akupun jadi lemas sehabis hadapi orgasme yang dahsyat ini, tetapi papaku masih belum pula menggapai klimaksnya.

Papa masih asik menggenjot serta menyodok liang vaginaku yang saat ini terus menjadi licin sehingga akupun meningkat kelojotan, pula terus menjadi menggelinjang dikala kontol papa menyelusuri dan menggesek centi demi centi bilik vaginaku yang mencengkeram kontol papa kian kokoh seirama dengan tusukan kontol papa yang kian dalam sampai memegang mulut rahim ataupun serviksku ini.

… croot… croott… croott… crooot… crooott… namun tidak seluruh mani papa tertampung di dalam rahimku ini, apalagi sebagian mani papa keluar meleleh ke lipatan paha dan selangkanganku ini serta saat ini bisa kurasakan liang vaginaku ini terus menjadi basah nan lengket selaku akibat dari percampuran dari cairan kewanitaanku ini dengan mani papa.

Papa kemudian memujiku serta berkata padaku;“ Dinasayang anakku, istriku, kalian betul- betul hebat sayang, kalian luar biasa Nduk membagikan servis kepada papa serasa papa hadapi malam pengantin kedua sayang”,

sembari papa menuntunku ke kamar mandi, serta tangan papa mengambil tissue buat mensterilkan cairan cinta kami berdua ini.

Akupun kemudian mengatakan pada papa;“ Pa, saya mencintaimu sayang, semenjak awal kali saya papa setubuhi, saya jadi ketagihan kontol papa sayang, papa betul- betul lelaki gagah pula jantan sayang, Dinabangga dech papa seleksi jadi pengganti mama sayang”.

Di dalam kamar mandi papa kemudian mensterilkan kontolnya dengan sabun mandi sembari mengocok- kocok kontolnya di hadapanku sampai kontol papa kembali mengencang, tetapi seluruh mani, serta cairan cinta kami yang tadi melekat di selama kepala sampai batang penis papa saat ini sudah menghilang berubah dengan wangi sabun yang harum, setelah itu papa menyirami kontolnya dengan air sehingga busa sabun yang melekat di kontol papa turut luntur seirama dengan guyuran air pada kontol papa.

Demikian juga yang kulakukan, sesampainya di kamar mandi, saya kemudian menyiram liang vaginaku yang masih merekah pula basah, serta becek dengan genangan mani papa yang bercampur dengan cairan kewanitaanku ini sehingga jadi teramat sangat lengket, lalu saya mengambil sabun mandi buat melenyapkan lengket yang terdapat pada vaginaku serta pula selangkanganku ini, setelah itu saya mulai menyabuni wilayah di dekat belahan Miss V sampai selangkanganku ini hingga bersih kemudian akupun membilasnya dengan air.

“ oowwh… mmmhh… sshh…” dikala jari- jariku ini memegang bagian klitoris pada vaginaku ini. Akupun kemudian mengambil air dengan gayung serta membasuh vaginaku ini sebanyak 3x bilasan air, sehingga saat ini vaginaku jadi bersih nan keset begitu pula dengan zona selangkanganku yang bersih lagi wangi.

Sepanjang saya mensterilkan diriku tadi nyatanya tanpa kusadari papa sudah beranjak dari kamar mandi, serta menungguku di ruang tv sembari duduk manis menyaksikan kegiatan tv.

 

By adminmg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *